27 C
Medan
Thursday, July 4, 2024

Bos PT Berkah Taruli Jaya Tewas di Kamar Mandi

Foto: Tuntun/Posmetro Medan Foto ruko yang terbakar di Jalan Menteng VII.
Foto: Tuntun/Posmetro Medan
Foto ruko yang terbakar di Jalan Menteng VII.

MEDAN-Satu unit ruko yang dijadikan kantor penyalur cleaning cervice dan home industri pembuatan sabun, shampo dan pembersih lantai di Jalan Menteng VII No. 96 AA, Kec. Medan Denai terbakar. Junisman Sitorus alias Silo (38), bos PT Berkah Taruli Jaya ditemukan tewas terjebak di dalam kamar mandi.

Sebelum dinyatakan tewas, warga Jalan Jati II No. 59 Medan itu sempat dirawat di RS Elezabeth. Selain itu korban selamat yang merupakan karyawan PT Berkah Taruli Jaya yakni, Irfan Barus (40) warga Jalan Mahoni Pasar II Tembung (dirawat di RS Fidos Menteng), Elvina Safitri (23) karyawan Cleaning Service warga Jalan Garu VI Gang Melayu No. 69 (dirawat di RS Fidos Menteng) dan Jesica (19) karyawan Cleaning Service warga Jalan Menteng VII (dirawat di RS Permata Bunda).

Amukan api turut pula membakar satu unit mobil Toyota Fortuner berplat B 1859 TJE.

Berdasarkan informasi di lokasi kejadian menyebutkan, ruko itu disewa Silo dari PB Pardede. Oleh Silo bangunan berlantai 2 itu dijadikan lokasi usahanya, sebagai kantor penyalur tenaga kerja dan home industri berbagai sabun. Jika di lantai pertama jadi tempat usaha, di lantai 2 dijadikan kamar kos-kosan.

Peristiwa kebakaran itu sendiri diduga dipicu dari bahan kimia pembuatan sabun. Pasalnya, oleh saksi mata mengaku sempat melihat Silo meracik bahan kimia. Dengan sebatang kayu, Silo mengaduk bahan kimia di dalam ember dan tanpa diduga Silo malah menghidupkan api dari mancis di tangan kirinya. Seketika itu pula suara letupan api terdengar dan membakar ruangan dengan cepat.

Sadar terjadi kebakaran, Silo berlari ke dalam kamar mandi. Langkah penyelamatan Silo diikuti Jesika boru Aritonang dan Elvina Fitri. Sementara itu, Irfan Barus menyelamatkan diri dengan berlari keluar gedung. Karenanya, kaki kiri Irfan Barus menderita luka bakar dan harus menjalani perawatan medis.

Warga sekitar berupaya melakukan pemadaman dengan menyiramkan ember-ember berisi air. Tak lama berselang 2 unit armada pemadam kebakaran turun tangan. Takut terjadi ledakan, warga yang melihat mobil Toyota Furtuner ikut terbakar langsung mengevakusi mobil berharga ratusan juta itu dan memadamkan api yang membakar bagian kap mesinnya.

Setelah api padam, warga dibantu petugas melakukan penyisiran ke dalam bangunan. Alhasil mereka menemukan Jesika dalam kondisi pingsan akibat tercium asap di dalam kamar mandi. Jesika langsung diboyong ke luar ruko dan diantar ke Rumah Sakit Harapan Mama, tak jauh dari lokasi. Namun lantaran parah, pihak rumah sakit merujuknya ke Rumah Sakit Permata Bunda di Jalan Sisingamangaraja.

Korban kedua yang berhasil dievakuasi adalah Elfina, juga ditemukan pingsan menghirup asap. Warga langsung diboyong ke rumah sakit Ridos. Sementara yang terakhir adalah pemilik perusahaan, Junisman alias Silo juga ditemukan pingsan di dalam kamar mandi dalam posisi terduduk.

Silo dilarikan ke rumah sakit Elisabeth. Akan tetapi, sebelum tiba di rumah sakit, pemilik perusahaan itu menghembuskan nafas terakhir.

Kapolsek Medan Area, Kompol Rama S Putra SIK MSi ketika dikonfirmasi di lokasi kejadian menuturkan masih menyelidiki penyebab kebakaran. “Kita telah bekerjasama dengan Labfor Poldasu untuk melakukan penyelidikan dan mengetahui apa penyebab terjadinya kebakaran tersebut. Satu orang tewas dalam kebakaran tersebut, atas nama Juniasman Sitorus. Diduga korban tewas akibat menghirup asap terlalu banyak. Untuk perkembangan selanjutnya, nanti akan kita informasikan,” ujarnya.

 

 

Baru Menang Tender

Menurut salah seorang kerabatnya, Silo merupakan pengusaha pengadaan jasa tenaga cleaning service. Bahkan baru-baru ini korban memenangkan tender di rumah sakit Adam Malik Medan.

“Kemarin itu dia (Silo) menang tender, jadi dia pemborong cleaning service di rumah sakit Adam Malik,” sebutnya.

Dikatakannya, Selo dikaruniai dua orang anak yang masih kecil-kecil. “Anaknya dua, masih kecil-kecil. Belum ada yang sekolah, yang paling besar prempuan,” ucapnya pada POSMETRO saat dirumah duka.

Sumber tadi menyebutkan jika Silo sudah lama bekerja sebagai pengusaha, bahkan sebelum menggeluti jasa penyedia cleaning service. “Pemborong dia, di Departemen Keuangan pun yang menang tender,” ujarnya.

(tun/eza/bud)

 

 

 

Sebelum Tewas Mulut Berbuih

 

 

Sebelum dinyatakan tewas oleh pihak rumah sakit Elisabeth, Junisman Sitorus alias Silo (38), sempat mengeluarkan buih dari mulutnya.

Hal itu diterangkan Johannes Siregar, salah seorang kerabat korban yang ditemui di rumah sakit Elisabeth.

“Dia (Silo) ditemukan di kamar mandi, kondisi tubuhnya masih terlihat segar. Sama sekali tak ditemukan tanda bekas terbakar. Mungkin meninggalnya karena keracunan zat kimia yang terbakar di rumah itu. Sempat keluar juga buih dari mulutnya,” ucap Johanes.

Saat ditanyakan terkait status Silo. Johanes yang mengaku sebagai adik ipar korban mengatakan, kalau korban sudah berkeluarga dan memiliki dua anak. “Anak dan istri korban masih tinggal di Jakarta,” tambah Johanes.

Sedangkan menurut keterangan Ismail yang bertugas sebagai pengawas kebersihan di lokasi kejadian menyebutkan sebelum kebakaran, Silo tengah membuat cairan pembersih.

“Saat itu si bos (Silo) berada di ruang tengah lagi coba membuat cairan pengkilap kaca. Waktu itu korban sempat mengaduk-ngaduk cairan kimia yang ada di dalam ember plastik, setelah coba mengetes dengan memantikkan mancis dibibir ember, dan saat itupula tiba-tiba muncul api di dalam ember itu. Saat itupula cairan yang sudah terbakar meluber ke lantai, hingga mengenai jerigen yang berisi pengkilat lainnya,” terang Ismail, mengatakan hal itu merupakan bagian pengetesan apakah bahan pengkilap yang dibuat berbahaya atau tidak.

Kanit Reskrim Polsek Medan Area Iptu Agus Sobarna Praja saat ditemui di rumah sakit Elisabeth, mengatakan korban tidak diizinkan keluarganya untuk dibawa ke intalasi jenazah rumah sakit Pirngadi Medan guna proses Otopsi.

“Atas permintaan kerabat korban dengan membuat surat pernyataan, korban tak perlu diotopsi. Sebelum sampai di rumah sakit ini (Elisabeth), sebelumnya korban sempat dievakuasi di dua rumah sakit, pertama Ridos dan kedua Esthomihi,” terangnya.(gus/bud)

Foto: Tuntun/Posmetro Medan Foto ruko yang terbakar di Jalan Menteng VII.
Foto: Tuntun/Posmetro Medan
Foto ruko yang terbakar di Jalan Menteng VII.

MEDAN-Satu unit ruko yang dijadikan kantor penyalur cleaning cervice dan home industri pembuatan sabun, shampo dan pembersih lantai di Jalan Menteng VII No. 96 AA, Kec. Medan Denai terbakar. Junisman Sitorus alias Silo (38), bos PT Berkah Taruli Jaya ditemukan tewas terjebak di dalam kamar mandi.

Sebelum dinyatakan tewas, warga Jalan Jati II No. 59 Medan itu sempat dirawat di RS Elezabeth. Selain itu korban selamat yang merupakan karyawan PT Berkah Taruli Jaya yakni, Irfan Barus (40) warga Jalan Mahoni Pasar II Tembung (dirawat di RS Fidos Menteng), Elvina Safitri (23) karyawan Cleaning Service warga Jalan Garu VI Gang Melayu No. 69 (dirawat di RS Fidos Menteng) dan Jesica (19) karyawan Cleaning Service warga Jalan Menteng VII (dirawat di RS Permata Bunda).

Amukan api turut pula membakar satu unit mobil Toyota Fortuner berplat B 1859 TJE.

Berdasarkan informasi di lokasi kejadian menyebutkan, ruko itu disewa Silo dari PB Pardede. Oleh Silo bangunan berlantai 2 itu dijadikan lokasi usahanya, sebagai kantor penyalur tenaga kerja dan home industri berbagai sabun. Jika di lantai pertama jadi tempat usaha, di lantai 2 dijadikan kamar kos-kosan.

Peristiwa kebakaran itu sendiri diduga dipicu dari bahan kimia pembuatan sabun. Pasalnya, oleh saksi mata mengaku sempat melihat Silo meracik bahan kimia. Dengan sebatang kayu, Silo mengaduk bahan kimia di dalam ember dan tanpa diduga Silo malah menghidupkan api dari mancis di tangan kirinya. Seketika itu pula suara letupan api terdengar dan membakar ruangan dengan cepat.

Sadar terjadi kebakaran, Silo berlari ke dalam kamar mandi. Langkah penyelamatan Silo diikuti Jesika boru Aritonang dan Elvina Fitri. Sementara itu, Irfan Barus menyelamatkan diri dengan berlari keluar gedung. Karenanya, kaki kiri Irfan Barus menderita luka bakar dan harus menjalani perawatan medis.

Warga sekitar berupaya melakukan pemadaman dengan menyiramkan ember-ember berisi air. Tak lama berselang 2 unit armada pemadam kebakaran turun tangan. Takut terjadi ledakan, warga yang melihat mobil Toyota Furtuner ikut terbakar langsung mengevakusi mobil berharga ratusan juta itu dan memadamkan api yang membakar bagian kap mesinnya.

Setelah api padam, warga dibantu petugas melakukan penyisiran ke dalam bangunan. Alhasil mereka menemukan Jesika dalam kondisi pingsan akibat tercium asap di dalam kamar mandi. Jesika langsung diboyong ke luar ruko dan diantar ke Rumah Sakit Harapan Mama, tak jauh dari lokasi. Namun lantaran parah, pihak rumah sakit merujuknya ke Rumah Sakit Permata Bunda di Jalan Sisingamangaraja.

Korban kedua yang berhasil dievakuasi adalah Elfina, juga ditemukan pingsan menghirup asap. Warga langsung diboyong ke rumah sakit Ridos. Sementara yang terakhir adalah pemilik perusahaan, Junisman alias Silo juga ditemukan pingsan di dalam kamar mandi dalam posisi terduduk.

Silo dilarikan ke rumah sakit Elisabeth. Akan tetapi, sebelum tiba di rumah sakit, pemilik perusahaan itu menghembuskan nafas terakhir.

Kapolsek Medan Area, Kompol Rama S Putra SIK MSi ketika dikonfirmasi di lokasi kejadian menuturkan masih menyelidiki penyebab kebakaran. “Kita telah bekerjasama dengan Labfor Poldasu untuk melakukan penyelidikan dan mengetahui apa penyebab terjadinya kebakaran tersebut. Satu orang tewas dalam kebakaran tersebut, atas nama Juniasman Sitorus. Diduga korban tewas akibat menghirup asap terlalu banyak. Untuk perkembangan selanjutnya, nanti akan kita informasikan,” ujarnya.

 

 

Baru Menang Tender

Menurut salah seorang kerabatnya, Silo merupakan pengusaha pengadaan jasa tenaga cleaning service. Bahkan baru-baru ini korban memenangkan tender di rumah sakit Adam Malik Medan.

“Kemarin itu dia (Silo) menang tender, jadi dia pemborong cleaning service di rumah sakit Adam Malik,” sebutnya.

Dikatakannya, Selo dikaruniai dua orang anak yang masih kecil-kecil. “Anaknya dua, masih kecil-kecil. Belum ada yang sekolah, yang paling besar prempuan,” ucapnya pada POSMETRO saat dirumah duka.

Sumber tadi menyebutkan jika Silo sudah lama bekerja sebagai pengusaha, bahkan sebelum menggeluti jasa penyedia cleaning service. “Pemborong dia, di Departemen Keuangan pun yang menang tender,” ujarnya.

(tun/eza/bud)

 

 

 

Sebelum Tewas Mulut Berbuih

 

 

Sebelum dinyatakan tewas oleh pihak rumah sakit Elisabeth, Junisman Sitorus alias Silo (38), sempat mengeluarkan buih dari mulutnya.

Hal itu diterangkan Johannes Siregar, salah seorang kerabat korban yang ditemui di rumah sakit Elisabeth.

“Dia (Silo) ditemukan di kamar mandi, kondisi tubuhnya masih terlihat segar. Sama sekali tak ditemukan tanda bekas terbakar. Mungkin meninggalnya karena keracunan zat kimia yang terbakar di rumah itu. Sempat keluar juga buih dari mulutnya,” ucap Johanes.

Saat ditanyakan terkait status Silo. Johanes yang mengaku sebagai adik ipar korban mengatakan, kalau korban sudah berkeluarga dan memiliki dua anak. “Anak dan istri korban masih tinggal di Jakarta,” tambah Johanes.

Sedangkan menurut keterangan Ismail yang bertugas sebagai pengawas kebersihan di lokasi kejadian menyebutkan sebelum kebakaran, Silo tengah membuat cairan pembersih.

“Saat itu si bos (Silo) berada di ruang tengah lagi coba membuat cairan pengkilap kaca. Waktu itu korban sempat mengaduk-ngaduk cairan kimia yang ada di dalam ember plastik, setelah coba mengetes dengan memantikkan mancis dibibir ember, dan saat itupula tiba-tiba muncul api di dalam ember itu. Saat itupula cairan yang sudah terbakar meluber ke lantai, hingga mengenai jerigen yang berisi pengkilat lainnya,” terang Ismail, mengatakan hal itu merupakan bagian pengetesan apakah bahan pengkilap yang dibuat berbahaya atau tidak.

Kanit Reskrim Polsek Medan Area Iptu Agus Sobarna Praja saat ditemui di rumah sakit Elisabeth, mengatakan korban tidak diizinkan keluarganya untuk dibawa ke intalasi jenazah rumah sakit Pirngadi Medan guna proses Otopsi.

“Atas permintaan kerabat korban dengan membuat surat pernyataan, korban tak perlu diotopsi. Sebelum sampai di rumah sakit ini (Elisabeth), sebelumnya korban sempat dievakuasi di dua rumah sakit, pertama Ridos dan kedua Esthomihi,” terangnya.(gus/bud)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/