Saat itu, dikatakan Mijan kalau gugatan cerai itu sudah didaftarkan oleh Yusiana, ke Pengadilan Agama Kelas II-B Lubuk Pakam. Bahkan, kerabat dan tetangga, disebutnya sudah sempat mengetahui hal tersebut. Namun, tiba-tiba Yusiana mengurungkan niatnya. Itu setelah dibujuk rujuk oleh almarhum Indra Gunawan. “Beberapa hari sebelum kejadian ini, korban mengadu pada istri saya yang merupakan kakak kandungnya, bahwa korban sudah tidak tahan dengan sikap almarhum suaminya. Katanya korban berencana minta pisah,” lanjut Mijan.
Terpisah, warga sekitar tempat tinggal almarhum Indra Gunawan dan Yusiana, menyebut jika pasutri yang dikaruniai 1 orang anak perempuan itu selalu terlihat harmonis. Setiap pergi bekerja, mereka selalu bersama. Begitu juga saat pulang, mereka tampak mesra saat di atas sepeda motor Yamaha Vixion. “Setiap pagi sekitar jam 6, mereka pergi bekerja bersama. Katanya ngantar istri ke Cemara, lalu suaminya pergi ke Pasar 11 Tembung, bekerja sebagai Pengawas Parkir,” ungkap Sulaiman, salah seorang warga sekitar tempat tinggal almarhum Indra Gunawan dan Yusiana.
Selain itu, dari kediaman almarhum Indra Gunawan dan Yusiana tidak pernah terdengar ada suara keributan. Oleh karena itu dikatakan pria berusia 50 tahun itu kalau warga sangat yakin jika keluarga almarhum Indra dan Yusiana, merupakan keluarga harmonis. “Kalau isterinya, masih sering gabung dengan warga sini karena isterinya itu, memang orang sini. Tapi sehari sebelum kejadian, katanya almarhum suaminya gabung-gabung dengan warga sini dan katanya suaminya bilang jika besok dia tidak ada lagi dan ternyata, tadi malam kejadian,” tandas Sulaiman.
Sebelumnya, almarhum Indra Gunawan ditemukan tewas dalam kamar tidurnya, dengan pisau masih menancap di perut, Kamis (25/3) malam. Begitu juga dengan Yusiana.(ain/smg/cr-8/ala)