27.8 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Aku Menyesal, Dia Ibu Anakku

Foto: Tuntun/PM Robin Nababan, pelaku pembunuh istri menangis saat ditemui kakak kandungnya di Polsek.
Foto: Tuntun/PM
Robin Nababan, pelaku pembunuh istri menangis saat ditemui kakak kandungnya di Polsek.

SUMUTPOS.CO – Menyesal. Kata inilah yang berulang terucap dari mulut Robin Nababan, suami yang tega menghabisi nyawa istrinya. “Aku sangat menyesal bang. Meskipun dia telah tiada, tapi dia tetap ibu dari anak-anakku,” lirih pria berkulit sawo matang itu seraya meneteskan air mata.

Dengan suara tertahan karena masih menangis, Robin mengaku kalap hingga tega membunuh karena sangat mencintai dan terlalu takut kehilangan wanita yang telah memberinya 4 orang anak itu. “Aku kalap hari itu, karena aku sangat mencintai dia. Jadi aku selalu mencuriga dia selingkuh,” ujarnya.

Sementara saat ditanya apakah dia pernah melihat secara langsung istrinya selingkuh dengan lelaki lain? Robin mengaku tidak pernah sama sekali. Hanya saja beberapa tahun belakangan ini, Nova memang kerap meminta cerai padanya.

“Sudah sering dia minta cerai. Dan dibilangnya samaku, kalau aku tak mau ngurus surat cerai, biar dia yang ngurus dan aku tinggal menandatangani. Mendengar jawaban dia seperti itu, langsung lah kubilang perempuan apa kau, tidak pernah sejarahnya perempuan Batak minta cerai,” ucap Robin mengisahkan pertengkaran mereka waktu itu.

Masih kata Robin, selama ini ia masih mencoba bersabar. “Semua pertikaian kami selama ini memang tidak terlalu membuatku emosi. Meskipun dia katanya mengurus surat cerai dan aku tinggal menandatangani. Yang paling membuatku kesal saat itu, dia mengemas barang-barangnya untuk pergi dari rumah. Katanya dia mau ngontrak bersama pria selingkuhannya. Saat itulah aku tak kuat lagi menahan emosi,” tandasnya seraya masuk ke ruang tahanan.

Bahkan, suasana haru sempat terjadi di Polsek Sunggal. Pasalnya, setelah dapat kabar pelaku telah ditangkap. Lasma boru Nababan (44) yang tidak lain adalah kakak kandung pelaku langsung datang menemui adiknya ke kantor polisi. Usai berpelukan, kakak-adik ini langsung sama-sama meneteskan air mata.

Dan saat disambangi kru koran ini, Lasma mengaku merasa senang kalau adiknya sudah berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian. Dan mereka, selaku keluarga tidak membela pelaku dan menyembunyikannya sebelum ditangkap.

“Perasaanya senang setelah dia ditangkap. Biar saja dia dihukum sesuai dengan perbuatannya. Biar terobati sikit perasaan dari keluarga istrinya,” ujarnya seraya meneteskan air mata. Dia juga menambahkan, kalau mereka selaku keluarga tak ada menyembunyikan pelaku dan apalagi membelanya. Dan dia sendiri mengaku tetap menyayangi pelaku meskipun prilakunya jahat.

“Kami tidak ada membela. Aku sayang sama dia meskipun jahat,” pungkasnya.

Sementara saat ditanya apakah ada keluarga mereka di daerah Pekanbaru yang jadi tempat persembunyia pelaku. Dia menjawab ada meskipun tidak terlalu dekat, lantaran tali persaudaraan mereka sudah dari kakek dan nenek.

“Memang ada keluarga di sana. Tapi tidak dekat lagi dan aku sudah tak kenal sama sekali. Cuma kan dia (pelaku) lama tinggal di Pekanbaru sebelum ke Medan. Jadi dia tau siapa saja keluarga yang ada di sana,” tandasnya.

Sementara itu, beberapa teman Nova sesama pedagang juga mengaku lega dengan penangkapan Robin. “Udah ditangkap kabarnya ya? Cocoklah, biar saja dia (pelaku) dihukum sesuai dengan perbuatannya. Biar tau kalau perbuatannya memang salah dan tak pantas untuk dilakukannya,” ujar seorang ibu yang berdagang di Pajak Sunggal diamini teman-temannya yang lain. (tun/deo)

Foto: Tuntun/PM Robin Nababan, pelaku pembunuh istri menangis saat ditemui kakak kandungnya di Polsek.
Foto: Tuntun/PM
Robin Nababan, pelaku pembunuh istri menangis saat ditemui kakak kandungnya di Polsek.

SUMUTPOS.CO – Menyesal. Kata inilah yang berulang terucap dari mulut Robin Nababan, suami yang tega menghabisi nyawa istrinya. “Aku sangat menyesal bang. Meskipun dia telah tiada, tapi dia tetap ibu dari anak-anakku,” lirih pria berkulit sawo matang itu seraya meneteskan air mata.

Dengan suara tertahan karena masih menangis, Robin mengaku kalap hingga tega membunuh karena sangat mencintai dan terlalu takut kehilangan wanita yang telah memberinya 4 orang anak itu. “Aku kalap hari itu, karena aku sangat mencintai dia. Jadi aku selalu mencuriga dia selingkuh,” ujarnya.

Sementara saat ditanya apakah dia pernah melihat secara langsung istrinya selingkuh dengan lelaki lain? Robin mengaku tidak pernah sama sekali. Hanya saja beberapa tahun belakangan ini, Nova memang kerap meminta cerai padanya.

“Sudah sering dia minta cerai. Dan dibilangnya samaku, kalau aku tak mau ngurus surat cerai, biar dia yang ngurus dan aku tinggal menandatangani. Mendengar jawaban dia seperti itu, langsung lah kubilang perempuan apa kau, tidak pernah sejarahnya perempuan Batak minta cerai,” ucap Robin mengisahkan pertengkaran mereka waktu itu.

Masih kata Robin, selama ini ia masih mencoba bersabar. “Semua pertikaian kami selama ini memang tidak terlalu membuatku emosi. Meskipun dia katanya mengurus surat cerai dan aku tinggal menandatangani. Yang paling membuatku kesal saat itu, dia mengemas barang-barangnya untuk pergi dari rumah. Katanya dia mau ngontrak bersama pria selingkuhannya. Saat itulah aku tak kuat lagi menahan emosi,” tandasnya seraya masuk ke ruang tahanan.

Bahkan, suasana haru sempat terjadi di Polsek Sunggal. Pasalnya, setelah dapat kabar pelaku telah ditangkap. Lasma boru Nababan (44) yang tidak lain adalah kakak kandung pelaku langsung datang menemui adiknya ke kantor polisi. Usai berpelukan, kakak-adik ini langsung sama-sama meneteskan air mata.

Dan saat disambangi kru koran ini, Lasma mengaku merasa senang kalau adiknya sudah berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian. Dan mereka, selaku keluarga tidak membela pelaku dan menyembunyikannya sebelum ditangkap.

“Perasaanya senang setelah dia ditangkap. Biar saja dia dihukum sesuai dengan perbuatannya. Biar terobati sikit perasaan dari keluarga istrinya,” ujarnya seraya meneteskan air mata. Dia juga menambahkan, kalau mereka selaku keluarga tak ada menyembunyikan pelaku dan apalagi membelanya. Dan dia sendiri mengaku tetap menyayangi pelaku meskipun prilakunya jahat.

“Kami tidak ada membela. Aku sayang sama dia meskipun jahat,” pungkasnya.

Sementara saat ditanya apakah ada keluarga mereka di daerah Pekanbaru yang jadi tempat persembunyia pelaku. Dia menjawab ada meskipun tidak terlalu dekat, lantaran tali persaudaraan mereka sudah dari kakek dan nenek.

“Memang ada keluarga di sana. Tapi tidak dekat lagi dan aku sudah tak kenal sama sekali. Cuma kan dia (pelaku) lama tinggal di Pekanbaru sebelum ke Medan. Jadi dia tau siapa saja keluarga yang ada di sana,” tandasnya.

Sementara itu, beberapa teman Nova sesama pedagang juga mengaku lega dengan penangkapan Robin. “Udah ditangkap kabarnya ya? Cocoklah, biar saja dia (pelaku) dihukum sesuai dengan perbuatannya. Biar tau kalau perbuatannya memang salah dan tak pantas untuk dilakukannya,” ujar seorang ibu yang berdagang di Pajak Sunggal diamini teman-temannya yang lain. (tun/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/