30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Mahasiswi Unimed Tertipu Undian via Telepon

Penipuan via telepon-Ilustrasi
Penipuan via telepon-Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang mahasiswi Universitas Negeri Medan (Unimed) tertipu oleh seorang pria mengaku karyawan Indosat, hingga uang sebesar Rp17 juta lenyap dari ATM-nya, Senin (21/7).

”Dia menelepon saya mengaku karyawan Indosat. Ia menyebutkan saya menang hadiah yang telah diundi,” kata Desi Simatupang (23) , cewek asal Sibolga yang tinggal di Jalan Setia Jadi Kecamatan Medan Perjuangan. Kata Desi, saat pelaku menelepon dirinya sedang berada di kampus.

”Awalnya dia menyebut nama saya. Setelah itu saya tanya ada apa menelpon saya. Kemudian dia mengatakan kalau saya telah mendapat sebuah hadiah yang telah diundi. Saya pun heran kok dia bisa tahu nama saya,” katanya.

Merasa yakin, Desi menuruti permitaan pelaku. “Setelah itu, dia meminta no rekening saya. Karena saya semakin percaya dan buku tabungan saya tinggal dikos, saya hanya memberikan no rekening ATM saja,” jelasnya.

Setelah itu, kata Desi, pelaku menyuruhnya mendatangi ATM terdekat. Kemudian mengikuti perintahnya. Seperti memasukan kartu ATM, tekan bahasa, masukan pin, sampai selesai. “Entah mengapa saya menurutinya saja seperti terhipnotis,” ungkapnya.

Singkat cerita, setelah korban mengikuti perintah si pelaku, Desi kembali ke kampus dan menceritakannya ke pada temannya. “Teman-teman saya yang mendengar cerita saya langsung memberi tahu kalau saya telah ditipu,” tandas Desi.

Mendengar jawaban dari temannya, Desi antara percaya dan tidak. Ia langsung mengecek ke ATM. Ternyata uang Rp17 juta di ATM sudah lenyap. “Padahal itu bukan uang saya, melainkan uang milik gereja karena saya merupakan bendahara gereja,” tambahnya.

Desi bersama temannya pun langsung mendatangi bank, mencoba memblokir rekeningnya. Namun sudah terlambat. Pelaku sudah menarik semua uang di ATM sebesar Rp17 juta.

Akhirnya mereka membuat laporan pengaduan ke Polsekta Percut Seituan.

Kapolsek Percut Seituan Kompol Ronald Sipayung SH SIk ketika dikonfirmasi sudah menerima laporan dari korban. “Kita masih memintai keterangan dari korbannya dulu ya, selanjutnya akan kita kabari lagi,” kata Kapolsekta Percut Seituan. (mri/smg/azw)

Penipuan via telepon-Ilustrasi
Penipuan via telepon-Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang mahasiswi Universitas Negeri Medan (Unimed) tertipu oleh seorang pria mengaku karyawan Indosat, hingga uang sebesar Rp17 juta lenyap dari ATM-nya, Senin (21/7).

”Dia menelepon saya mengaku karyawan Indosat. Ia menyebutkan saya menang hadiah yang telah diundi,” kata Desi Simatupang (23) , cewek asal Sibolga yang tinggal di Jalan Setia Jadi Kecamatan Medan Perjuangan. Kata Desi, saat pelaku menelepon dirinya sedang berada di kampus.

”Awalnya dia menyebut nama saya. Setelah itu saya tanya ada apa menelpon saya. Kemudian dia mengatakan kalau saya telah mendapat sebuah hadiah yang telah diundi. Saya pun heran kok dia bisa tahu nama saya,” katanya.

Merasa yakin, Desi menuruti permitaan pelaku. “Setelah itu, dia meminta no rekening saya. Karena saya semakin percaya dan buku tabungan saya tinggal dikos, saya hanya memberikan no rekening ATM saja,” jelasnya.

Setelah itu, kata Desi, pelaku menyuruhnya mendatangi ATM terdekat. Kemudian mengikuti perintahnya. Seperti memasukan kartu ATM, tekan bahasa, masukan pin, sampai selesai. “Entah mengapa saya menurutinya saja seperti terhipnotis,” ungkapnya.

Singkat cerita, setelah korban mengikuti perintah si pelaku, Desi kembali ke kampus dan menceritakannya ke pada temannya. “Teman-teman saya yang mendengar cerita saya langsung memberi tahu kalau saya telah ditipu,” tandas Desi.

Mendengar jawaban dari temannya, Desi antara percaya dan tidak. Ia langsung mengecek ke ATM. Ternyata uang Rp17 juta di ATM sudah lenyap. “Padahal itu bukan uang saya, melainkan uang milik gereja karena saya merupakan bendahara gereja,” tambahnya.

Desi bersama temannya pun langsung mendatangi bank, mencoba memblokir rekeningnya. Namun sudah terlambat. Pelaku sudah menarik semua uang di ATM sebesar Rp17 juta.

Akhirnya mereka membuat laporan pengaduan ke Polsekta Percut Seituan.

Kapolsek Percut Seituan Kompol Ronald Sipayung SH SIk ketika dikonfirmasi sudah menerima laporan dari korban. “Kita masih memintai keterangan dari korbannya dulu ya, selanjutnya akan kita kabari lagi,” kata Kapolsekta Percut Seituan. (mri/smg/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/