29.3 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Tersangka Dipaksa Ngaku

SUMUTPOS.CO – Sesuai rekaman CCTV di lobi Hotel Robinson yang diterima media ini, malam itu semula Jeri tampak duduk di kursi panjang bersama 2 orang laki-laki pria di sampingnya, satu orang berdiri dan satu lagi sedang jongkok di pojok ruangan.

Tiba-tiba pria di samping Jeri berdiri dari tempat duduknya menuju ke luar lobi. Sedangkan lelaki satunya lagi yang tadinya berdiri di depan Jeri ikut keluar juga. Tapi, lelaki yang mengenakan topi tersebut tidak keluar dari ruangan, melainkan berdiri di depan pintu melihat ke arah samping.

Tak lama berselang, seorang pria mengenakan kaos masuk ke lobi dengan posisi berpangku tangan sembari berjalan. Sedangkan lelaki yang menggenakan topi tersebut kemudian berdiri tepat di depan Jeri yang sedang duduk sembari merokok. Masih dalam CCTV tersebut, tampak lelaki bertopi yang diduga sebagai kibus itu berkomunikasi dengan pria berkaos yang baru masuk.

Tak lama kemudian, pria berkaos itu duduk tepat di samping Jeri. Saat itulah tiba-tiba lelaki bertopi yang awalnya jongkok itu pergi. Detik berikutnya, giliran lelaki yang diduga sebagai kibus itu menjauh dari tempat duduk pria berkaos dan Jeri.

Selanjutnya, pria yang mengenakan kaos itu bangkit dari tempat duduknya dan berjalan ke arah kanan Jeri. Saat itu, tampak terlihat ia dan Jeri sempat brkomunikasi. Tak lama berselang, Jeri tiba-tiba berlari menuju pintu. Disaat Jeri berlari itulah, lelaki bertopi itu datang dan melemparkan barang bukti ke tempat Jeri semula duduk. Kemudian, lelaki bertopi itu mendatangi Jeri yang saat itu tengah dipiting dan dipukuli 2 orang petugas. Setelah petugas membawa Jeri keluar, lelaki yang diduga kibus tersebut kembali mendatangi tempat duduk Jeri.

Agar dilihat polisi, lelaki itu menggiring bungkusan plastik ke depan bangku menggunakan kakinya.

Setelah itu, lelaki itupun duduk di lokasi semula Jeri duduk. Kemudian, seorang petugas yang menenteng pistol masuk ke dalam dan mengambil bungkusan tersebut dengan tangannya. Sementara itu, di luar Hotel Robinson Jeri tampak terus dihajar 4 polisi lain, hingga akhirnya seorang wanita (Popy) datang melerai. Detik berikutnya, Jeri pun dibawa pergi menggunakan mobil.

Menyikapi aksi dugaan penjebakan yang dilakukan petugas saat melakukan penggerebekan narkoba, Kriminolog UNIKA Santo Thomas Prof DR Maidin Gultom SH MHum menyebutkan kalau itu bukanlah tindakan polisi yang bertugas secara profesional.

“Jika memang ada CCTV-nya, ungkapkan saja semuanya. Dengan itukan bisa dibuktikan kalau dia tidak terlibat melainkan dijebak,” cetusnya. Sementara itu, tindakan oknum polisi yang melakukan penjebakan tersebut patut diberi sanksi tegas. “Harus diberi sanksi tegas itu sama oknum yang sudah melakukan rekayasa saat penangkapan. Sanksi seperti pemecatan. Bukan apa, kasihan anak-anak yang lugu di luar sana. Bisa saja mereka nanti jadi korban,” pungkasnya. (ind/deo)

SUMUTPOS.CO – Sesuai rekaman CCTV di lobi Hotel Robinson yang diterima media ini, malam itu semula Jeri tampak duduk di kursi panjang bersama 2 orang laki-laki pria di sampingnya, satu orang berdiri dan satu lagi sedang jongkok di pojok ruangan.

Tiba-tiba pria di samping Jeri berdiri dari tempat duduknya menuju ke luar lobi. Sedangkan lelaki satunya lagi yang tadinya berdiri di depan Jeri ikut keluar juga. Tapi, lelaki yang mengenakan topi tersebut tidak keluar dari ruangan, melainkan berdiri di depan pintu melihat ke arah samping.

Tak lama berselang, seorang pria mengenakan kaos masuk ke lobi dengan posisi berpangku tangan sembari berjalan. Sedangkan lelaki yang menggenakan topi tersebut kemudian berdiri tepat di depan Jeri yang sedang duduk sembari merokok. Masih dalam CCTV tersebut, tampak lelaki bertopi yang diduga sebagai kibus itu berkomunikasi dengan pria berkaos yang baru masuk.

Tak lama kemudian, pria berkaos itu duduk tepat di samping Jeri. Saat itulah tiba-tiba lelaki bertopi yang awalnya jongkok itu pergi. Detik berikutnya, giliran lelaki yang diduga sebagai kibus itu menjauh dari tempat duduk pria berkaos dan Jeri.

Selanjutnya, pria yang mengenakan kaos itu bangkit dari tempat duduknya dan berjalan ke arah kanan Jeri. Saat itu, tampak terlihat ia dan Jeri sempat brkomunikasi. Tak lama berselang, Jeri tiba-tiba berlari menuju pintu. Disaat Jeri berlari itulah, lelaki bertopi itu datang dan melemparkan barang bukti ke tempat Jeri semula duduk. Kemudian, lelaki bertopi itu mendatangi Jeri yang saat itu tengah dipiting dan dipukuli 2 orang petugas. Setelah petugas membawa Jeri keluar, lelaki yang diduga kibus tersebut kembali mendatangi tempat duduk Jeri.

Agar dilihat polisi, lelaki itu menggiring bungkusan plastik ke depan bangku menggunakan kakinya.

Setelah itu, lelaki itupun duduk di lokasi semula Jeri duduk. Kemudian, seorang petugas yang menenteng pistol masuk ke dalam dan mengambil bungkusan tersebut dengan tangannya. Sementara itu, di luar Hotel Robinson Jeri tampak terus dihajar 4 polisi lain, hingga akhirnya seorang wanita (Popy) datang melerai. Detik berikutnya, Jeri pun dibawa pergi menggunakan mobil.

Menyikapi aksi dugaan penjebakan yang dilakukan petugas saat melakukan penggerebekan narkoba, Kriminolog UNIKA Santo Thomas Prof DR Maidin Gultom SH MHum menyebutkan kalau itu bukanlah tindakan polisi yang bertugas secara profesional.

“Jika memang ada CCTV-nya, ungkapkan saja semuanya. Dengan itukan bisa dibuktikan kalau dia tidak terlibat melainkan dijebak,” cetusnya. Sementara itu, tindakan oknum polisi yang melakukan penjebakan tersebut patut diberi sanksi tegas. “Harus diberi sanksi tegas itu sama oknum yang sudah melakukan rekayasa saat penangkapan. Sanksi seperti pemecatan. Bukan apa, kasihan anak-anak yang lugu di luar sana. Bisa saja mereka nanti jadi korban,” pungkasnya. (ind/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/