25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Geng Rampok Bertato Kelabang Ditembak

DIPIMPIN KULI BANGUNAN

Rizky Andika yang jadi kepala komplotan, saat ditemui mengaku nekat merampok karena kecanduan sabu. “Tiap anggota memang diwajibkan membuat tato kelabang. Udah lupa berapa kali kami maen bang, biasanya uangnya kami pakai beli sabu untuk dipakai sama-sama,” kata pria yang bekerja sebagai kuli bangunan itu.

Rizky mengaku berkenalan dengan para anggotanya yang mayoritas pekerja meubel ini adanya kesamaan latar belakang yakni ‘pecandu narkoba’. Ya, iming-iming bekerja cepat dengan hasil uang jutaan yang diberikan oleh Rizky membuat anggotanya manut saja.

“Sebenarnya bukan ketua, tapi karena aku paling tua ajanya makanya dianggap gitu. Kawan-kawan mau, ya mau gimana bang? Kita enggak ada maksa untuk ikut, kalau memang mau ya ayok. Kalau berhasil, bisa dipake beli sabu, itu aja yang buat kami maen,” kata Rizky yang tampak mendapat perhatian khusus ini.

Sepintas, Rizky terlihat seperti pria biasa. Namun, pria ini selalu menatap sinis sekelilingnya. Dalam menjalankan aksinya, biasanya kawanan ini beraksi 4 orang dengan 2 sepeda motor. Komplotan ini dilengkapi senjata tajam dan tak segan-segan melukai korban melakukan perlawanan.

Nah, selanjutnya jika berhasil rekannya Sutrisno yang berperan untuk menjual sepeda motor hasil rampokan bersama Eka Yudha Purba. Sementara 2 pelaku lainnya, Suherman dan Edy Syahputra sama sekali tak dikenal oleh Rizky. “Kenalnya sama Sutris sama Eka, kalau dua lagi nggak tahu siapa. Dapat Rp 1,5-2 juta untuk kereta matic. Kalau kereta besar kayak Ninja bisalah dapat Rp 4 juta,” tandasnya. (wel/deo)

DIPIMPIN KULI BANGUNAN

Rizky Andika yang jadi kepala komplotan, saat ditemui mengaku nekat merampok karena kecanduan sabu. “Tiap anggota memang diwajibkan membuat tato kelabang. Udah lupa berapa kali kami maen bang, biasanya uangnya kami pakai beli sabu untuk dipakai sama-sama,” kata pria yang bekerja sebagai kuli bangunan itu.

Rizky mengaku berkenalan dengan para anggotanya yang mayoritas pekerja meubel ini adanya kesamaan latar belakang yakni ‘pecandu narkoba’. Ya, iming-iming bekerja cepat dengan hasil uang jutaan yang diberikan oleh Rizky membuat anggotanya manut saja.

“Sebenarnya bukan ketua, tapi karena aku paling tua ajanya makanya dianggap gitu. Kawan-kawan mau, ya mau gimana bang? Kita enggak ada maksa untuk ikut, kalau memang mau ya ayok. Kalau berhasil, bisa dipake beli sabu, itu aja yang buat kami maen,” kata Rizky yang tampak mendapat perhatian khusus ini.

Sepintas, Rizky terlihat seperti pria biasa. Namun, pria ini selalu menatap sinis sekelilingnya. Dalam menjalankan aksinya, biasanya kawanan ini beraksi 4 orang dengan 2 sepeda motor. Komplotan ini dilengkapi senjata tajam dan tak segan-segan melukai korban melakukan perlawanan.

Nah, selanjutnya jika berhasil rekannya Sutrisno yang berperan untuk menjual sepeda motor hasil rampokan bersama Eka Yudha Purba. Sementara 2 pelaku lainnya, Suherman dan Edy Syahputra sama sekali tak dikenal oleh Rizky. “Kenalnya sama Sutris sama Eka, kalau dua lagi nggak tahu siapa. Dapat Rp 1,5-2 juta untuk kereta matic. Kalau kereta besar kayak Ninja bisalah dapat Rp 4 juta,” tandasnya. (wel/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/