31 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

Kedua Pria Ini Raup Puluhan Juta dari Ortu yang Khawatir

NGAKU JUAL BELI BUKU TABUNGAN
Namun kedua pria Tionghoa itu menyangkal telah melakukan penipuan. Cisen mengaku ia sedang menjalankan bisnis jual beli buku tabungan ke konsumen, yang hobi berbisnis serta judi online.

“Gak tau saya siapa yang menghubungi korban dan mengaku bisa mengurus orang yang terkena kasus narkoba. Saya hanya menjual rekening orang untuk dijual lagi dengan orang lain. Juga mengurus orang yang mau masuk ATM dan buku tabungan baru,” jelas Cisen.

Menurut Cisen, nantinya buku dan ATM itu dijualnya lagi ke pemain game dan judi online dengan harga tinggi. ”Soalnya, kalau mau beli atau menerima di media sosial, kita harus memakai nomor rekening,” beber Cisen.

Ia mengaku sudah lima bulan memperoleh keuntungan dari penjualan buku rekening kepada calon pembeli. “Saya beli buku tabungan sebesar Rp250 ribu-300 ribu. Syaranya, buku tabungannya masih hidup dan ada saldo Rp 50 ribu. Kalau mati, kita gak bisa,” paparnya.

Tentang temannya Johari, ia mengaku kenalan di CK Net, Jalan A.R Hakim. ”Pembelinya kujumpai di beberapa warnet di Medan,” tambahnya.

Namun teman Cisen, A Peng alias Johari menuduh Cisenlah otak semuanya. Johari hanya diberi imbalan uang Rp 800 ribu atas pembuatan 2 buku tabungan yang menggunakan identitasnya.

“Saya gak tau pak. Saya hanya disuruh buat buku tabungan dan dikasih upah Rp 400 ribu pakai identitas saya. Udah buat 2 saya buku tabungan BRI Britama dan BRI Simpedes. Semua biaya pengurusannya dibiayai Cisen. Dari dua kali itu, totalnya saya dapat Rp 800 ribu,” kata Johari, mantan marketing material bangunan ini. (mag2/trg)

NGAKU JUAL BELI BUKU TABUNGAN
Namun kedua pria Tionghoa itu menyangkal telah melakukan penipuan. Cisen mengaku ia sedang menjalankan bisnis jual beli buku tabungan ke konsumen, yang hobi berbisnis serta judi online.

“Gak tau saya siapa yang menghubungi korban dan mengaku bisa mengurus orang yang terkena kasus narkoba. Saya hanya menjual rekening orang untuk dijual lagi dengan orang lain. Juga mengurus orang yang mau masuk ATM dan buku tabungan baru,” jelas Cisen.

Menurut Cisen, nantinya buku dan ATM itu dijualnya lagi ke pemain game dan judi online dengan harga tinggi. ”Soalnya, kalau mau beli atau menerima di media sosial, kita harus memakai nomor rekening,” beber Cisen.

Ia mengaku sudah lima bulan memperoleh keuntungan dari penjualan buku rekening kepada calon pembeli. “Saya beli buku tabungan sebesar Rp250 ribu-300 ribu. Syaranya, buku tabungannya masih hidup dan ada saldo Rp 50 ribu. Kalau mati, kita gak bisa,” paparnya.

Tentang temannya Johari, ia mengaku kenalan di CK Net, Jalan A.R Hakim. ”Pembelinya kujumpai di beberapa warnet di Medan,” tambahnya.

Namun teman Cisen, A Peng alias Johari menuduh Cisenlah otak semuanya. Johari hanya diberi imbalan uang Rp 800 ribu atas pembuatan 2 buku tabungan yang menggunakan identitasnya.

“Saya gak tau pak. Saya hanya disuruh buat buku tabungan dan dikasih upah Rp 400 ribu pakai identitas saya. Udah buat 2 saya buku tabungan BRI Britama dan BRI Simpedes. Semua biaya pengurusannya dibiayai Cisen. Dari dua kali itu, totalnya saya dapat Rp 800 ribu,” kata Johari, mantan marketing material bangunan ini. (mag2/trg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/