MEDAN,SUMUTPOS.CO- Selain Uteh dan Ardi yang dicurigai keluarga korban di balik kematian Irma Yani Syafitri warga Jalan Pasar VIII, Gang Kopi Coklat, Tembung, ternyata ada lagi, yakni Guntur.
Hal itu diungkapkan Yusliana, ibu korban saat datang ke Polsek Percut Sei Tuan, Minggu (22). Kepada wartawan, wanita berusia 56 tahun ini menuturkan kejadian menimpa putrinya.
Di mana seorang pencari barang bekas (tukang botot) yang pertama sekali menemukan jasad Irma di kebun pisang menceritakan awal sebelum wanita berusia 25 tahun itu dibunuh, Rabu (18/1) dinihari.
“Tukang botot itu mengatakan, pada Selasa (17/1) malam saat mencari barang bekas di bantaran rel kereta api yang tidak jauh dari kediaman kami, ia melihat Irma ada di rumah Guntur,” ujar Yusliana.
Tak lama, si pencari barang bekas itu tidak lagi melihat keduanya di rumah tersebut. Namun pada Rabu (18/1) sore, pria paruh baya itu menemukan jasad korban.
“Cuma itu dibilang bapak tukang botot sama kami. Aku tidak tahu nama bapak itu. Selain itu, keluarga juga menemukan petunjuk baru terkait kematian Irma,” terang Yusliana saat diperiksa sebagai saksi.
Asisten rumah tangga di kawasan Jl Serdang, Sei Kera ini menuturkan, sebelum Irma dibunuh, ia sempat bercerita pernah meminjam sepeda motor Guntur. Namun ban kreta tersebut bocor.
“Karena Irma tidak punya uang, terpaksa HP miliknya digadaikannya untuk menempel ban sepeda motor Guntur. Paman Irma juga menemukan kertas bertuliskan nomor HP 081268855xxx disamping jasad korban,” terangnya.
Saat ini, menurut Yusliana, Guntur sudah diperiksa kepolisian terkait kematian Irma. Pjs Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Boy J Situmorang ketika dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.
“Saudara Guntur sudah diperiksa. Sudah sepuluh saksi yang dimintai keterangannya, termasuk Uteh dan Ardi yang disebut-sebut sebagai kekasih korban,” tandas Boy.
Untuk kasus pembunuhan itu, pihaknya masih mencari bukti-bukti petunjuk dan masih mendalami keterangan sejumlah saksi yang ada. “Semua itu kita rangkai menjadi satu,” tuturnya. (sor)