SUMUTPOS.CO – Kericuhan berujung bentrok antara warga dan sekelompok preman bayaran kembali terhadi di Jalan Aluminium Raya Ujung, Kelurahan Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli, Jumat (19/1) pukul 10.00 WIB.
Keributan yang dipicu penimbunan tanah di lahan sengketa mengakibatkan beberapa orang dari kedua belah pihak mengalami luka – luka. Peristiwa mengundang satu pleton TNI AD dan personel dari Polres Pelabuhan Belawan untuk melakukan pengamanan.
Sebelum kericuhan itu terjadi, puluhan pemuda dari salah satu OKP yang merupakan dari PT Citra Agung Prima telah berada di sekitar lahan sengketa seluas 900 M2. Berselang itu, satu dump truk bermuatan tanah melakukan penimbunan ke areal lahan sengketa tersebut. Akibat penimbunan di lahan rawa – rawa itu, aliran drainase tertutup. Lantas, warga merasa keberatan mendatangi sekelompok pemuda itu untuk menghentikan penimbunan.
Dari itulah, sekelompok pemuda dan warga terjadi keributan mulut. Suasan semakin tegang, kedua belah pihak terjadi keributan yang berujung bentrok. Sekelompok preman bayaran melakukan penyerangan dengan melempar batu dan anak panah ke arah warga. Akhirnya, mereka saling serang batu. Beberapa orang dari kedua belah pihak mengalami luka lemparan batu.
SUMUTPOS.CO – Kericuhan berujung bentrok antara warga dan sekelompok preman bayaran kembali terhadi di Jalan Aluminium Raya Ujung, Kelurahan Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli, Jumat (19/1) pukul 10.00 WIB.
Keributan yang dipicu penimbunan tanah di lahan sengketa mengakibatkan beberapa orang dari kedua belah pihak mengalami luka – luka. Peristiwa mengundang satu pleton TNI AD dan personel dari Polres Pelabuhan Belawan untuk melakukan pengamanan.
Sebelum kericuhan itu terjadi, puluhan pemuda dari salah satu OKP yang merupakan dari PT Citra Agung Prima telah berada di sekitar lahan sengketa seluas 900 M2. Berselang itu, satu dump truk bermuatan tanah melakukan penimbunan ke areal lahan sengketa tersebut. Akibat penimbunan di lahan rawa – rawa itu, aliran drainase tertutup. Lantas, warga merasa keberatan mendatangi sekelompok pemuda itu untuk menghentikan penimbunan.
Dari itulah, sekelompok pemuda dan warga terjadi keributan mulut. Suasan semakin tegang, kedua belah pihak terjadi keributan yang berujung bentrok. Sekelompok preman bayaran melakukan penyerangan dengan melempar batu dan anak panah ke arah warga. Akhirnya, mereka saling serang batu. Beberapa orang dari kedua belah pihak mengalami luka lemparan batu.