25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Keluarga Rio Fahrezi Korban Peluru Nyasar Beberkan Hasil Rontgen

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pihak keluarga Rio Fahrezi membeberkan hasil foto rontgen dari Rumah Sakit Umum Daerah Pirngadi Medan. Saat ditemui Sumut Pos di kediaman korban, Jalan Stasiun, Lorong Pahlawan, Kelurahan Belawan Satu, Kecamatan Medan Medan Belawan, Minggu, (21/1/2024), ibu korban, Mariani mengatakan, dari hasil foto rontgen tersebut terdapat luka bolong di bagian belakang dan depan kepala yang diduga terkena tembakan.

Pihak keluarga menduga Rio Fahrezi tertembak dari jarak yang dekat hingga mengenai kepala. Rio Fahrezi sendiri diketahui remaja berusia tujuh belas tahun warga Jalan Stasiun, Lorong Pahlawan, Kelurahan Belawan Satu, Kecamatan Medan Belawan yang tewas diduga tertembak oknum anggota Kepolisian saat melerai aksi tawuran antar remaja dikawasan Kecamatan Medan Belawan.

Rio Fahrezi tewas setelah mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah Pirngadi Medan hampir selama tujuh belas jam.

“Terdapat bolong di bagian kepala belakang hingga tembus ke depan yang diduga bekas tembakan senjata api,” ujar Mariani.

Menurutnya, sebelum korban dinyatakan meninggal dunia, korban sempat akan dipindahkan ke RS Bina Sejati, dikarenakan kondisi korban dalam keadaan koma hingga akhirnya meninggal dunia.
.
“Udah tau hasilnya tapi saya gak tau bahasa dokter, tapi saya lihat di tengkorak kepalanya itu ada lobang bekas peluru dari belakang sampai tembus ke depan. Kalau luka lain di bagian pipi ada, bagian kaki ada tapi itu luka kemungkinan Itu luka akibat anak saya terseret, bukan luka senjata tajam, “ucap Mariani.

Mariani juga menuturkan, saat peristiwa penembakan itu terjadi, anaknya tidak ikut dalam aksi tawuran antar remaja tersebut. Namun pada saat itu anaknya berada di posisi tidak jauh dengan remaja yang melakukan aksi tawuran.
Polisi yang saat itu datang untuk melerai aksi tawuran antar remaja meletus tembakan yang diduga langsung mengarahkan ke arah korban sehingga korban terkena tembakan.

“Pada saat itu anak saya tidak ikut tawuran, anak saya pada saat itu niatnya untuk membeli nasi untuk makan kakaknya, ternyata di situ ada tawuran dia berhenti sebentar gak jauh sih dari dia dan gak lama mobil polisi langsung menodongkan tembakan ke arah anak saya,” ungkapnya.

Dua hari pasca peristiwa terjadi, Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Sumatera Utara bersama tim identifikasi pun kembali melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi tempat korban tertembak dan lokasi tawuran.

Olah tempat kejadian perkara ini dilakukan kembali guna memastikan dan mensinkronkan keterangan saksi yang dilakukan penyidik dengan fakta yang ada di lapangan guna mengungkap kasus tersebut. Pihak Kepolisian pun saat ini juga telah memeriksa sejumlah keterangan saksi, mulai dari pihak keluarga, rekan korban dan warga sekitar lokasi kejadian.(mag-1/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pihak keluarga Rio Fahrezi membeberkan hasil foto rontgen dari Rumah Sakit Umum Daerah Pirngadi Medan. Saat ditemui Sumut Pos di kediaman korban, Jalan Stasiun, Lorong Pahlawan, Kelurahan Belawan Satu, Kecamatan Medan Medan Belawan, Minggu, (21/1/2024), ibu korban, Mariani mengatakan, dari hasil foto rontgen tersebut terdapat luka bolong di bagian belakang dan depan kepala yang diduga terkena tembakan.

Pihak keluarga menduga Rio Fahrezi tertembak dari jarak yang dekat hingga mengenai kepala. Rio Fahrezi sendiri diketahui remaja berusia tujuh belas tahun warga Jalan Stasiun, Lorong Pahlawan, Kelurahan Belawan Satu, Kecamatan Medan Belawan yang tewas diduga tertembak oknum anggota Kepolisian saat melerai aksi tawuran antar remaja dikawasan Kecamatan Medan Belawan.

Rio Fahrezi tewas setelah mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah Pirngadi Medan hampir selama tujuh belas jam.

“Terdapat bolong di bagian kepala belakang hingga tembus ke depan yang diduga bekas tembakan senjata api,” ujar Mariani.

Menurutnya, sebelum korban dinyatakan meninggal dunia, korban sempat akan dipindahkan ke RS Bina Sejati, dikarenakan kondisi korban dalam keadaan koma hingga akhirnya meninggal dunia.
.
“Udah tau hasilnya tapi saya gak tau bahasa dokter, tapi saya lihat di tengkorak kepalanya itu ada lobang bekas peluru dari belakang sampai tembus ke depan. Kalau luka lain di bagian pipi ada, bagian kaki ada tapi itu luka kemungkinan Itu luka akibat anak saya terseret, bukan luka senjata tajam, “ucap Mariani.

Mariani juga menuturkan, saat peristiwa penembakan itu terjadi, anaknya tidak ikut dalam aksi tawuran antar remaja tersebut. Namun pada saat itu anaknya berada di posisi tidak jauh dengan remaja yang melakukan aksi tawuran.
Polisi yang saat itu datang untuk melerai aksi tawuran antar remaja meletus tembakan yang diduga langsung mengarahkan ke arah korban sehingga korban terkena tembakan.

“Pada saat itu anak saya tidak ikut tawuran, anak saya pada saat itu niatnya untuk membeli nasi untuk makan kakaknya, ternyata di situ ada tawuran dia berhenti sebentar gak jauh sih dari dia dan gak lama mobil polisi langsung menodongkan tembakan ke arah anak saya,” ungkapnya.

Dua hari pasca peristiwa terjadi, Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Sumatera Utara bersama tim identifikasi pun kembali melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi tempat korban tertembak dan lokasi tawuran.

Olah tempat kejadian perkara ini dilakukan kembali guna memastikan dan mensinkronkan keterangan saksi yang dilakukan penyidik dengan fakta yang ada di lapangan guna mengungkap kasus tersebut. Pihak Kepolisian pun saat ini juga telah memeriksa sejumlah keterangan saksi, mulai dari pihak keluarga, rekan korban dan warga sekitar lokasi kejadian.(mag-1/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/