SUMUTPOSl.CO – Aksi kasus penyekapan dan penculikan yang dilakukan Abdul Umar Cs terhadap kontraktor Hendri bisa dikaitkan dengan adanya mafia proyek dalam pekerjaan yang disusun pemerintah.
Kriminolog Sumatera Utara, Redianto mengatakan, aksi penyekapan yang dilakukan pelaku yang sudah tergorganisir terhadap korbannya tersebut merupakan bentuk kekesalan korban yang hasil kerjanya tidak dibayarkan. “Sudah kalap pelaku makanya nekat berbuat seperti itu. Itu sudah menjadi faktor dominannya,” ucapnya.
Kemudian, bebernya, melihat kasus tersebut dia menduga ada kaitannya dengan mafia proyek. Untuk itu, dirinya meminta supaya pihak kepolisian harus dengan cermat melihat kasus tersebut. “Ini ada kaitannya dengan mafia proyek. Kalau memang seperti itu jalan ceritanya,” ucapnya.
Lebih lanjut, tambah Redianto, keterangan pelaku harus dicek ulang sama pemerintahan yang bersangkutan. Pasalnya, dari hal itulah persoalan tersebut bisa diuraikan.
“Harus dicek ulang ini ke pemerintahan. Apakah dana tersebut sudah cair atau tidak? Bisa saja korbannya bermain dan menyendat pencairan tersebut. Makanya pelaku menjadi kalap. Untuk itu, polisi juga harus mengusut tuntas kasus tersebut,” ungkapnya.
Disamping itu, sudah semakin dekatnya hari lebaran juga menjadi faktor pelaku berbuat nekat. “Apalagi ini sudah semakin dekat lebaran. Dimana lagi uang tersebut tidaklah sedikit. Makanya kalap kali si pelaku,” pungkasnya. (ind)
SUMUTPOSl.CO – Aksi kasus penyekapan dan penculikan yang dilakukan Abdul Umar Cs terhadap kontraktor Hendri bisa dikaitkan dengan adanya mafia proyek dalam pekerjaan yang disusun pemerintah.
Kriminolog Sumatera Utara, Redianto mengatakan, aksi penyekapan yang dilakukan pelaku yang sudah tergorganisir terhadap korbannya tersebut merupakan bentuk kekesalan korban yang hasil kerjanya tidak dibayarkan. “Sudah kalap pelaku makanya nekat berbuat seperti itu. Itu sudah menjadi faktor dominannya,” ucapnya.
Kemudian, bebernya, melihat kasus tersebut dia menduga ada kaitannya dengan mafia proyek. Untuk itu, dirinya meminta supaya pihak kepolisian harus dengan cermat melihat kasus tersebut. “Ini ada kaitannya dengan mafia proyek. Kalau memang seperti itu jalan ceritanya,” ucapnya.
Lebih lanjut, tambah Redianto, keterangan pelaku harus dicek ulang sama pemerintahan yang bersangkutan. Pasalnya, dari hal itulah persoalan tersebut bisa diuraikan.
“Harus dicek ulang ini ke pemerintahan. Apakah dana tersebut sudah cair atau tidak? Bisa saja korbannya bermain dan menyendat pencairan tersebut. Makanya pelaku menjadi kalap. Untuk itu, polisi juga harus mengusut tuntas kasus tersebut,” ungkapnya.
Disamping itu, sudah semakin dekatnya hari lebaran juga menjadi faktor pelaku berbuat nekat. “Apalagi ini sudah semakin dekat lebaran. Dimana lagi uang tersebut tidaklah sedikit. Makanya kalap kali si pelaku,” pungkasnya. (ind)