30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pelaku Sempat Datangi Rumah Lilik

Foto: Net Lilik Ruspianto (tengah), ditembak dua pengendara sepeda motor, kamis (22/1/2015) tengah malam.
Foto: Net
Lilik Ruspianto (tengah), ditembak dua pengendara sepeda motor, kamis (22/1/2015) tengah malam.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebelum Lilik Ruspianto (39) ditembak, ternyata dua pelaku sempat mendatangi rumah atlet binaraga tersebut. Itu diungkapkan beberapa pria berada di pos satpam Perumahan Tata Alam Asri, sekitar 100 meter dari rumah korban, Sabtu (24/1).

Satpam bernama Carlos Hutabarat mengungkapkan, pelaku sempat mendatangi rumah korban, sesaat sebelum penembakan. Kata Carlos, menurut rekannya yang piket malam itu, pelaku keluar dari gang rumah Lilik dan melaju menuju Jalan Gaperta. Saat bersamaan, mobil Toyota Vios BK 1457 HJ yang dikendarai korban memasuki Jalan Yayasan.

“Waktu itu korban dan pelaku berpapasan. Pelaku langsung balik arah dan mengikuti korban lalu melepaskan tembakan. Kejadiannya tepat di depan rumah pak Djumiran Abdi (pasangan Effendi Simbolon saat Pilgubsu lalu),” beber Carlos.

Lanjutnya, usai menembak pelaku kembali balik arah dan melaju menuju Jalan Gaperta. Sementara Lilik terus melajukan mobilnya dan baru berhenti di depan komplek untuk minta tolong. “Sampainya di sini baru dia ditolong warga dan dilarikan ke rumah sakit,” tambah Carlos.

Atas kronologi tersebut, Carlos dan rekannnya, Andreas menduga motifnya bukan perampokan, tetapi lebih bersifat pribadi.

“Kalau memang mau merampok, harusnya korban ditembak dari samping. Pelaku sepertinya memang sudah menarget korban, makanya mereka (pelaku) sempat mendatangi rumahnya (korban),” imbuh Carlos.

Kanit Jathanras Sat Reskrim Polresta Medan, Iptu Dede Chandra yang dikonfirmasi terkait info tersebut, agak terkejut. “Info baru itu. Nanti kita telusuri ya,” ucapnya singkat.

Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Wahyu Bram mengatakan kalau korban masih mendapat dirawat di RS Bayangkara Medan. Peluru jenis FN yang bersarang di pinggang korban. Hingga kini belum juga dioprasi. Lantaran peluru tersebut berdekatan dengan tulang.

Disinggung mengenai motif penembakan tersebut, Wahyu Bram mengaku belum mengetahuinya. Pasalnya, hingga kini pihak keluarga mengaku kalau korban tidak memiliki musuh.

“Motifnya kita tidak tau, namanya pelaku belum ditangkap. Korbannya pun juga mengaku tidak memiliki musuh. Saat ini kita masih menyelidiki kasus tersebut,” katanya.

Kemudian, saat disinggung dari mana korban sebelum pulang ke rumahnya, Wahyu menyebutkan kalau korban baru pulang beli suplemen di depan Zipur. “Baru pulang dari beli suplemen dia di depan Zipur,” pungkasnya.

 

PINDAH KE RS MATERNA

Karena keterbatasan alat medis di RS Bhayangkara, Lilik Ruspianto (39), atlet binaraga yang ditembak terpaksa dipindahkan ke RS Materna untuk operasi pengangkatan proyektil peluru.

Saat ditemui di Lantai III ruang 3100, pelatih fitnes yang akrab disapa Ian itu masih terbaring lemah. Menurutnya, pengangkatan proyektil direncanakan pada Senin (26/1) mendatang.

“Belum di angkat proyektilnya bang, mungkin hari Senin lah bang. Karena Sabtu dan Minggu dokternya nggak ada. Sewaktu di RS. Bhayangkara sudah mau di operasi, tapi dokternya bilang beresiko kena syaraf. Makanya kami pindah ke rumah sakit ini,” ujar seorang kerabat yang menemani Lilik.

Namun ketika disinggung perihal motif penembakan, warga Jl. Gaperta/Jl. Yayasan Gg Buntu, Kel. Tanjung Gusta, Kec. Medan Helvetia, ini enggan berbicara dan meminta agar tidak melakukan wawancara.

“Udah lah bang, minta tolong jangan tanya-tanya dulu. Kami lagi pening dan capek. Bingung kami, entah dari mana aja pemberitaan di media. Karena semalam kami nggak ada yang memberikan komentar,” jawab Ivo, istri Lilik.

Sementara itu, salah seorang kerabat lainnya mengatakan, Lilik kini aktif melatih fitnes di dua tempat yakni kawasan Komplek Perumahan Cemara Asri dan Focal Point Jalan Ringroad.

Selama ini ayah 2 anak tersebut dikenal sosok baik. Lilik juga sempat membuka fitnes sendiri di Jl Gatot Subroto Km. 8,5 depan Kodam I/BB (kini menjadi rumah makan).

“Sempat dia buka tempat fitnes di depan Kodam dek, tapi sekarang udah tutup. Dia lebih memilih menjadi instruktur aja. Kalau pagi sampai jam 1 siang dia mengajarnya di Komplek Perumahan Cemara Asri, selanjutnya hingga jam 11 malam mengajar di Focal Point,” beber keluarga.(ind/mag-2/ras)

Foto: Net Lilik Ruspianto (tengah), ditembak dua pengendara sepeda motor, kamis (22/1/2015) tengah malam.
Foto: Net
Lilik Ruspianto (tengah), ditembak dua pengendara sepeda motor, kamis (22/1/2015) tengah malam.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebelum Lilik Ruspianto (39) ditembak, ternyata dua pelaku sempat mendatangi rumah atlet binaraga tersebut. Itu diungkapkan beberapa pria berada di pos satpam Perumahan Tata Alam Asri, sekitar 100 meter dari rumah korban, Sabtu (24/1).

Satpam bernama Carlos Hutabarat mengungkapkan, pelaku sempat mendatangi rumah korban, sesaat sebelum penembakan. Kata Carlos, menurut rekannya yang piket malam itu, pelaku keluar dari gang rumah Lilik dan melaju menuju Jalan Gaperta. Saat bersamaan, mobil Toyota Vios BK 1457 HJ yang dikendarai korban memasuki Jalan Yayasan.

“Waktu itu korban dan pelaku berpapasan. Pelaku langsung balik arah dan mengikuti korban lalu melepaskan tembakan. Kejadiannya tepat di depan rumah pak Djumiran Abdi (pasangan Effendi Simbolon saat Pilgubsu lalu),” beber Carlos.

Lanjutnya, usai menembak pelaku kembali balik arah dan melaju menuju Jalan Gaperta. Sementara Lilik terus melajukan mobilnya dan baru berhenti di depan komplek untuk minta tolong. “Sampainya di sini baru dia ditolong warga dan dilarikan ke rumah sakit,” tambah Carlos.

Atas kronologi tersebut, Carlos dan rekannnya, Andreas menduga motifnya bukan perampokan, tetapi lebih bersifat pribadi.

“Kalau memang mau merampok, harusnya korban ditembak dari samping. Pelaku sepertinya memang sudah menarget korban, makanya mereka (pelaku) sempat mendatangi rumahnya (korban),” imbuh Carlos.

Kanit Jathanras Sat Reskrim Polresta Medan, Iptu Dede Chandra yang dikonfirmasi terkait info tersebut, agak terkejut. “Info baru itu. Nanti kita telusuri ya,” ucapnya singkat.

Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Wahyu Bram mengatakan kalau korban masih mendapat dirawat di RS Bayangkara Medan. Peluru jenis FN yang bersarang di pinggang korban. Hingga kini belum juga dioprasi. Lantaran peluru tersebut berdekatan dengan tulang.

Disinggung mengenai motif penembakan tersebut, Wahyu Bram mengaku belum mengetahuinya. Pasalnya, hingga kini pihak keluarga mengaku kalau korban tidak memiliki musuh.

“Motifnya kita tidak tau, namanya pelaku belum ditangkap. Korbannya pun juga mengaku tidak memiliki musuh. Saat ini kita masih menyelidiki kasus tersebut,” katanya.

Kemudian, saat disinggung dari mana korban sebelum pulang ke rumahnya, Wahyu menyebutkan kalau korban baru pulang beli suplemen di depan Zipur. “Baru pulang dari beli suplemen dia di depan Zipur,” pungkasnya.

 

PINDAH KE RS MATERNA

Karena keterbatasan alat medis di RS Bhayangkara, Lilik Ruspianto (39), atlet binaraga yang ditembak terpaksa dipindahkan ke RS Materna untuk operasi pengangkatan proyektil peluru.

Saat ditemui di Lantai III ruang 3100, pelatih fitnes yang akrab disapa Ian itu masih terbaring lemah. Menurutnya, pengangkatan proyektil direncanakan pada Senin (26/1) mendatang.

“Belum di angkat proyektilnya bang, mungkin hari Senin lah bang. Karena Sabtu dan Minggu dokternya nggak ada. Sewaktu di RS. Bhayangkara sudah mau di operasi, tapi dokternya bilang beresiko kena syaraf. Makanya kami pindah ke rumah sakit ini,” ujar seorang kerabat yang menemani Lilik.

Namun ketika disinggung perihal motif penembakan, warga Jl. Gaperta/Jl. Yayasan Gg Buntu, Kel. Tanjung Gusta, Kec. Medan Helvetia, ini enggan berbicara dan meminta agar tidak melakukan wawancara.

“Udah lah bang, minta tolong jangan tanya-tanya dulu. Kami lagi pening dan capek. Bingung kami, entah dari mana aja pemberitaan di media. Karena semalam kami nggak ada yang memberikan komentar,” jawab Ivo, istri Lilik.

Sementara itu, salah seorang kerabat lainnya mengatakan, Lilik kini aktif melatih fitnes di dua tempat yakni kawasan Komplek Perumahan Cemara Asri dan Focal Point Jalan Ringroad.

Selama ini ayah 2 anak tersebut dikenal sosok baik. Lilik juga sempat membuka fitnes sendiri di Jl Gatot Subroto Km. 8,5 depan Kodam I/BB (kini menjadi rumah makan).

“Sempat dia buka tempat fitnes di depan Kodam dek, tapi sekarang udah tutup. Dia lebih memilih menjadi instruktur aja. Kalau pagi sampai jam 1 siang dia mengajarnya di Komplek Perumahan Cemara Asri, selanjutnya hingga jam 11 malam mengajar di Focal Point,” beber keluarga.(ind/mag-2/ras)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/