Setelah resmi jadi suami istri, Tongat selalu memberi nafkah. Bahkan saat Butet minta uang lebih, dia selalu menurutinya.
Maklum, demi kebahagiaan pasangan. Tongat pun rela makan dengan menu nasi paket hemat yang hanya berisi nasi dan lauk tempe tahu saja.
Tapi sekitar tujuh bulan usai pernikahan, permintaan Butet mulai macam-macam. Mulai dari minta handphone keluaran terbaru hingga kosmetik mahal.
Istrinya berdalih minta handphone agar enak saat dibuat chatting dengan Tongat yang sering ke luar kota. “Tapi uang dari mana untuk beli hape harga tujuh juta,” ujar Tongat.
Dengan berjuta alasan, Tongat memberitahu istrinya. Tapi Butet tetap pasang muka masam karena tak dituruti kemauannya. Sampai akhirnya Butet pergi dari rumah kontrakan.
“Saya dan sepupu saya nyari cari dia. Ternyata banyak yang bilang kalau istri saya pergi sama pacarnya yang dulu,” beber Tongat.
Tiada ampun, Tongat menyuruh “detektif” swasta untuk menyelidikinya. Sebab dia harus ke luar pulau untuk ngurusi pengiriman barang.
“Saudara saya yang ngurusi semua. Ternyata, uang yang saya beri, sebagian besar dibagikan ke pacarnya. Ganteng sih, tapi pengangguran,” terang Tongat.
Kini Tongat mantap berpisah. (jpnn)