25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

SPG Ramayana Ditinju dan Dibakar Pacar

Foto: Amri/PM SPG Ramayana yang ditinju dan dibakar pacarnya.
Foto: Amri/PM
SPG Ramayana yang ditinju dan dibakar pacarnya.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kedatangan Sahrina (23) dan keluarganya ke Polsek Percut Sei Tuan, mengagetkan polisi. Pasalnya, tubuh cewek pekerja di Ramayana Aksara yang kos di Pasar 11 Lau Dendang, tak jauh dari Simpang Beo itu, melepuh. Bahkan luka bakar di tubuhnya, masih basah.

Usut punya usut, ternyata kedatangan perempuan yang berasal dari Kebun PTPN 4 Afdeling 12 Bahjambi, Simalungun itu, untuk melaporkan Maman Firmansyah (26). Pria yang diketahui menetap di Jl. Bilal itu, adalah pacarnya setahun belakangan. Sambil berjalan dan dituntun ibu dan kakaknya, Rina tampak kesakitan.

Apalagi perempuan manis berkaca mata ini, mengalami luka bakar cukup parah di bagian kaki, tangan dan badan. Hanya wajahnya saja yang tidak melepuh. Kepada koran ini, Rina mengaku dibakar Maman pada Sabtu (11/10) malam lalu di kos-nya.

Dibebernya, pagi sebelum kejadian, Maman datang ke kos dan meminjam Vario milik Rina. Dalih Maman, motornya dipakai adiknya.

Percaya, Rina meminjamkannya dan berangkat kerja naik angkot. Namun, Maman tak kunjung datang menjemput, padahal Rina sudah pulang kerja. Akhirnya, dia pulang naik angkot lagi. Setibanya di kos, Rina kaget melihat Maman sudah ada di sana, tapi motor tak terlihat.

Spontan dia mempertanyakan. Seenaknya Maman menjawab kalau Vario Rina sudah digadaikannya. Kontan Rina marah besar. Dia terus merepet dan akhirnya mengancam akan mempolisikan Maman. Mendengar itulah Maman naik pitam. Dia langsung meninju wajah Rina hingga terjatuh dan pingsan.

Begitu sadar, Rina kaget. Sebab pintu kos dikunci. Niatnya kabur gagal. Bahkan, Maman datang kembali tapi sudah menggenggam botol air mineral berisi bensin. Ternyata, Maman membelinya dari warung eceran tak jauh dari kos korban. Begitu masuk ke kamar kos, Maman langsung menendang Rina hingga terjatuh. Kemudian menyiramkan bensin ke arah kaki dan badan Rina.

Sadar akan dibakar, Rina coba berontak. Namun dia kalah tenaga hingga akhirnya Maman menyulutkan api mancis. Melihat Rina terbakar, Maman langsung kabur. Beruntung teriakan Rina terdengar tetangga, dan dia langsung dilarikan ke rumah sakit. Warga juga sempat mengejar Maman, namun dia lolos. “Badanku 60 persen luka bakar tapi aku masih hidup, ini tandanya pelaku harus ditangkap dan diadili,” ujar Rina saat melapor.

Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Ronald Sipayung, mengaku akan segera menangkap pelaku. “Ini udah percobaan pembunuhan dan akan segera kita tangkap,” ujar Ronald. Sembari kesakitan dan dikipasin ibunya, korban melelehkan air matanya sembari menahan kecewa. Sebab orang yang hendak membunuhnya adalah pujaan hatinya sendiri. “Kami udah setahun kenal, dia udah banyak kuras uangku dan nyaris membunuhku juga,” ujar Rina.

Korban sendiri merantau ke Medan dan kerja sebagai SPG di Ramayana Aksara. Sebulan kerja, dia akhirnya kenalan dengan Maman, yang juga kerja sebagai orang gudang di Ramayana Aksara. Sering bertemu dan komunikasi akhirnya korban pun terjerat asmara dengan pelaku. Bahkan berkali kali pelaku kerap memintai uang korban dan sering memukulinya. Berdalih cinta, korban selama ini coba menahan kelakuan kasar Maman. Hingga akhirnya Maman membakarnya.

“Binatang dia itu, adikku dibakarnya. Kalau jumpa, kami mutilasi dia,” ujar Rio, abang korban.

Korban hanya satu jam di polsek dan mengaku kembali lagi 3 hari mendatang. “Anakku ini rawat jalan mudah mudahan cepat sembuh. Lihatlah lukanya masih basah. Kasihan dia, udah ludes tabunganya untuk biaya rumah sakit, tapi yang penting dia selamat,” ujar Ibu korban.(mri/trg)

Foto: Amri/PM SPG Ramayana yang ditinju dan dibakar pacarnya.
Foto: Amri/PM
SPG Ramayana yang ditinju dan dibakar pacarnya.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kedatangan Sahrina (23) dan keluarganya ke Polsek Percut Sei Tuan, mengagetkan polisi. Pasalnya, tubuh cewek pekerja di Ramayana Aksara yang kos di Pasar 11 Lau Dendang, tak jauh dari Simpang Beo itu, melepuh. Bahkan luka bakar di tubuhnya, masih basah.

Usut punya usut, ternyata kedatangan perempuan yang berasal dari Kebun PTPN 4 Afdeling 12 Bahjambi, Simalungun itu, untuk melaporkan Maman Firmansyah (26). Pria yang diketahui menetap di Jl. Bilal itu, adalah pacarnya setahun belakangan. Sambil berjalan dan dituntun ibu dan kakaknya, Rina tampak kesakitan.

Apalagi perempuan manis berkaca mata ini, mengalami luka bakar cukup parah di bagian kaki, tangan dan badan. Hanya wajahnya saja yang tidak melepuh. Kepada koran ini, Rina mengaku dibakar Maman pada Sabtu (11/10) malam lalu di kos-nya.

Dibebernya, pagi sebelum kejadian, Maman datang ke kos dan meminjam Vario milik Rina. Dalih Maman, motornya dipakai adiknya.

Percaya, Rina meminjamkannya dan berangkat kerja naik angkot. Namun, Maman tak kunjung datang menjemput, padahal Rina sudah pulang kerja. Akhirnya, dia pulang naik angkot lagi. Setibanya di kos, Rina kaget melihat Maman sudah ada di sana, tapi motor tak terlihat.

Spontan dia mempertanyakan. Seenaknya Maman menjawab kalau Vario Rina sudah digadaikannya. Kontan Rina marah besar. Dia terus merepet dan akhirnya mengancam akan mempolisikan Maman. Mendengar itulah Maman naik pitam. Dia langsung meninju wajah Rina hingga terjatuh dan pingsan.

Begitu sadar, Rina kaget. Sebab pintu kos dikunci. Niatnya kabur gagal. Bahkan, Maman datang kembali tapi sudah menggenggam botol air mineral berisi bensin. Ternyata, Maman membelinya dari warung eceran tak jauh dari kos korban. Begitu masuk ke kamar kos, Maman langsung menendang Rina hingga terjatuh. Kemudian menyiramkan bensin ke arah kaki dan badan Rina.

Sadar akan dibakar, Rina coba berontak. Namun dia kalah tenaga hingga akhirnya Maman menyulutkan api mancis. Melihat Rina terbakar, Maman langsung kabur. Beruntung teriakan Rina terdengar tetangga, dan dia langsung dilarikan ke rumah sakit. Warga juga sempat mengejar Maman, namun dia lolos. “Badanku 60 persen luka bakar tapi aku masih hidup, ini tandanya pelaku harus ditangkap dan diadili,” ujar Rina saat melapor.

Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Ronald Sipayung, mengaku akan segera menangkap pelaku. “Ini udah percobaan pembunuhan dan akan segera kita tangkap,” ujar Ronald. Sembari kesakitan dan dikipasin ibunya, korban melelehkan air matanya sembari menahan kecewa. Sebab orang yang hendak membunuhnya adalah pujaan hatinya sendiri. “Kami udah setahun kenal, dia udah banyak kuras uangku dan nyaris membunuhku juga,” ujar Rina.

Korban sendiri merantau ke Medan dan kerja sebagai SPG di Ramayana Aksara. Sebulan kerja, dia akhirnya kenalan dengan Maman, yang juga kerja sebagai orang gudang di Ramayana Aksara. Sering bertemu dan komunikasi akhirnya korban pun terjerat asmara dengan pelaku. Bahkan berkali kali pelaku kerap memintai uang korban dan sering memukulinya. Berdalih cinta, korban selama ini coba menahan kelakuan kasar Maman. Hingga akhirnya Maman membakarnya.

“Binatang dia itu, adikku dibakarnya. Kalau jumpa, kami mutilasi dia,” ujar Rio, abang korban.

Korban hanya satu jam di polsek dan mengaku kembali lagi 3 hari mendatang. “Anakku ini rawat jalan mudah mudahan cepat sembuh. Lihatlah lukanya masih basah. Kasihan dia, udah ludes tabunganya untuk biaya rumah sakit, tapi yang penting dia selamat,” ujar Ibu korban.(mri/trg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/