JAKARTA, SUMUTPOS.CO -Penyidik Senior KPK Novel Baswedan, menyebutkan, penyiraman air keras yang terjadi padanya sudah memasuki waktu 16 bulan. Namun, hingga detik ini belum ada titik terang siapa sebenarnya pelaku penyerangan tersebut.
Terkait penyerangan yang menimpanya, bila tak segera ditemukan siapa pelaku sesungguhnya, maka memiliki risiko, yakni bisa juga menimpa pegawai lain atau mungkin akan berhubungan dengan KPK itu sendiri.
Novel juga menyatakan, pelaku yang menyerangnya pasti ada hubungan dengan pihak yang berusaha juga menyerang lembaga antirasuah.
“Saya akan bicara dengan risiko apapun. Ini bukan hanya terkait dengan penyerangan saya saja, tapi siapa pelakunya adalah orang yang berhubungan dengan penyerangan kepada KPK selama ini,” tutur Novel di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (27/7).
Untuk itu, ia mendesak presiden segera menyelesaikan kasus yang menimpanya. Karena, bagi Novel, Polri tidak mau mengungkap kasus ini. “Saya mendesak Bapak Presiden, kenapa enggak desak polisi? Karena polisi enggak mau ungkap ini. Saya minta atasan polisi (presiden) untuk ungkap ini,” tegasnya.
Ia juga mengimbau kepada pimpinan KPK, pegawai KPK, atau pihak yang mengetahui agar tidak menutupi fakta yang seadanya. “Jangan kemudian tutupi, jangan ada yang diajak kompromi, semuanya ungkap apa adanya, tidak ada menuduh, yang ada fakta,” jelas Novel.