25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Dewi Sempat Curhat: Gimanalah Anak-anakku Ini Nanti Ya…

Foto: PM Jasad Dewi Sartika, korban penjambretan, saat dimasukkan ke ambulans.
Foto: PM
Jasad Dewi Sartika, korban penjambretan, saat dimasukkan ke ambulans.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Suasana duka terasa kental menyelimuti kediaman Dewi Sartika Br Banjarnahor (38), korban jambret yang tewas karena memperjuangkan biaya perobatan ibu di kampung.

Selasa (25/10), para pelayat terlihat silih berganti memadati areal rumah. Kerabat dekat serta jiran terus memberikan kata-kata nasehat, agar tampak keluarga yang ditinggal bisa tabah menerima cobaan ini.

Tampak suami korban, Markus Simanjuntak (37) terus menatap wajah sang istri. Dia masih sangat terpukul dengan musibah yang menimpa keluarganya. Ditambah lagi, ibu mertuanya, Rusdaya Br Nainggolan (62) di Sungai Karet Tanjung Leidong, Labusel, juga menyusul pasca mendengar kabar yang menimpa putrinya. “Kasihan suaminya, istri meninggal, mertua juga meninggal di kampong,” iba Cici (45), salah seorang jiran.

Dikatakannya, di lingkungan itu korban biasa dipanggil Mak Gisel, sesuai nama putri sulung mereka yakni Gisella (8), yang kini duduk di bangku sekolah dasar. Sedangkan anak keduanya bernama Sammy (7).

Kesehariannya, Mak Gisel bekerja di salah satu rumah makan Jalan Sunggal depan sekolah swasta Brigjend Katamso. Tidak ada gelagat aneh sebelum ibu dua anak tersebut dijemput maut. Hanya saja, lanjut Cici, Mak Gisel sempat berpikir jauh tentang masa depan kedua anaknya.

“Gimana lah anak-anak ku ini nanti ya, kak. Masih panjang lagi kehidupan anak-anak ku ini. Bisa nya hidup layak mereka?” ucap Ainah, menirukan ucapan korban.

Sementara itu, Markus menegaskan bahwa istrinya akan dikebumikan pada Rabu (26/10) di pemakaman umum Simalingkar B. Dia sangat berharap polisi bisa segera menangkap pejambret yang menyebabkan istrinya meninggal dunia.

“Memang, tertangkapnya pelaku tidak bisa menghidupkan lagi istriku. Tapi setidaknya, tidak ada istri ataupun ibu lain yang bernasib sama dengan ibu anak-anakku,” imbuhnya tanpa bisa menahan tangis di rumahnya, Jalan Gagak Hitam/Jalan Mega, Gang Guntur, Kelurahan Tanjung Rejo, Medan Sunggal, Selasa (25/10). (oki/ras)

Foto: PM Jasad Dewi Sartika, korban penjambretan, saat dimasukkan ke ambulans.
Foto: PM
Jasad Dewi Sartika, korban penjambretan, saat dimasukkan ke ambulans.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Suasana duka terasa kental menyelimuti kediaman Dewi Sartika Br Banjarnahor (38), korban jambret yang tewas karena memperjuangkan biaya perobatan ibu di kampung.

Selasa (25/10), para pelayat terlihat silih berganti memadati areal rumah. Kerabat dekat serta jiran terus memberikan kata-kata nasehat, agar tampak keluarga yang ditinggal bisa tabah menerima cobaan ini.

Tampak suami korban, Markus Simanjuntak (37) terus menatap wajah sang istri. Dia masih sangat terpukul dengan musibah yang menimpa keluarganya. Ditambah lagi, ibu mertuanya, Rusdaya Br Nainggolan (62) di Sungai Karet Tanjung Leidong, Labusel, juga menyusul pasca mendengar kabar yang menimpa putrinya. “Kasihan suaminya, istri meninggal, mertua juga meninggal di kampong,” iba Cici (45), salah seorang jiran.

Dikatakannya, di lingkungan itu korban biasa dipanggil Mak Gisel, sesuai nama putri sulung mereka yakni Gisella (8), yang kini duduk di bangku sekolah dasar. Sedangkan anak keduanya bernama Sammy (7).

Kesehariannya, Mak Gisel bekerja di salah satu rumah makan Jalan Sunggal depan sekolah swasta Brigjend Katamso. Tidak ada gelagat aneh sebelum ibu dua anak tersebut dijemput maut. Hanya saja, lanjut Cici, Mak Gisel sempat berpikir jauh tentang masa depan kedua anaknya.

“Gimana lah anak-anak ku ini nanti ya, kak. Masih panjang lagi kehidupan anak-anak ku ini. Bisa nya hidup layak mereka?” ucap Ainah, menirukan ucapan korban.

Sementara itu, Markus menegaskan bahwa istrinya akan dikebumikan pada Rabu (26/10) di pemakaman umum Simalingkar B. Dia sangat berharap polisi bisa segera menangkap pejambret yang menyebabkan istrinya meninggal dunia.

“Memang, tertangkapnya pelaku tidak bisa menghidupkan lagi istriku. Tapi setidaknya, tidak ada istri ataupun ibu lain yang bernasib sama dengan ibu anak-anakku,” imbuhnya tanpa bisa menahan tangis di rumahnya, Jalan Gagak Hitam/Jalan Mega, Gang Guntur, Kelurahan Tanjung Rejo, Medan Sunggal, Selasa (25/10). (oki/ras)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/