26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

“Bandar Sabu Dia Itu, Abang Mau Beli Sabu?”

Foto: Amri/PM SPG Ramayana yang ditinju dan dibakar pacarnya.
Foto: Amri/PM
SPG Ramayana yang ditinju dan dibakar pacarnya.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Keberadaan Maman Firmansyah alias Hari alias Gondrong (26), terus diburu polisi. Itu pasca upayanya menghabisi nyawa ceweknya, Sarina Minta Uli Solin (23) pada Sabtu (10/11) malam lalu. Cewek asal Kebun PTPN 4 Afdeling 12 Bahjambi, Simalungun itu, dibakar usai tubuhnya disiram bensin.

Hasil visum dr. Nova Jayanti dari Rumkit Tingkat II Siantar menyebutkan, korban mengalami luka bakar di seluruh lengan kanan dan kiri, dada dan punggung serta paha kanan.

Awalnya, seperti dikisahkan Sarina, dia telah berulang kali menelepon Maman yang diketahui menetap di Jl. Bilal Ujung Gg. Rakyat, Kec. Medan Timur. Dia meminta Maman agar memulangkan sepeda motornya. Namun Maman tak mengindahkannya.

Tak ayal, Sarina nekat hendak melaporkan Maman ke polisi. Mendengar informasi itu, Maman bukannya gentar dan segera memulangkan sepeda motor korban. Sebaliknya, ia datang dengan hati panas, membawa petaka. Maman menyiramkan bensin ke tubuh Ria dan sejurus kemudian memantik api. Melihat mantan pacarnya menggeliat dalam api, Maman langsung kabur.

Usaha Maman membunuh Ria tidak berhasil. Ria sempat ditolong oleh rekan-rekan kosnya. “Mungkin Allah masih sayang samaku. Biasanya orang kalau kena luka bakar sampai kayak gini sudah mati,” tuturnya, saat mengadu ke Polsek Percut Sei Tuan, Selasa (18/11).

Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Ronald Sipayung mengaku sudah siapkan surat penangkapan. “Pelaku melawan akan kita hadiahi satu peluru,” tukasnya. Sementara itu saat awak koran ini mendatangi tempat kerja pelaku di bagian sub gudang Ramayana Aksara, ternyata Maman sudah dua minggu tak bekerja dan nomor hp-nya pun sudah tidak aktif lagi.

Selanjutnya teman kerja pelaku pun memberikan alamat pelaku. Sayang, alamat pelaku kosong. Beberapa pemuda sekitar rumah pelaku mengatakan, Maman adalah bandar sabu. “Bandar sabu dia itu, kenapa nyari dia? Abang mau beli sabu? Dia nampakku tadi pagi di Simpang Bilal,” ujar Agus salah seorang warga setempat.

Tidak hanya Agus, Jupri (21) warga setempat juga mengatakan kalau Maman sering mengedarkan sabu di sekitar Jalan Bilal dan sering dilakukannya malam hari. “Kalau mau cari sabu sama dia malam, tapi dia kan kerja juga. Kami gak sor sama dia,” ujar para pemuda setempat itu.

Diberitakan sebelumnya, sambil berjalan dan dituntun ibu dan kakaknya, Rina tampak kesakitan. Apalagi perempuan manis berkaca mata ini, mengalami luka bakar cukup parah di bagian kaki, tangan dan badan. Hanya wajahnya saja yang tidak melepuh. Kepada koran ini, Rina mengaku dibakar Maman pada Sabtu (11/10) malam lalu di kos-nya.

Dibebernya, pagi sebelum kejadian, Maman datang ke kos dan meminjam Vario milik Rina. Dalih Maman, keretanya dipakai adiknya. Percaya, Rina meminjamkannya dan berangkat kerja naik angkot. Namun, Maman tak kunjung datang menjemput, padahal Rina sudah pulang kerja. Akhirnya, dia pulang naik angkot lagi. Setibanya di kos, Rina kaget melihat Maman sudah ada di sana, tapi kereta tak terlihat.

Spontan dia mempertanyakan. Seenaknya Maman menjawab kalau Vario Rina sudah digadaikannya. Kontan Rina marah besar. Dia terus merepet dan akhirnya mengancam akan mempolisikan Maman. Mendengar itulah Maman pitam. Dia langsung meninju wajah Rina hingga terjatuh dan pingsan.

Begitu sadar, Rina kaget. Sebab pintu kos dikunci. Niatnya kabur gagal. Bahkan, Maman datang kembali tapi sudah menggenggam botol air mineral berisi bensin. Ternyata, Maman membelinya dari warung eceran tak jauh dari kos korban. Begitu masuk ke kamar kos, Maman langsung menendang Rina hingga terjatuh. Kemudian menyiramkan bensin ke arah kaki dan badan Rina.

Sadar akan dibakar, rina coba berontak. Namun dia kalah tenaga hingga akhirnya Maman menyulutkan api mancis. Melihat Rina terbakar, Maman langsung kabur. Beruntung teriakan Rina terdengar tetangga, dan dia langsung dilarikan ke rumah sakit. Warga juga sempat mengejar Maman, namun dia lolos. “Badanku 60 persen luka bakar tapi aku masih hidup, ini tandanya pelaku harus ditangkap dan diadili,” ujar Rina saat melapor.(mri/trg)

Foto: Amri/PM SPG Ramayana yang ditinju dan dibakar pacarnya.
Foto: Amri/PM
SPG Ramayana yang ditinju dan dibakar pacarnya.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Keberadaan Maman Firmansyah alias Hari alias Gondrong (26), terus diburu polisi. Itu pasca upayanya menghabisi nyawa ceweknya, Sarina Minta Uli Solin (23) pada Sabtu (10/11) malam lalu. Cewek asal Kebun PTPN 4 Afdeling 12 Bahjambi, Simalungun itu, dibakar usai tubuhnya disiram bensin.

Hasil visum dr. Nova Jayanti dari Rumkit Tingkat II Siantar menyebutkan, korban mengalami luka bakar di seluruh lengan kanan dan kiri, dada dan punggung serta paha kanan.

Awalnya, seperti dikisahkan Sarina, dia telah berulang kali menelepon Maman yang diketahui menetap di Jl. Bilal Ujung Gg. Rakyat, Kec. Medan Timur. Dia meminta Maman agar memulangkan sepeda motornya. Namun Maman tak mengindahkannya.

Tak ayal, Sarina nekat hendak melaporkan Maman ke polisi. Mendengar informasi itu, Maman bukannya gentar dan segera memulangkan sepeda motor korban. Sebaliknya, ia datang dengan hati panas, membawa petaka. Maman menyiramkan bensin ke tubuh Ria dan sejurus kemudian memantik api. Melihat mantan pacarnya menggeliat dalam api, Maman langsung kabur.

Usaha Maman membunuh Ria tidak berhasil. Ria sempat ditolong oleh rekan-rekan kosnya. “Mungkin Allah masih sayang samaku. Biasanya orang kalau kena luka bakar sampai kayak gini sudah mati,” tuturnya, saat mengadu ke Polsek Percut Sei Tuan, Selasa (18/11).

Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Ronald Sipayung mengaku sudah siapkan surat penangkapan. “Pelaku melawan akan kita hadiahi satu peluru,” tukasnya. Sementara itu saat awak koran ini mendatangi tempat kerja pelaku di bagian sub gudang Ramayana Aksara, ternyata Maman sudah dua minggu tak bekerja dan nomor hp-nya pun sudah tidak aktif lagi.

Selanjutnya teman kerja pelaku pun memberikan alamat pelaku. Sayang, alamat pelaku kosong. Beberapa pemuda sekitar rumah pelaku mengatakan, Maman adalah bandar sabu. “Bandar sabu dia itu, kenapa nyari dia? Abang mau beli sabu? Dia nampakku tadi pagi di Simpang Bilal,” ujar Agus salah seorang warga setempat.

Tidak hanya Agus, Jupri (21) warga setempat juga mengatakan kalau Maman sering mengedarkan sabu di sekitar Jalan Bilal dan sering dilakukannya malam hari. “Kalau mau cari sabu sama dia malam, tapi dia kan kerja juga. Kami gak sor sama dia,” ujar para pemuda setempat itu.

Diberitakan sebelumnya, sambil berjalan dan dituntun ibu dan kakaknya, Rina tampak kesakitan. Apalagi perempuan manis berkaca mata ini, mengalami luka bakar cukup parah di bagian kaki, tangan dan badan. Hanya wajahnya saja yang tidak melepuh. Kepada koran ini, Rina mengaku dibakar Maman pada Sabtu (11/10) malam lalu di kos-nya.

Dibebernya, pagi sebelum kejadian, Maman datang ke kos dan meminjam Vario milik Rina. Dalih Maman, keretanya dipakai adiknya. Percaya, Rina meminjamkannya dan berangkat kerja naik angkot. Namun, Maman tak kunjung datang menjemput, padahal Rina sudah pulang kerja. Akhirnya, dia pulang naik angkot lagi. Setibanya di kos, Rina kaget melihat Maman sudah ada di sana, tapi kereta tak terlihat.

Spontan dia mempertanyakan. Seenaknya Maman menjawab kalau Vario Rina sudah digadaikannya. Kontan Rina marah besar. Dia terus merepet dan akhirnya mengancam akan mempolisikan Maman. Mendengar itulah Maman pitam. Dia langsung meninju wajah Rina hingga terjatuh dan pingsan.

Begitu sadar, Rina kaget. Sebab pintu kos dikunci. Niatnya kabur gagal. Bahkan, Maman datang kembali tapi sudah menggenggam botol air mineral berisi bensin. Ternyata, Maman membelinya dari warung eceran tak jauh dari kos korban. Begitu masuk ke kamar kos, Maman langsung menendang Rina hingga terjatuh. Kemudian menyiramkan bensin ke arah kaki dan badan Rina.

Sadar akan dibakar, rina coba berontak. Namun dia kalah tenaga hingga akhirnya Maman menyulutkan api mancis. Melihat Rina terbakar, Maman langsung kabur. Beruntung teriakan Rina terdengar tetangga, dan dia langsung dilarikan ke rumah sakit. Warga juga sempat mengejar Maman, namun dia lolos. “Badanku 60 persen luka bakar tapi aku masih hidup, ini tandanya pelaku harus ditangkap dan diadili,” ujar Rina saat melapor.(mri/trg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/