Habib lari ke arah jembatan Jl. Suprapto. Sementara Rendy dan Madi kabur menuju Jalan Brigjen Katamso.
Namun sayang, Madi berhasil ditangkap oleh para pelaku dan dipukuli tepat di simpang empat Jalan Brigjen Katamso. Tak jauh dari kantor Harian Waspada.
Melihat Madi dipukuli, Rendy kemudian kembali dan mendatangi para pelaku yang sedang mengeroyok Madi. Rendy datang sambil melempar botol minuman mineral.
Namun, botol tersebut mengenai Kopda Us. Saat itulah, oknum TNI itu langsung menembak Rendy hingga terkapar. Aksi obral peluru itu disaksikan langsung oleh ibu Samsidar, petugas parkir yang jaga subuh itu di TKP. “Si Rendy datang dan melempar minuman botol dan mengenai pelaku. Dia (Rendy) langsung ditembak,” jelas Samsidar.
Rendy dihabisi dalam jarak hanya 2 meter. “Lalu mereka pergi lagi entah kemana. Waktu itu saya langsung teriak minta tolong. Makanya hampir semua warga Kampung Aur ada di lokasi. Oknum TNI itu memang sering datang kemari (NZ),” tandasnya.
Subuh itu, warga Kampung Aur heboh. Rendy sudah terkapar bersimbah darah. Warga kemudian melarikan korban ke RS. Permata Bunda menggunakan betor.
Namun, nyawa korban sudah tidak tertolong lagi. Jasad korban kemudian dievakuasi ke RSU Pirngadi Medan guna diautopsi. Sementara, beberapa petugas Denpom langsung mengamankan Kopda Us.
Kanit Reskrim Polsek Medan Kota, AKP Martualesi Sitepu mengatakan pihaknya langsung olah TKP dan pengejaran terhadap para pelaku. Selanjutnya, pemeriksaan dilakukan di Pomdam I/BB. “Lokasi sudah kondusif, pemeriksaan sepenuhnya oleh Pomdam,” ucapnya.
Terpisah, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) I/BB Kolonel Enoh Solehuddin, mengakui jika pelaku penembakan terhadap M Rendi merupakan Kopda US, yang bertugas di Denpom 1/5 Medan. “Pelaku merupakan prajurit TNI,” katanya saat mendatangi Warkop Jurnalis.
Ia menjelaskan, keberadaan Kopda Us di NZ setelah dipanggil temannya karena terjadi keributan. Karena keributan itu, dia (pelaku) melepaskan tembakan peringatan, tapi korban tetap kabur.
“Dia sempat menembak ke udara dua kali tetapi tak dihiraukan. Bahkan, anggota kita sempat dilempar batu sehingga melepaskan tembakan mengarah,” jelas Enoh.
Saat ini Kopda Us sudah diamankan ke Denpom 1/5 Medan, sedang proses penyidikan. Kasusnya diserahkan ke Pomdam I/BB. “Pelaku sudah diamankan dan ditahan,” tuturnya.
Disinggung adanya motif lain di balik penembakan itu, Enoh membantah. “Kita juga memeriksanya sesuai prosedur. Dan, apabila bersalah, tentunya diberikan sanksi tegas. Makanya, kita tunggu hasil pemeriksaan pelaku dan saksi. Kalau bersalah, pastinya sanksi tegas,” tegasnya.
Menurut Enoh, pihak sudah mendatangi rumah duka dan mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga korban.(gib/ala)