MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang pelaku spesialis perampok nasabah bank, Relman Sitanggang alias Sijabat (43) ditembak petugas unit reskrim Polsek Medan Labuhan. Polisi juga mengamankan teman pelaku, Erwin Sahputra Parapat alias Aldo (28) yang berprofesi sebagai sopir taksi online.
Dari kedua pelaku yang menetap di Jermal, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan, polisi menyita barang bukti uang sebanyak Rp 10 juta, satu unit sepeda motor dan mobil pribadi milik pelaku.
Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Rosyid Hartanto mengatakan, terungkapnya kasus perampokan nasabah bank ini berawal dari 2 laporan korban.
Masing-masing laporan bernomor LP/141/III/2019/SU/PEL.BLW/Sek Medan Labuhan tanggal 5 Maret 2019 dan LP/219/III/2019/SU/PEL.BLW/Sek Medan Labuhan, tanggal 14 Maret.
Berdasarkan laporan itu, pihaknya melakukan penyelidikan. Dari hasil rekaman CCTV sekitar Bank Mandiri Belawan dan Bank Mandiri Marelan, terekam mobil taksi online merupakan salah satu pelaku.
Bermodalkan rekaman, mereka mengamankan Erwin Sahputra dari lokasi tempat tinggalnya. Setelah dilakukan pengembangan, pihaknya kembali menangkap Relman Sitanggang.
Dalam pengembangan itu, Relman mencoba melawan. Petugas langsung menembak ke arah kaki kiri pelaku.
“Sewaktu kita memangkap Relman, dia berusaha kabur. Makanya kita tembak. Selain keduanya, ada satu pelaku lagi yang kabur berinsial G (DPO),” jelas Kapolsek didampingi Kanit Reskrim, Iptu Bonar Pohan dan Wakapolsek AKP Ponijo.
Modus yang dilakukan pelaku, kata Rosyid, seorang driver taksi online mengamati nasabah yang keluar dari bank.
Setelah mengetahui korban yang membawa uang disimpan di bawah jok sepeda motor, mereka menarget korban.
Ketika korban memarkirkan sepeda motor, kedua pelaku yang naik sepeda motor, langsung mengambil uang korban dari jok sepeda motor.
Sedangkan, sopir taksi online bertugas menghadang atau menutupi aksi yang sedang dikerjakan oleh kedua temannya.
“Jadi, dari dua korban yang mereka rampok, dua pelaku naik sepeda motor yang melakukan aksinya. Sedangkan sopir taksi online ini hanya mencoba menghalangi bila aksi kedua temannya dikejar oleh massa,” ungkap kapolsek.
Dari dua kasus perampokan itu, pelaku berhasil menggasak uang senilai Rp75 juta dan Rp40 juta dari dua nasabah yang mereka rampok. Kini pihaknya, masih melakukan pengembangan terhadap satu pelaku yang masih kabur.
“Dari keterangan mereka berdua, baru dua kali mereka melakukan perampokan. Kita masih terus dalami kasus ini, satu pelaku masih kita kejar. Bila tidak menyerahkan diri, akan kita ambil tindakam tegas,” kata Rosyid.
Kepada polisi, Relman Sitanggang mengaku mereka terpaksa merampok karena terdesak kebutuhan ekonomi.
“Karena kebutuhan untuk keluarga, makanya kami merampok,” ucap Relman dengan kondisi kaki ditembak.(fac/ala)