28 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Diduga Beritakan Perjudian, Wajah Disiram Air Keras, Wartawan yang Dirawat Sudah Mulai Sadar

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Persada Bhayangkara Sembiring, wartawan sekaligus pimpinan media online di Medan disiram air keras oleh dua pria berboncengan mengendarai sepeda motor Vixion di Jalan Jamin Ginting, Simpang Selayang, Medan Tuntungan, Minggu (25/7) malam.

KORBAN: Wartawan media online lokal Medan korban penyiraman air keras.

Akibatnya, Persada mengalami luka bakar di bagian wajahnya. Saat ini, korban masih dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik (HAM). Beredar kabar, motif aksi penyiraman air keras terhadap Persada diduga ada kaitan karena memberitakan perjudian.

Informasi diperoleh Senin (26/7), aksi penyiraman itu terjadi tak jauh dari Rumah Makan Babi Panggang Karo (BPK) Tesalonika Jalan Jamin Ginting sekitar pukul 21.40 WIB. Awalnya, korban menunggu seseorang berinisial HST di Simpang Selayang karena sebelumnya sudah janjian untuk bertemu.

Saat tiba di lokasi, korban turun dari sepeda motor dan menunggu di pinggir jalan. Setelah menunggu beberapa menit, tetapi HST tak kunjung muncul. Tak berapa lama, tiba-tiba dua pria yang berboncengan mengendarai sepeda motor Vixion dari Jalan Jamin Ginting menuju ke arah korban.

Setelah sampai di dekat korban, tanpa basa-basi pria yang dibonceng langsung menyiramkan air keras ke bagian wajah korban. Spontan, korban langsung menjerit kesakitan dan meminta pertolongan. Sedangkan kedua pelaku penyiraman melarikan diri.

Korban kemudian menghubungi rekannya bernama Bonni T Manullang untuk datang ke lokasi dan meminta bantuan. Bonni lalu bergerak cepat dan tiba di lokasi. Selanjutnya, korban langsung dibawa Bonni ke RSUP H Adam Malik menggunakan sepeda motor.

Bonni mengaku, kasus penyiraman air keras tersebut telah ditangani pihak Polsek Medan Tuntungan dan Polrestabes Medan. Menurutnya, diduga motif kejadian ini terkait dengan HST dan suatu pemberitaan tentang tindak pidana perjudian. Namun, tidak dijelaskan siapa HST dan hubungannya dengan perjudian yang diberitakan korban. “Cerita korban mengarah ke sana (perjudian). Jadi, kita menduga motifnya seperti itu, terkait pemberitaan tindak pidana perjudian. Korban merasa yakin ada keterkaitan HST dengan kasus penyiraman ini. Sebab dari mana tahu kalau dia (korban) di situ, jika bukan dari HST,”

Sementara, Wakasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Rafles Langgak Putra mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki pelaku di balik penyiraman yang diduga air keras terhadap korban. Polisi telah memeriksa sejumlah saksi dan CCTV yang berada di sekitar lokasi kejadian. “Masih kami lidik (selidiki) pelakunya. Saksi-saksi kami periksa, CCTV kami analisis dan 9 orang saksi telah diminta keterangannya,” kata Rafles.

Terpisah, Kasubbag Humas RSUP HAM, Rosario Dorothy Simanjuntak (Rosa) menyebutkan, pasien dibawa ke rumah sakit pada Minggu (25/7) malam sekitar pukul 22.00 WIB. Tim medis langsung memberikan pertolongan dan perawatan terhadap pasien. “Dari perawatan pertama yang dilakukan, disimpulkan bahwa pasien tersebut harus segera menjalani operasi debridemen atau membersihkan luka bakar yang dialaminya. Pasien mengalami luka bakar di area wajah sekitar 4 persen,” ujar Rosa.

Dijelaskan Rosa, setelah semalaman ditangani, pada pagi harinya dilakukan operasi. “Pasien masuk ruang operasi pukul 07.00 WIB dan selesai sekitar pukul 10.00 WIB. Setelah itu, pasien dipindahkan ke ruang perawatan intensif,” terangnya.

Rosa menyatakan, kondisi pasien pasca-operasi sudah stabil dan sadar. Akan tetapi, masih dalam pemantauan hemodinamik dan tim medis masih mengecek lebih lanjut apakah siraman air keras itu mengenai mata atau hidung. “Untung saja pasien cepat dibawa ke rumah sakit, karena luka bakar akibat disiram air keras perlu penanganan segera. Selain wajah, terdapat juga luka bakar di bagian tangan kiri dan kanan serta leher akibat terkena cipratan air keras tersebut. Tim medis masih mengecek lebih lanjut apakah siraman air keras itu mengenai mata atau hidung,” pungkasnya. (ris/azw)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Persada Bhayangkara Sembiring, wartawan sekaligus pimpinan media online di Medan disiram air keras oleh dua pria berboncengan mengendarai sepeda motor Vixion di Jalan Jamin Ginting, Simpang Selayang, Medan Tuntungan, Minggu (25/7) malam.

KORBAN: Wartawan media online lokal Medan korban penyiraman air keras.

Akibatnya, Persada mengalami luka bakar di bagian wajahnya. Saat ini, korban masih dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik (HAM). Beredar kabar, motif aksi penyiraman air keras terhadap Persada diduga ada kaitan karena memberitakan perjudian.

Informasi diperoleh Senin (26/7), aksi penyiraman itu terjadi tak jauh dari Rumah Makan Babi Panggang Karo (BPK) Tesalonika Jalan Jamin Ginting sekitar pukul 21.40 WIB. Awalnya, korban menunggu seseorang berinisial HST di Simpang Selayang karena sebelumnya sudah janjian untuk bertemu.

Saat tiba di lokasi, korban turun dari sepeda motor dan menunggu di pinggir jalan. Setelah menunggu beberapa menit, tetapi HST tak kunjung muncul. Tak berapa lama, tiba-tiba dua pria yang berboncengan mengendarai sepeda motor Vixion dari Jalan Jamin Ginting menuju ke arah korban.

Setelah sampai di dekat korban, tanpa basa-basi pria yang dibonceng langsung menyiramkan air keras ke bagian wajah korban. Spontan, korban langsung menjerit kesakitan dan meminta pertolongan. Sedangkan kedua pelaku penyiraman melarikan diri.

Korban kemudian menghubungi rekannya bernama Bonni T Manullang untuk datang ke lokasi dan meminta bantuan. Bonni lalu bergerak cepat dan tiba di lokasi. Selanjutnya, korban langsung dibawa Bonni ke RSUP H Adam Malik menggunakan sepeda motor.

Bonni mengaku, kasus penyiraman air keras tersebut telah ditangani pihak Polsek Medan Tuntungan dan Polrestabes Medan. Menurutnya, diduga motif kejadian ini terkait dengan HST dan suatu pemberitaan tentang tindak pidana perjudian. Namun, tidak dijelaskan siapa HST dan hubungannya dengan perjudian yang diberitakan korban. “Cerita korban mengarah ke sana (perjudian). Jadi, kita menduga motifnya seperti itu, terkait pemberitaan tindak pidana perjudian. Korban merasa yakin ada keterkaitan HST dengan kasus penyiraman ini. Sebab dari mana tahu kalau dia (korban) di situ, jika bukan dari HST,”

Sementara, Wakasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Rafles Langgak Putra mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki pelaku di balik penyiraman yang diduga air keras terhadap korban. Polisi telah memeriksa sejumlah saksi dan CCTV yang berada di sekitar lokasi kejadian. “Masih kami lidik (selidiki) pelakunya. Saksi-saksi kami periksa, CCTV kami analisis dan 9 orang saksi telah diminta keterangannya,” kata Rafles.

Terpisah, Kasubbag Humas RSUP HAM, Rosario Dorothy Simanjuntak (Rosa) menyebutkan, pasien dibawa ke rumah sakit pada Minggu (25/7) malam sekitar pukul 22.00 WIB. Tim medis langsung memberikan pertolongan dan perawatan terhadap pasien. “Dari perawatan pertama yang dilakukan, disimpulkan bahwa pasien tersebut harus segera menjalani operasi debridemen atau membersihkan luka bakar yang dialaminya. Pasien mengalami luka bakar di area wajah sekitar 4 persen,” ujar Rosa.

Dijelaskan Rosa, setelah semalaman ditangani, pada pagi harinya dilakukan operasi. “Pasien masuk ruang operasi pukul 07.00 WIB dan selesai sekitar pukul 10.00 WIB. Setelah itu, pasien dipindahkan ke ruang perawatan intensif,” terangnya.

Rosa menyatakan, kondisi pasien pasca-operasi sudah stabil dan sadar. Akan tetapi, masih dalam pemantauan hemodinamik dan tim medis masih mengecek lebih lanjut apakah siraman air keras itu mengenai mata atau hidung. “Untung saja pasien cepat dibawa ke rumah sakit, karena luka bakar akibat disiram air keras perlu penanganan segera. Selain wajah, terdapat juga luka bakar di bagian tangan kiri dan kanan serta leher akibat terkena cipratan air keras tersebut. Tim medis masih mengecek lebih lanjut apakah siraman air keras itu mengenai mata atau hidung,” pungkasnya. (ris/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/