BINTAN, SUMUTPOS.CO – Gadis mungil berusia empat tahun berinisial Ni, menjadi korban pencabulan. Hal itu terjadi tatkala dirinya sedang bermain di halaman Masjid Al-Hasanah yang hanya berjarak 50 meter dari rumahnya, di Kelurahan Kijang Kota, Kecamatan Bintan Timur (Bintim), Bintan, Kepri, Rabu (23/11) sekitar pukul 11.30 WIB.
Ketika bocah berambut lurus itu asik bermain, pelaku bernama Safie alias Pii ,50, yang merupakan tetangganya sendiri menghampirinya.
Kemudian pelaku mengajak korban ke belakang halaman masjid yang saat itu dalam keadaan sepi. Di sana pelaku menyuruh dan memaksa korban melepaskan pakaian bagian bawah.
Setelah itu, pelaku mulai melancarkan aksi bejatnya dengan meraba dan menusuk kemaluan bocah ingusan itu tanpa rasa berdosa.
“Mak oom itu ternyata suka ama adek. Oom itu suka geli-geliin punya adek mak,” kata Tn, ibu kandung korban yang meniru ucapan anaknya ketika memberikan kesaksian di hadapan penyidik di Mapolres Bintan, Jumat (25/11). Pengakuan itu terungkap saat sang ibu sedang menyuap sang bocah.
Sedih dan sakit hati mendengar kejadian dari mulut anaknya sendiri, ia pun melaporkan hal ini ke sang suami.
BINTAN, SUMUTPOS.CO – Gadis mungil berusia empat tahun berinisial Ni, menjadi korban pencabulan. Hal itu terjadi tatkala dirinya sedang bermain di halaman Masjid Al-Hasanah yang hanya berjarak 50 meter dari rumahnya, di Kelurahan Kijang Kota, Kecamatan Bintan Timur (Bintim), Bintan, Kepri, Rabu (23/11) sekitar pukul 11.30 WIB.
Ketika bocah berambut lurus itu asik bermain, pelaku bernama Safie alias Pii ,50, yang merupakan tetangganya sendiri menghampirinya.
Kemudian pelaku mengajak korban ke belakang halaman masjid yang saat itu dalam keadaan sepi. Di sana pelaku menyuruh dan memaksa korban melepaskan pakaian bagian bawah.
Setelah itu, pelaku mulai melancarkan aksi bejatnya dengan meraba dan menusuk kemaluan bocah ingusan itu tanpa rasa berdosa.
“Mak oom itu ternyata suka ama adek. Oom itu suka geli-geliin punya adek mak,” kata Tn, ibu kandung korban yang meniru ucapan anaknya ketika memberikan kesaksian di hadapan penyidik di Mapolres Bintan, Jumat (25/11). Pengakuan itu terungkap saat sang ibu sedang menyuap sang bocah.
Sedih dan sakit hati mendengar kejadian dari mulut anaknya sendiri, ia pun melaporkan hal ini ke sang suami.