31 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

Bunuh Tukang Ojek, Tom Ditembak di AMIK MBP

Foto: Malik/PM Tom, pelaku penembak mati tukang ojek, digiring petugas dengan kondisi kaki tertembak.
Foto: Malik/PM
Tom, pelaku penembak mati tukang ojek, digiring petugas dengan kondisi kaki tertembak.

SEIRAMPAH, SUMUTPOS.CO – Pembunuhan Sunardi alias Ngalek (51), seorang tukang ojek, ternyata hanya gara-gara pemerasan. Ini terkuak dari pengakuan Tom, penembak mati warga Dusun III Desa Sei Buluh, Kec. Sei Bamban itu.

Tom yang bernama asli Daftar Albertus Rumapea (32) adalah warga Jl. Luku II Kel. Kwala Bekala, Kec. Medan Johor. Ayah dua anak ini ditangkap, Jumat (19/12) sore di salah satu kantin komplek AMIK MBP Padang Bulan Medan. Bahkan, personel Sat Reskrim Polres Sergai terpaksa menembaknya.

Tiga butir timah panas bersarang di paha dan betis kanan, sebab dia melawan dan sempat meletuskan senjata api yang dipegangnya ke polisi. Beruntung polisi berhasil menepis sehingga tembakan Tom meleset. Bahkan setelah berhasil disergap tersangka masih menyerang petugas hingga suasana di kompleks AMIK MBP Padang Bulan sempat mencekam.

Tim Sat Reskrim Polres Sergai sendiri ada 12 personel, dibantu 2 personel Poldasu, dipimpin Kasat Reskrim Polres Sergai, AKP Hady Saputra Siagian. Darinya diamankan sepucuk senjata api jenis FN kaliber 9 mm, satu selongsong peluru dan proyektil yang diletuskan ke arah petugas, dua peluru aktif dari senjata, telepon seluler, serta sejumlah uang.

Selanjutnya setelah menjalani perawatan di RS Brimob Sei Wampu Medan, tersangka berikut barang bukti diboyong ke Mapolres Sergai guna peyelidikan lebih lanjut. Dalam paparan yang digelar di Mapolres Sergai pada Sabtu (20/12), Kapolres Sergai, AKBP B Anies Purnawan SIK MH memaparkan kronologi kejadian.

Didampingi Kasat Reskrim, AKP Hady Saputra Siagian SIK SH, Kasat Intel AKP Saksi Tarigan, Anies mengaku Tom tak sendiri. Kala itu, Tom bersama temannya berinisial TS (buron), mengendarai Yamaha Vixion dari Medan menuju Pematangsiantar pada Sabtu (22/11) lalu.

Setiba di lokasi kejadian, di pangkalan ojek Dusun I, Desa Sei Bamban Estate, Kec. Sei Bamban perkebunan PTPN 3 Rambutan, sekira pukul 22.00 Wib, keduanya berteduh di sana karena hujan. Mereka bertegur sapa dengan Ngalek yang juga berteduh, bahkan Ngalek mempersilakan keduanya istirahat berhubung masih hujan. Setelah pukul 05.00 Wib, Tom menyuruh temannya membangunkan korban untuk meminta uang.

Setelah dibangunkan, kontan Ngalek menolak memberikan uang, bahkan sempat melawan. “Emosi, Tom mengeluarkan senjata apinya dan langsung menembak korban hingga mengenai samping hidung kanan tembus ke kepala belakang,” papar Anies.

Sambungnya, pihaknya lebih dulu mengamankan Rico Tobing (48) warga Jl. Laubeng Klewang, Kel. Pasar Merah Barat, Kec. Meda Kota.

Dia diciduk setelah terlacak lewat hp Nokia tipe 1600 milik Ngalek yang diperolehnya dari Tom. Dia diciduk 4 personel Sat Reskrim Polres Sergai dipimpin Kanit Lidik I, Ipda Arya Nusa Hindrawan SIK dibantu dua personel Brimob Den C Tapsel. Dari pengembangan itu, akhirnya Tom diciduk.

Tom diduga kuat terlibat perampokan dengan kekerasan di sejumlah lokasi di wilayah hukum Sumut. “Kita terus melakukan pengembangan terhadap tersangka dan rekannya, termasuk asal senjata api yang dimiliki tersangka. Pengakuannya didapat dari tong sampah yang dibuang seseorang saat razia di wilayah Polsek Helvetia Medan beberapa bulan lalu,” papar Anies.

Ditambahkan Kapolres Sergai, pihaknya tengah memburu teman tersangka berikut sepeda motor yang digunakan pelaku. Sebelumnya, dari lokasi kejadian penembakan, polisi telah mengamankan barang bukti pakaian dan sepeda motor jenis Honda Revo BK 6863 NAK milik korban. Serta satu selongsong peluru yang sedang uji balistik di Labfor Poldasu.

Terpisah, keluarga Ngalek masih berduka. Mereka tak menyangka hidup Ngalek berakhir tragis. Apalagi, semasa hidup, Ngalek dikenal baik. “Dimintai tolong tak pernah menolak, orangnya paling baik sedunia itu Mas. Disuruh antarkan nasi jam tiga malam aja mau Bang, apa lagi yang lain. Selama bergaul di sini, masyarakat tidak ada yang dibuat sakit hati. Makanya kami gak nyangka kalau dia meninggalnya dibunuh,” ujar Iskandar (50), abang Ngalek.

“Adik kami ini yang paling dekat dengan Ibu kami. Makanya sampai saat ini ibu masih teringat aja Mas. Dua orang yang mengeroyoknya belum tentu Ngalek kalah, makanya keluarga tak yakin kalau dia dibunuh satu orang,” jelas Iskandar yang menetap di Dusun 1 Payamabar, Desa Paya Mabar, Kec. Tebingtinggi, Kab. Sergai.(lik/mag2/trg)

Foto: Malik/PM Tom, pelaku penembak mati tukang ojek, digiring petugas dengan kondisi kaki tertembak.
Foto: Malik/PM
Tom, pelaku penembak mati tukang ojek, digiring petugas dengan kondisi kaki tertembak.

SEIRAMPAH, SUMUTPOS.CO – Pembunuhan Sunardi alias Ngalek (51), seorang tukang ojek, ternyata hanya gara-gara pemerasan. Ini terkuak dari pengakuan Tom, penembak mati warga Dusun III Desa Sei Buluh, Kec. Sei Bamban itu.

Tom yang bernama asli Daftar Albertus Rumapea (32) adalah warga Jl. Luku II Kel. Kwala Bekala, Kec. Medan Johor. Ayah dua anak ini ditangkap, Jumat (19/12) sore di salah satu kantin komplek AMIK MBP Padang Bulan Medan. Bahkan, personel Sat Reskrim Polres Sergai terpaksa menembaknya.

Tiga butir timah panas bersarang di paha dan betis kanan, sebab dia melawan dan sempat meletuskan senjata api yang dipegangnya ke polisi. Beruntung polisi berhasil menepis sehingga tembakan Tom meleset. Bahkan setelah berhasil disergap tersangka masih menyerang petugas hingga suasana di kompleks AMIK MBP Padang Bulan sempat mencekam.

Tim Sat Reskrim Polres Sergai sendiri ada 12 personel, dibantu 2 personel Poldasu, dipimpin Kasat Reskrim Polres Sergai, AKP Hady Saputra Siagian. Darinya diamankan sepucuk senjata api jenis FN kaliber 9 mm, satu selongsong peluru dan proyektil yang diletuskan ke arah petugas, dua peluru aktif dari senjata, telepon seluler, serta sejumlah uang.

Selanjutnya setelah menjalani perawatan di RS Brimob Sei Wampu Medan, tersangka berikut barang bukti diboyong ke Mapolres Sergai guna peyelidikan lebih lanjut. Dalam paparan yang digelar di Mapolres Sergai pada Sabtu (20/12), Kapolres Sergai, AKBP B Anies Purnawan SIK MH memaparkan kronologi kejadian.

Didampingi Kasat Reskrim, AKP Hady Saputra Siagian SIK SH, Kasat Intel AKP Saksi Tarigan, Anies mengaku Tom tak sendiri. Kala itu, Tom bersama temannya berinisial TS (buron), mengendarai Yamaha Vixion dari Medan menuju Pematangsiantar pada Sabtu (22/11) lalu.

Setiba di lokasi kejadian, di pangkalan ojek Dusun I, Desa Sei Bamban Estate, Kec. Sei Bamban perkebunan PTPN 3 Rambutan, sekira pukul 22.00 Wib, keduanya berteduh di sana karena hujan. Mereka bertegur sapa dengan Ngalek yang juga berteduh, bahkan Ngalek mempersilakan keduanya istirahat berhubung masih hujan. Setelah pukul 05.00 Wib, Tom menyuruh temannya membangunkan korban untuk meminta uang.

Setelah dibangunkan, kontan Ngalek menolak memberikan uang, bahkan sempat melawan. “Emosi, Tom mengeluarkan senjata apinya dan langsung menembak korban hingga mengenai samping hidung kanan tembus ke kepala belakang,” papar Anies.

Sambungnya, pihaknya lebih dulu mengamankan Rico Tobing (48) warga Jl. Laubeng Klewang, Kel. Pasar Merah Barat, Kec. Meda Kota.

Dia diciduk setelah terlacak lewat hp Nokia tipe 1600 milik Ngalek yang diperolehnya dari Tom. Dia diciduk 4 personel Sat Reskrim Polres Sergai dipimpin Kanit Lidik I, Ipda Arya Nusa Hindrawan SIK dibantu dua personel Brimob Den C Tapsel. Dari pengembangan itu, akhirnya Tom diciduk.

Tom diduga kuat terlibat perampokan dengan kekerasan di sejumlah lokasi di wilayah hukum Sumut. “Kita terus melakukan pengembangan terhadap tersangka dan rekannya, termasuk asal senjata api yang dimiliki tersangka. Pengakuannya didapat dari tong sampah yang dibuang seseorang saat razia di wilayah Polsek Helvetia Medan beberapa bulan lalu,” papar Anies.

Ditambahkan Kapolres Sergai, pihaknya tengah memburu teman tersangka berikut sepeda motor yang digunakan pelaku. Sebelumnya, dari lokasi kejadian penembakan, polisi telah mengamankan barang bukti pakaian dan sepeda motor jenis Honda Revo BK 6863 NAK milik korban. Serta satu selongsong peluru yang sedang uji balistik di Labfor Poldasu.

Terpisah, keluarga Ngalek masih berduka. Mereka tak menyangka hidup Ngalek berakhir tragis. Apalagi, semasa hidup, Ngalek dikenal baik. “Dimintai tolong tak pernah menolak, orangnya paling baik sedunia itu Mas. Disuruh antarkan nasi jam tiga malam aja mau Bang, apa lagi yang lain. Selama bergaul di sini, masyarakat tidak ada yang dibuat sakit hati. Makanya kami gak nyangka kalau dia meninggalnya dibunuh,” ujar Iskandar (50), abang Ngalek.

“Adik kami ini yang paling dekat dengan Ibu kami. Makanya sampai saat ini ibu masih teringat aja Mas. Dua orang yang mengeroyoknya belum tentu Ngalek kalah, makanya keluarga tak yakin kalau dia dibunuh satu orang,” jelas Iskandar yang menetap di Dusun 1 Payamabar, Desa Paya Mabar, Kec. Tebingtinggi, Kab. Sergai.(lik/mag2/trg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/