30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Pembunuh Sopir Angkot Ditangkap di Sei Rampah

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Personel Polsek Percut Seituan bergerak cepat menangani kasus pembunuhan terhadap sopir Angkot, Gading Wijaya Manurung, warga Jalan Pertiwi Baru, Kelurahan Bantan Timur, Medan Tembung. Dalam hitungan jam, tersangka Buyung Brutu alias Buyung Tato (41), diamankan dari persembunyiannya di Kampung Pala, Desa Sei Rampah, Kecamatan Sei Rampah, Serdangbedagai (Sergai), Minggu (21/3) siang.

PELAKU: Buyung Brutu alias Buyung Tato pelaku pembunuhan terhadap sopir Angkot, Gading Wijaya Manurung saat dipaparkan di Mapolsek Percut Seituan, Senin (22/3).

“Pelakunya sudah kita tangkap dan ditahan,” kata Kapolsek Percut Seituan, AKP Jan Piter Napitupulu dalam keterangannya kepada sejumlah wartawan, Senin (22/3).

Dari pelaku, petugas menyita barang bukti pakaian yang dipakai saat melakukan aksinya dan sebilah pisau. Dikatakannya, korban Gading tewas dengan luka tikaman sebanyak 9 liang di bagian perut. Pelaku sempat melarikan diri, usai menghabisi nyawa korban.

Namun, tak sampai 1 × 24 jam, pelaku berhasil diamankan. “Pelaku telah ditetapkan tersangka untuk menjalani proses hukum lebih lanjut,” tandas Jan Piter.

Diketahui, korban Gading Wijaya Manurung ditemukan tewas terkapar berlumuran darah, usai ditikam tersangka Buyung Tato, di Pangkalan Angkot, Jalan Garuda Raya Perumnas Mandala, Minggu (21/3) pagi. Gading tewas setelah mengalami 8 luka tikam, di antaranya 1 luka diketiak kiri, 5 luka di perut serta 2 luka tikam di dagu.

Perkelahian bermula ketika korban datang ke pangkalan Angkot Koperasi 40 di Jalan Garuda Raya. Saat itu, korban melihat pelaku dalam kondisi mabuk minuman sedang marah-marah kepada sopir di pangkalan. Korban lalu menegur pelaku. Namun pelaku tak terima, sehingga terlibat cekcok mulut dengannya hingga terjadi perkelahian.

Saat duel, pelaku mengeluarkan pisau yang disimpan dari balik pinggangnya, dan langsung menikam tubuh korban bertubi-tubi. Spontan, korban langsung terkapar bersimbah darah hingga meregang nyawa di lokasi. Sedangkan pelaku melarikan diri dengan membawa pisau.

Rekan-rekan korban di lokasi langsung berupaya menolong dan membawa ke RS Muhammadiyah, di Jalan Mandala By Pass. Akan tetapi, sesampai di rumah sakit ternyata korban dinyatakan sudah tak bernyawa lagi. (mag-1)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Personel Polsek Percut Seituan bergerak cepat menangani kasus pembunuhan terhadap sopir Angkot, Gading Wijaya Manurung, warga Jalan Pertiwi Baru, Kelurahan Bantan Timur, Medan Tembung. Dalam hitungan jam, tersangka Buyung Brutu alias Buyung Tato (41), diamankan dari persembunyiannya di Kampung Pala, Desa Sei Rampah, Kecamatan Sei Rampah, Serdangbedagai (Sergai), Minggu (21/3) siang.

PELAKU: Buyung Brutu alias Buyung Tato pelaku pembunuhan terhadap sopir Angkot, Gading Wijaya Manurung saat dipaparkan di Mapolsek Percut Seituan, Senin (22/3).

“Pelakunya sudah kita tangkap dan ditahan,” kata Kapolsek Percut Seituan, AKP Jan Piter Napitupulu dalam keterangannya kepada sejumlah wartawan, Senin (22/3).

Dari pelaku, petugas menyita barang bukti pakaian yang dipakai saat melakukan aksinya dan sebilah pisau. Dikatakannya, korban Gading tewas dengan luka tikaman sebanyak 9 liang di bagian perut. Pelaku sempat melarikan diri, usai menghabisi nyawa korban.

Namun, tak sampai 1 × 24 jam, pelaku berhasil diamankan. “Pelaku telah ditetapkan tersangka untuk menjalani proses hukum lebih lanjut,” tandas Jan Piter.

Diketahui, korban Gading Wijaya Manurung ditemukan tewas terkapar berlumuran darah, usai ditikam tersangka Buyung Tato, di Pangkalan Angkot, Jalan Garuda Raya Perumnas Mandala, Minggu (21/3) pagi. Gading tewas setelah mengalami 8 luka tikam, di antaranya 1 luka diketiak kiri, 5 luka di perut serta 2 luka tikam di dagu.

Perkelahian bermula ketika korban datang ke pangkalan Angkot Koperasi 40 di Jalan Garuda Raya. Saat itu, korban melihat pelaku dalam kondisi mabuk minuman sedang marah-marah kepada sopir di pangkalan. Korban lalu menegur pelaku. Namun pelaku tak terima, sehingga terlibat cekcok mulut dengannya hingga terjadi perkelahian.

Saat duel, pelaku mengeluarkan pisau yang disimpan dari balik pinggangnya, dan langsung menikam tubuh korban bertubi-tubi. Spontan, korban langsung terkapar bersimbah darah hingga meregang nyawa di lokasi. Sedangkan pelaku melarikan diri dengan membawa pisau.

Rekan-rekan korban di lokasi langsung berupaya menolong dan membawa ke RS Muhammadiyah, di Jalan Mandala By Pass. Akan tetapi, sesampai di rumah sakit ternyata korban dinyatakan sudah tak bernyawa lagi. (mag-1)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/