31 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Jenazah Korban Dikubur dengan Peti Mati Kaca

Foto: Dhev Fretes Bakkara/Metro Siantar KTP Meyer Simanjuntak, korban tewas dilindas truk, Selasa (25/3).
Foto: Dhev Fretes Bakkara/Metro Siantar
KTP Meyer Simanjuntak, korban tewas dilindas truk, Selasa (25/3).

SIDAMANIK, SUMUTPOS.CO – Mayer boru Simanjuntak (39) disemayamkan di rumah suaminya Monang Siallagan (40) di Huta Manik Silau, Nagori Tiga Bolon, Kec. Sidamanik atau sekitar tiga kilometer dari rumah orangtuanya. Rencananya jenazah akan dimakamkan Kamis (27/3) di areal tanah pribadi milik suaminya.

Pantauan di rumah duka, sejak Rabu (26/3) pagi, ratusan warga sekitar dan sanak saudara dari keluarga Mayer dan Monang terus berdatangan untuk menyampaikan belasungkawa. Sementara, jenazah Mayer masih dibaringkan di ruang tamu yang beralaskan tilam ditutup kain.

Orangtua, suami dan anak Mayer masih terlihat syok atas kejadian tersebut dan masih terus menangisi jenazah korban. Agus Siallagan (37) salah seorang keluarga Monang mengatakan, pihaknya sudah memesan peti mati dengan penutup kaca agar wajah Mayer dapat dilihat dari luar peti. Hal ini dilakukan karena tubuh Mayer sudah tak sempurna lagi.

“Peti matinya sudah dikirim mungkin sebentar lagi sampai di sini,” ucap Agus. Ia juga mengatakan, malam setelah kejadian, pihak keluarga Mayer dengan Monang sempat terjadi keributan kecil karena keluarga korban meminta proses pengebumian dilakukan di rumah orangtuanya.

Namun, Monang selaku suami sahnya menolak dan meminta agar jenazah korban disemayamkan di kediaman mereka. “Sampai jam dua akhirnya jenazah nantulang (tante) itu sampai di sini. Ya biar mereka pisah tapikan belum resmi bercerai,” ucapnya.

Ia juga mengatakan, selama hampir dua tahun mereka berpisah, tapi Monang masih memenuhi tanggung jawabnya kepada Mayer, Monang kerap meminta kepada anaknya supaya mengantarkan uang kebutuhan Mayer ke rumah orangtuanya.

Sementara, empat orang anaknya tinggal bersama Monang. “Anaknya sering disuruh mengantar uang belanja mamaknya ke rumah orang tua nantulang itu,”  katanya. Sementara, Mak Indah (39) teman dekat Mayer mengaku sangat terpukul atas kejadian yang menimpa teman dekatnya itu. Apalagi, selama ini ia mengenal Mayer sebagai sosok wanita yang tidak pernah mengeluh atas masalah yang ia hadapi.

“Biasanya kami kemana-mana sama, kalau ke pajak (pasar, red) Horas kami sama-sama rebonding dan pernah kami sama-sama pirang. Terkadang ia suka kali mengejekin aku kalau aku di sawah,” kenangnya.

Ia juga mengatakan saat ia melihat kondisi Mayer ia melihat wajah yang tersenyum tanpa ada goresan di wajahnya akibat kejadian tragis yang menimpa dirinya sehingga ia kehilangan nyawanya. “Cuma di dagunya saja yang ada lukanya, tapi itupun wajahnya aku lihat bersih dan dia seperti tersenyum,” katanya.

Sementara itu, hingga kemarin Polres Siantar belum ada menetapkan tersangka dalam kecelakaan yang terjadi di Jl. Pane, Kel. Tomuan, Siantar Timur itu. Hal ini diakui Kasubbag Humas Polres Siantar, AKP Nuriaman Rangkuti saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (26/3). Menurutnya, saat ini pihaknya masih mendalami hasil olah tempat kejadian, dan juga keterangan saksi-saksi untuk menguatkan siapa tersangka dalam kecelakaan tersebut.

Dijelaskannya, bahwa menurut hasil olah tempat kejadian dan juga keterangan saksi-saksi, termasuk sopir dan kernet truk tersebut, kecelakaan tersebut terjadi karena kekurang hati-hatian dari pengendara sepedamotor saat mencoba mendahului truk fuso tersebut tanpa memperhatikan kendaraan yang melintas dari arah yang berlawanan.

Sejauh ini polisi hanya mengamankan sopir truk, Maruli Nainggolan (33) warga Jl. Pane, Kel. Tomuan, Siantar Timur. “Soal mobil Terios yang kabur itu masih dalam penyelidikan kita. Karena tak ada saksi yang mengetahui nomor polisi mobil tersebut,” katanya.

Kecelakaan ini itu terjadi saat korban melintas di Jl. Pane depan STM Persiapan, Pematang Siantar, sepeda motor Yamaha Mio BK 6874 WT yang dikendarai korban disenggol mobil Daihatsu Terios yang melaju dengan kecepatan tinggi. Naas, korban malah terpental ke kolong truk Fuso BK 8348 XC yang melaju di sampingnya. Akibat kejadian itu, Mayer tewas di tempat dengan kondisi mengenaskan. Tubuhnya terpotong jadi dua bagian setelah dilindas ban truk. Kepala hingga perut terletak lima meter dari sepeda motornya. Sementara pinggang sampai korban masih menempel pada roda truk yang berada sekitar 20 meter dari letak kepala korban.(smg/deo)

Foto: Dhev Fretes Bakkara/Metro Siantar KTP Meyer Simanjuntak, korban tewas dilindas truk, Selasa (25/3).
Foto: Dhev Fretes Bakkara/Metro Siantar
KTP Meyer Simanjuntak, korban tewas dilindas truk, Selasa (25/3).

SIDAMANIK, SUMUTPOS.CO – Mayer boru Simanjuntak (39) disemayamkan di rumah suaminya Monang Siallagan (40) di Huta Manik Silau, Nagori Tiga Bolon, Kec. Sidamanik atau sekitar tiga kilometer dari rumah orangtuanya. Rencananya jenazah akan dimakamkan Kamis (27/3) di areal tanah pribadi milik suaminya.

Pantauan di rumah duka, sejak Rabu (26/3) pagi, ratusan warga sekitar dan sanak saudara dari keluarga Mayer dan Monang terus berdatangan untuk menyampaikan belasungkawa. Sementara, jenazah Mayer masih dibaringkan di ruang tamu yang beralaskan tilam ditutup kain.

Orangtua, suami dan anak Mayer masih terlihat syok atas kejadian tersebut dan masih terus menangisi jenazah korban. Agus Siallagan (37) salah seorang keluarga Monang mengatakan, pihaknya sudah memesan peti mati dengan penutup kaca agar wajah Mayer dapat dilihat dari luar peti. Hal ini dilakukan karena tubuh Mayer sudah tak sempurna lagi.

“Peti matinya sudah dikirim mungkin sebentar lagi sampai di sini,” ucap Agus. Ia juga mengatakan, malam setelah kejadian, pihak keluarga Mayer dengan Monang sempat terjadi keributan kecil karena keluarga korban meminta proses pengebumian dilakukan di rumah orangtuanya.

Namun, Monang selaku suami sahnya menolak dan meminta agar jenazah korban disemayamkan di kediaman mereka. “Sampai jam dua akhirnya jenazah nantulang (tante) itu sampai di sini. Ya biar mereka pisah tapikan belum resmi bercerai,” ucapnya.

Ia juga mengatakan, selama hampir dua tahun mereka berpisah, tapi Monang masih memenuhi tanggung jawabnya kepada Mayer, Monang kerap meminta kepada anaknya supaya mengantarkan uang kebutuhan Mayer ke rumah orangtuanya.

Sementara, empat orang anaknya tinggal bersama Monang. “Anaknya sering disuruh mengantar uang belanja mamaknya ke rumah orang tua nantulang itu,”  katanya. Sementara, Mak Indah (39) teman dekat Mayer mengaku sangat terpukul atas kejadian yang menimpa teman dekatnya itu. Apalagi, selama ini ia mengenal Mayer sebagai sosok wanita yang tidak pernah mengeluh atas masalah yang ia hadapi.

“Biasanya kami kemana-mana sama, kalau ke pajak (pasar, red) Horas kami sama-sama rebonding dan pernah kami sama-sama pirang. Terkadang ia suka kali mengejekin aku kalau aku di sawah,” kenangnya.

Ia juga mengatakan saat ia melihat kondisi Mayer ia melihat wajah yang tersenyum tanpa ada goresan di wajahnya akibat kejadian tragis yang menimpa dirinya sehingga ia kehilangan nyawanya. “Cuma di dagunya saja yang ada lukanya, tapi itupun wajahnya aku lihat bersih dan dia seperti tersenyum,” katanya.

Sementara itu, hingga kemarin Polres Siantar belum ada menetapkan tersangka dalam kecelakaan yang terjadi di Jl. Pane, Kel. Tomuan, Siantar Timur itu. Hal ini diakui Kasubbag Humas Polres Siantar, AKP Nuriaman Rangkuti saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (26/3). Menurutnya, saat ini pihaknya masih mendalami hasil olah tempat kejadian, dan juga keterangan saksi-saksi untuk menguatkan siapa tersangka dalam kecelakaan tersebut.

Dijelaskannya, bahwa menurut hasil olah tempat kejadian dan juga keterangan saksi-saksi, termasuk sopir dan kernet truk tersebut, kecelakaan tersebut terjadi karena kekurang hati-hatian dari pengendara sepedamotor saat mencoba mendahului truk fuso tersebut tanpa memperhatikan kendaraan yang melintas dari arah yang berlawanan.

Sejauh ini polisi hanya mengamankan sopir truk, Maruli Nainggolan (33) warga Jl. Pane, Kel. Tomuan, Siantar Timur. “Soal mobil Terios yang kabur itu masih dalam penyelidikan kita. Karena tak ada saksi yang mengetahui nomor polisi mobil tersebut,” katanya.

Kecelakaan ini itu terjadi saat korban melintas di Jl. Pane depan STM Persiapan, Pematang Siantar, sepeda motor Yamaha Mio BK 6874 WT yang dikendarai korban disenggol mobil Daihatsu Terios yang melaju dengan kecepatan tinggi. Naas, korban malah terpental ke kolong truk Fuso BK 8348 XC yang melaju di sampingnya. Akibat kejadian itu, Mayer tewas di tempat dengan kondisi mengenaskan. Tubuhnya terpotong jadi dua bagian setelah dilindas ban truk. Kepala hingga perut terletak lima meter dari sepeda motornya. Sementara pinggang sampai korban masih menempel pada roda truk yang berada sekitar 20 meter dari letak kepala korban.(smg/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/