MEDAN,SUMUTPOS.CO-Setelah mengamankan tujuh tersangka, gabungan Subdit 3/Jahtanras Ditreskrimum Polda Sumut dan Polrestabes Medan kembali menangkap Ir. S. Siwaji Raja, ST, di Provinsi Jambi, Minggu (22/1) siang.
Pria yang merupakan Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Medan, disebut-sebut sebagai otak pelaku penembakan ahli reparasi senjata, Indra Gunawan alias Kuna (43) warga Jalan Bambu, Desa Helvetia, Kec. Labuhan Deli, di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat, Rabu (18/1) pukul 08.00 WIB.
“Tersangka Raja adalah yang memesan untuk pembunuhan korban. Dia telah ditangkap personil gabungan Poldasu di Provinsi Jambi,” ujar Kapolda Sumut, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel dalam keterangan persnya di Mako Brimobdasu, Minggu (22/1) siang.
Jenderal bintang dua dipundaknya ini pun menjelaskan bahwa dari kedelapan tersangka mengaku telah mendapatkan pesanan untuk membunuh korban sebanyak dua kali dari tersangka Raja.
“Motif pelaku ini mereka mendapat pesanan membunuh Kuna,” jelasnya.
Kasus itu masih dikembangkan. Polisi juga akan mendalami motif tersangka yang memesan para pembunuh bayaran ini untuk menghabisi ahli reparasi senjata itu. Kini kediaman seluruh tersangka telah dipasangi garis polisi. (sor)
MEDAN,SUMUTPOS.CO-Setelah mengamankan tujuh tersangka, gabungan Subdit 3/Jahtanras Ditreskrimum Polda Sumut dan Polrestabes Medan kembali menangkap Ir. S. Siwaji Raja, ST, di Provinsi Jambi, Minggu (22/1) siang.
Pria yang merupakan Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Medan, disebut-sebut sebagai otak pelaku penembakan ahli reparasi senjata, Indra Gunawan alias Kuna (43) warga Jalan Bambu, Desa Helvetia, Kec. Labuhan Deli, di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat, Rabu (18/1) pukul 08.00 WIB.
“Tersangka Raja adalah yang memesan untuk pembunuhan korban. Dia telah ditangkap personil gabungan Poldasu di Provinsi Jambi,” ujar Kapolda Sumut, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel dalam keterangan persnya di Mako Brimobdasu, Minggu (22/1) siang.
Jenderal bintang dua dipundaknya ini pun menjelaskan bahwa dari kedelapan tersangka mengaku telah mendapatkan pesanan untuk membunuh korban sebanyak dua kali dari tersangka Raja.
“Motif pelaku ini mereka mendapat pesanan membunuh Kuna,” jelasnya.
Kasus itu masih dikembangkan. Polisi juga akan mendalami motif tersangka yang memesan para pembunuh bayaran ini untuk menghabisi ahli reparasi senjata itu. Kini kediaman seluruh tersangka telah dipasangi garis polisi. (sor)