MEDAN, SUMUTPOS.CO – Teriakan cewek menghebohkan warga Jalan Selamat, Kel. Sitirejo III, Medan Amplas, Selasa (19/5) jelang magrib. Penghuni rumah bernomor 141 A bercat merah jambu itu, berteriak telah dirampok. Neni Varidah (24), cewek itu juga tanmpak berlari dengan kondisi kepala bocor. Pengakuannya, ia dihantam batu oleh dua maling.
Melihat kondisi korban yang bagian kepalanya terus mengucur darah segar, warga sekitar pun langsung membawa korban ke rumah sakit. Keterangan Mas Gendut (40), warga sekitar, kejadian tersebut terjadi sekira pukul 18.30 WIB. “Kejadiannya pas maghrib tadi, situasi kan memang lagi sepi dan sunyi,” jelas pria pemilik warung bakso di sebelah rumah korban ini.
Warga sekitar pun berhamburan mendatangi rumah korban, namun kedua pelaku keburu kabur melalui pintu belakang. “Kudengar pelakunya dua orang, kabur dari pintu belakang,” terangnya.
Kepala Lingkungan VI Kelurahan Sitirejo III Kec. Medan Amplas, E Manalu, mengatakan, korban baru saja dihantarkan kekasihnya pulang ke rumah. Ternyata kedua maling sudah di dalam rumah dengan cara memanjat pohon di sebelah rumah korban yang kondisinya gelap. Kemudian merusak seng dan asbes garasi.
Ia mengatakan, banyak terlihat ceceran darah di dalam rumah, mulai depan kamar mandi, kamar dan ruang tamu. “Mungkin korban itu siap mandi, karena masih basah rambutnya. Terus keluar terperogok sama pelakunya, langsung dipukul pakai batu. Batunya itu masih di dalam, nggak tahu dari mana. Mungkin sengaja dibawa pelaku,” terangnya.
Kedua pelaku kabur menuju ke sawah-sawah, diduga warga sekitar. “Saat dikejar, katanya orangnya kayak dikenal,” jelasnya.
Korban yang sudah 3 tahun tinggal sendirian di rumah kehilangan dua buah HP. “Keluarganya di Rantau Parapat,” ungkapnya.
Petugas Polsek Patumbak yang tiba di lokasi melakukan cek kejadian perkara, kemudian bergerak menuju RSU Estomihi untuk melihat kondisi korban.
Di RS, Neny terlihat berbaring di ruang ICU RSU Etomihi. Gadis berkulit putih itu mengatakan, saat itu dia hanya sendiri di dalam kamar. Melihat kedua pelaku masuk, korban hendak berteriak. Namun kedua pelaku langsung menyekap mulutnya dengan kain. Korban sempat melakukan perlawanan. Tapi kedua pelaku langsung memukul kepala bagian belakangnya berkali-kali hingga korban tersungkur.
Selanjutnya pelaku mengambil Ipad dan dompet milik korban yang berisikan sejumlah uang.
“Aku rasa mereka sudah melihat-lihat rumahku. Ciri-cirinya kurus dan rambutnya agak panjang,” tandasnya.
Kanit reskrim Polsek Patumbak, AKP I Kadek Harry mengatakan masih melakukan penyelidikan “Korban sudah dibawah ke Rs Estomihi dan masih pengembangan,” tandasnya singkat.(bay/gib/trg)
Tinggal Sendirian, Mahasiswi UISU Dipukul Maling
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Teriakan cewek menghebohkan warga Jalan Selamat, Kel. Sitirejo III, Medan Amplas, Selasa (19/5) jelang magrib. Penghuni rumah bernomor 141 A bercat merah jambu itu, berteriak telah dirampok. Neni Varidah (24), cewek itu juga tanmpak berlari dengan kondisi kepala bocor. Pengakuannya, ia dihantam batu oleh dua maling.
Melihat kondisi korban yang bagian kepalanya terus mengucur darah segar, warga sekitar pun langsung membawa korban ke rumah sakit. Keterangan Mas Gendut (40), warga sekitar, kejadian tersebut terjadi sekira pukul 18.30 WIB. “Kejadiannya pas maghrib tadi, situasi kan memang lagi sepi dan sunyi,” jelas pria pemilik warung bakso di sebelah rumah korban ini.
Warga sekitar pun berhamburan mendatangi rumah korban, namun kedua pelaku keburu kabur melalui pintu belakang. “Kudengar pelakunya dua orang, kabur dari pintu belakang,” terangnya.
Kepala Lingkungan VI Kelurahan Sitirejo III Kec. Medan Amplas, E Manalu, mengatakan, korban baru saja dihantarkan kekasihnya pulang ke rumah. Ternyata kedua maling sudah di dalam rumah dengan cara memanjat pohon di sebelah rumah korban yang kondisinya gelap. Kemudian merusak seng dan asbes garasi.
Ia mengatakan, banyak terlihat ceceran darah di dalam rumah, mulai depan kamar mandi, kamar dan ruang tamu. “Mungkin korban itu siap mandi, karena masih basah rambutnya. Terus keluar terperogok sama pelakunya, langsung dipukul pakai batu. Batunya itu masih di dalam, nggak tahu dari mana. Mungkin sengaja dibawa pelaku,” terangnya.
Kedua pelaku kabur menuju ke sawah-sawah, diduga warga sekitar. “Saat dikejar, katanya orangnya kayak dikenal,” jelasnya.
Korban yang sudah 3 tahun tinggal sendirian di rumah kehilangan dua buah HP. “Keluarganya di Rantau Parapat,” ungkapnya.
Petugas Polsek Patumbak yang tiba di lokasi melakukan cek kejadian perkara, kemudian bergerak menuju RSU Estomihi untuk melihat kondisi korban.
Di RS, Neny terlihat berbaring di ruang ICU RSU Etomihi. Gadis berkulit putih itu mengatakan, saat itu dia hanya sendiri di dalam kamar. Melihat kedua pelaku masuk, korban hendak berteriak. Namun kedua pelaku langsung menyekap mulutnya dengan kain. Korban sempat melakukan perlawanan. Tapi kedua pelaku langsung memukul kepala bagian belakangnya berkali-kali hingga korban tersungkur.
Selanjutnya pelaku mengambil Ipad dan dompet milik korban yang berisikan sejumlah uang.
“Aku rasa mereka sudah melihat-lihat rumahku. Ciri-cirinya kurus dan rambutnya agak panjang,” tandasnya.
Kanit reskrim Polsek Patumbak, AKP I Kadek Harry mengatakan masih melakukan penyelidikan “Korban sudah dibawah ke Rs Estomihi dan masih pengembangan,” tandasnya singkat.(bay/gib/trg)