30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Sadar, Rafique Melawan saat Heroin Dicongkel

Foto: Manahan/PM/JPNN Rafique saat akan dibawa ke RS Bayangkara.
Foto: Manahan/PM/JPNN
Rafique saat akan dibawa ke RS Bayangkara.

BERINGIN, SUMUTPOS.CO – Pasca melewati masa kritis di ICU RS Patar Asih, Jl. Bakaran Batu, Desa Tumpatan, Kec. Beringin, Muhammad Rafique (47) warga negara Pakistan yang menyelundupkan puluhan kapsul berisi heroin di perutnya, dirujuk polisi ke RS Bhayangkari, Jl. Wahid Hasyim Medan, Kamis (27/2) sekira pukul 15.30 WIB. Meski telah sadar dan bisa berkomunikasi, tapi Rafique tetap memasang aksi tutup mulut.

Amatan kru media ini, Polres DS membawa Rafique menggunakan mobil ambulance ke RS Bhayangkari Medan dengan pengawalan 4 personel bersenjata laras panjang. Awalnya Rafique terlihat bingung, hingga mengamati seluruh ruang ICU tempatnya dirawat selama 7 hari. Rafique juga mengamati petugas, perawat ataupun wartawan yang berada di ruang ICU dengan mata sayupnya. Ia juga terlihat ketakutan dan mengalami halusinasi saat melihat belasan orang mengelilinginya.

Meski begitu, kepada salah seorang perawat di sana, dengan suara pelan Rafique sempat mengungkapkan permintaan maafnya kepada seluruh rakyat Indonesia dan berterimakasih atas perawatan yang diberikan kepadanya dalam bahasa Inggris.

Selain itu Rafique pun sempat minta selembar kertas dan pulpen kepada salah seorang petugas Sat Narkoba Polres DS. Di kertas itu, Rafique menuliskan nama salah seorang keluarganya dan nomor yang bisa  dihubungi. Selanjutnya, ia memberikan kertas tersebut pada polisi.

Henny Ginting, Kepala Keperawatan RS Patar Asih yang ditemui di ruang ICU mengatakan, sejak Rafique sadar, pihaknya kesulitan mengeluarkan sisa kapsul dari duburnya. Pasalnya, saat perawat berusaha mencongkel duburnya dengan jari, Rafique langsung menahannya.

“Sejauh ini baru 42 kapsul yang berhasil kita keluarkan. Hari ini tak ada kapsul yang berhasil kita keluarkan, karena setelah sadar, Rafique melawan dan menahan,” ungkap Henny.

Sementara itu Direktur RS Patar Asih Prof. Rudolf S Parhusip Sp. P (K) menegaskan, saat ini kondisi Rafique sudah membaik dan 80 % sudah normal.

Selain itu, ia juga menegaskan tak perlu operasi untuk mengeluarkan puluhan kapsul yang masih bersarang dalam lambung Rafique. Dari hasil pemeriksaan, kemungkinan kapsul-kapsul berisi heroin itu ditelan Rafique 12 jam sebelum ia ditemukan jatuh pingsan di bandara. Selain itu, Prof. Rudolf memastikan kapsul tersebut berisi heroin karena salah satu diantaranya sempat ia potong dihadapan polisi.

Kasat Narkoba Polres DS, AKP Achiruddin Hasibuan SH,MH saat dikonfirmasi membenarkan Rafique dibawa ke RS Bhayangkari Medan. “Kondisi Rafique sudah membaik hingga sudah dapat dipindahkan ke RS Bhayangkari Medan untuk kemudian dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Rafique ini termasuk jaringan pengedar internasional,” ungkapnya.

Setiba di ruang IGD RS Bhayangkara, Rafique langsung mendapat perawatan intensif. “Masih ada puluhan kapsul lagi di perutnya. Banyak kali dia bawa,” ucap seorang perawat yang enggan namanya dikorankan. Sementara itu, personel Polrest Deliserdang yang turut mengawal Rafique ke RS Bayangkara menyebutkan, pembantaran tersebut dilakukan karena kasus Rafique ditangani Poldasu.

“Kasusnya sekarang ditangani Polda Sumut. Ini hanya serah terima saja,” ucapnya. Dalam pembantaran tersebut, wartawan tidak diperkenakan masuk ke dalam ruang IGD RS Bayangkara tempat Rafique dirawat. Amatan kru koran ini, tak tampak perwakilan Komjen Pakistan saat pembantaran tersebut dilakukan. (cr-2/ind/deo)

Foto: Manahan/PM/JPNN Rafique saat akan dibawa ke RS Bayangkara.
Foto: Manahan/PM/JPNN
Rafique saat akan dibawa ke RS Bayangkara.

BERINGIN, SUMUTPOS.CO – Pasca melewati masa kritis di ICU RS Patar Asih, Jl. Bakaran Batu, Desa Tumpatan, Kec. Beringin, Muhammad Rafique (47) warga negara Pakistan yang menyelundupkan puluhan kapsul berisi heroin di perutnya, dirujuk polisi ke RS Bhayangkari, Jl. Wahid Hasyim Medan, Kamis (27/2) sekira pukul 15.30 WIB. Meski telah sadar dan bisa berkomunikasi, tapi Rafique tetap memasang aksi tutup mulut.

Amatan kru media ini, Polres DS membawa Rafique menggunakan mobil ambulance ke RS Bhayangkari Medan dengan pengawalan 4 personel bersenjata laras panjang. Awalnya Rafique terlihat bingung, hingga mengamati seluruh ruang ICU tempatnya dirawat selama 7 hari. Rafique juga mengamati petugas, perawat ataupun wartawan yang berada di ruang ICU dengan mata sayupnya. Ia juga terlihat ketakutan dan mengalami halusinasi saat melihat belasan orang mengelilinginya.

Meski begitu, kepada salah seorang perawat di sana, dengan suara pelan Rafique sempat mengungkapkan permintaan maafnya kepada seluruh rakyat Indonesia dan berterimakasih atas perawatan yang diberikan kepadanya dalam bahasa Inggris.

Selain itu Rafique pun sempat minta selembar kertas dan pulpen kepada salah seorang petugas Sat Narkoba Polres DS. Di kertas itu, Rafique menuliskan nama salah seorang keluarganya dan nomor yang bisa  dihubungi. Selanjutnya, ia memberikan kertas tersebut pada polisi.

Henny Ginting, Kepala Keperawatan RS Patar Asih yang ditemui di ruang ICU mengatakan, sejak Rafique sadar, pihaknya kesulitan mengeluarkan sisa kapsul dari duburnya. Pasalnya, saat perawat berusaha mencongkel duburnya dengan jari, Rafique langsung menahannya.

“Sejauh ini baru 42 kapsul yang berhasil kita keluarkan. Hari ini tak ada kapsul yang berhasil kita keluarkan, karena setelah sadar, Rafique melawan dan menahan,” ungkap Henny.

Sementara itu Direktur RS Patar Asih Prof. Rudolf S Parhusip Sp. P (K) menegaskan, saat ini kondisi Rafique sudah membaik dan 80 % sudah normal.

Selain itu, ia juga menegaskan tak perlu operasi untuk mengeluarkan puluhan kapsul yang masih bersarang dalam lambung Rafique. Dari hasil pemeriksaan, kemungkinan kapsul-kapsul berisi heroin itu ditelan Rafique 12 jam sebelum ia ditemukan jatuh pingsan di bandara. Selain itu, Prof. Rudolf memastikan kapsul tersebut berisi heroin karena salah satu diantaranya sempat ia potong dihadapan polisi.

Kasat Narkoba Polres DS, AKP Achiruddin Hasibuan SH,MH saat dikonfirmasi membenarkan Rafique dibawa ke RS Bhayangkari Medan. “Kondisi Rafique sudah membaik hingga sudah dapat dipindahkan ke RS Bhayangkari Medan untuk kemudian dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Rafique ini termasuk jaringan pengedar internasional,” ungkapnya.

Setiba di ruang IGD RS Bhayangkara, Rafique langsung mendapat perawatan intensif. “Masih ada puluhan kapsul lagi di perutnya. Banyak kali dia bawa,” ucap seorang perawat yang enggan namanya dikorankan. Sementara itu, personel Polrest Deliserdang yang turut mengawal Rafique ke RS Bayangkara menyebutkan, pembantaran tersebut dilakukan karena kasus Rafique ditangani Poldasu.

“Kasusnya sekarang ditangani Polda Sumut. Ini hanya serah terima saja,” ucapnya. Dalam pembantaran tersebut, wartawan tidak diperkenakan masuk ke dalam ruang IGD RS Bayangkara tempat Rafique dirawat. Amatan kru koran ini, tak tampak perwakilan Komjen Pakistan saat pembantaran tersebut dilakukan. (cr-2/ind/deo)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/