22.5 C
Medan
Sunday, January 19, 2025

3017 HP dan 122 Sajam Dimusnahkan

Sebanyak 3017 HP dan 122 Senjata Tajam (Sajam) dimusnahkan di Lapas Klas I, Tanjung Gusta Medan.(Parlindungan Harahap/Sumut Pos)

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Sebanyak 3017 HP dan 122 Senjata Tajam (Sajam) dimusnahkan di Lapas Klas I, Tanjung Gusta Medan. Pemusnahan barang bukti yang diamankan dari warga binaan tersebut dilakukan, saat Apel Siaga I bersama Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) RI, Yasonna Laoly, Sabtu (18/2) sore.

Kepala Kanwil Kemenkumham Sumut, Ibnu Chuldun dalam laporannya menyebutkan, dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan pemasyarakatan di Lapas Klas I Medan, telah dilakukan pembentukan unit satuan tugas peningkatan pelayanan pemasyarakatan, seperti bidang kesehatan lingkungan, medis, perawatan makan dan minum, kegiatan kerja, keamanan ketertiban dan layanan kunjungan.

Selain itu, Lapas Klas I Medan juga telah menyusun pedoman penyelenggaran pemasyarakatan. “Saat ini masih dalam proses, nantinya akan diterapkan di Sumut,”ujar Ibnu.

Dihadapan Menkumham, Ibnu mengungkapkan, jika pihaknya juga melakukan kordinasi kerjasama bantuan pengamanan dengan Polda Sumatera Utara dan jajaran Polres.”Dengan selesainya pembangunan blok hunian baru, warga binaan sudah didistribusikan. Kemudian, dalam rangka mewujudkan Lapas dan Rutan menjadi wilayah bebas korupsi dan wilayah birokrasi bersih melayani, telah dilakukan penguatan tentang pelayan publik kepada seluruh Kepala UPT,”tandasnya.

Tingkat Kriminalitas di Sumut Sangat Tinggi

Sementara itu, Yasonna Laoly saat diwawancarai mengaku masalah pihaknya saat ini adalah kekurangan petugas. Oleh karena itu, dirinya sudah mengajukan penambahan petugas sebanyak 17 ribu orang, namun realisasinya masih mendapat tambahan sebanyak 800 petugas.

“Soalnya tahun lalu ada 2000 orang yang pension dan yang masuk tidak ada. Jika kerjasama dengan Polri, itu Cresprogram dan Polri juga butuh SDM,”terangnya.

Yasonna juga mengakui, dari semua Lapas di Indonesia, Sumatera Utara yang tertinggi mengalami over kapasitas. Menurut Yasona, hal itu dikarenakan tingkat kriminalitas di Sumut sangat tinggi, khususnya tahanan terbelit kasus narkoba. “70 persen penghuni Lapas terkait kasus narkoba. Untuk 3500 warga binaan, dijaga oleh 14 petugas saja,”ungkapnya.

Disela-sela Apes Siagai I dan pemusnahan, juga dilaksanakan pemberian piagam penghargaan kepada 18 petugas Lapas di jajaran Kanwil Kemenkumham Sumut. (ain/han)

Sebanyak 3017 HP dan 122 Senjata Tajam (Sajam) dimusnahkan di Lapas Klas I, Tanjung Gusta Medan.(Parlindungan Harahap/Sumut Pos)

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Sebanyak 3017 HP dan 122 Senjata Tajam (Sajam) dimusnahkan di Lapas Klas I, Tanjung Gusta Medan. Pemusnahan barang bukti yang diamankan dari warga binaan tersebut dilakukan, saat Apel Siaga I bersama Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) RI, Yasonna Laoly, Sabtu (18/2) sore.

Kepala Kanwil Kemenkumham Sumut, Ibnu Chuldun dalam laporannya menyebutkan, dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan pemasyarakatan di Lapas Klas I Medan, telah dilakukan pembentukan unit satuan tugas peningkatan pelayanan pemasyarakatan, seperti bidang kesehatan lingkungan, medis, perawatan makan dan minum, kegiatan kerja, keamanan ketertiban dan layanan kunjungan.

Selain itu, Lapas Klas I Medan juga telah menyusun pedoman penyelenggaran pemasyarakatan. “Saat ini masih dalam proses, nantinya akan diterapkan di Sumut,”ujar Ibnu.

Dihadapan Menkumham, Ibnu mengungkapkan, jika pihaknya juga melakukan kordinasi kerjasama bantuan pengamanan dengan Polda Sumatera Utara dan jajaran Polres.”Dengan selesainya pembangunan blok hunian baru, warga binaan sudah didistribusikan. Kemudian, dalam rangka mewujudkan Lapas dan Rutan menjadi wilayah bebas korupsi dan wilayah birokrasi bersih melayani, telah dilakukan penguatan tentang pelayan publik kepada seluruh Kepala UPT,”tandasnya.

Tingkat Kriminalitas di Sumut Sangat Tinggi

Sementara itu, Yasonna Laoly saat diwawancarai mengaku masalah pihaknya saat ini adalah kekurangan petugas. Oleh karena itu, dirinya sudah mengajukan penambahan petugas sebanyak 17 ribu orang, namun realisasinya masih mendapat tambahan sebanyak 800 petugas.

“Soalnya tahun lalu ada 2000 orang yang pension dan yang masuk tidak ada. Jika kerjasama dengan Polri, itu Cresprogram dan Polri juga butuh SDM,”terangnya.

Yasonna juga mengakui, dari semua Lapas di Indonesia, Sumatera Utara yang tertinggi mengalami over kapasitas. Menurut Yasona, hal itu dikarenakan tingkat kriminalitas di Sumut sangat tinggi, khususnya tahanan terbelit kasus narkoba. “70 persen penghuni Lapas terkait kasus narkoba. Untuk 3500 warga binaan, dijaga oleh 14 petugas saja,”ungkapnya.

Disela-sela Apes Siagai I dan pemusnahan, juga dilaksanakan pemberian piagam penghargaan kepada 18 petugas Lapas di jajaran Kanwil Kemenkumham Sumut. (ain/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/