29.3 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Pasangan Pembuang Bayi Dibekuk

MEDAN,SUMUTPOS.CO-Pasangan yang membuang bayinya Sabtu (25/8) lalu, akhirnya dibekuk. Pasangan di luar nikah ini yang tega membuang bayi perempuannya di depan Pesantren Dar Fatimah Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Cengkeh Turi, Binjai Utara.

KEDUANYA diamankan petugas Unit Reskrim Polsek Binjai Utara, Senin (28/8) dinihari. Pasangan itu adalah Dwi Ibnu Fajar (25) warga Jalan Tani Asli, Desa Tanjung Gusta, Sunggal, Deliserdang dan Fauziah (21) warga Jalan HAH Hasan, Kelurahan Limau Sundai, Binjai Barat.

“Mulanya yang ditangkap Fauziah di rumah. Kemudian orangtua Fauziah memanggil pacarnya (Dwi Ibnu Fajar). Setelah itu keduanya dibawa ke Polsek,” jelas Kanit Reskrim Polsek Binjai Utara, Iptu Rubenta Tarigan di RSUD Djoelham Binjai, Selasa (28/8).

Mengenakan jaket kuning dan jilbab merah jambu, Fauziah kemudian diboyong menuju Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RSUD Djoelham. Menurut Rubenta, usai membuang bayi, sepasang kekasih tersebut pulang ke rumah masing-masing.

“Tidak ada motif lain, yakni hasil hubungan di luar nikah,” sambung mantan Kanit Tipiter Polres Binjai ini seperti diakui Fauziah.

Kepada polisi, Fauziah mengaku dirinya sudah tahu diburon. Sebab, pelaku berpapasan dengan Rubenta dan tim saat melarikan diri.

“Orang tua perempuan tidak tahu kalau Fauziah sudah hamil. Karena memang tidak nampak. Sebab, dia selalu pakai jilbab dan baju panjang,” jelasnya.

Rubenta mengatakan, Fauziah masuk di RSUD dr Djoelham Binjai menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) milik temannya berinisial EMS. Kepada petugas medis, Fauziah berdalih ingin mengurus BPJS Kesehatan menggunakan KTP milik temannya situ.

“Nah, KTP itu lah yang tertinggal di RSUD Djoelham,” tutur Rubenta.

Proses persalinan mahasiswi semester akhir Jurusan Tarbiyah pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sumut itu diduga maladministrasi. Sebab, menggunakan identitas lain yang diloloskan petugas medis.

Selain itu, Fauziah menjalani perawatan medis selama 5 hari di RSUD Djoelham. Terhitung sejak 20 Agustus 2018 hingga 25 Agustus 2018.

Menanggapi dugaan maladministrasi, Direktur RSUD Djoelham Binjai, dr Sugianto mengatakan, tak perlu data Kartu Keluarga (KK) jika pasien umum. Dia juga mengaku, foto KTP EMS mirip dengan Fauziah.

“Kita enggak tahu, tapi itu mukanya kayaknya mirip. Kalau dia pasien BPJS, baru kita minta Kartu Keluarga dan sinkronkan. Mukanya mirip (Fauziah dan EMS),” kata Sugianto melalui telepon selular.

Sugianto mengaku tengah berada di Jakarta. Kamis (30/8), pria yang juga Direktur RS Slyvani itu baru mendarat di Binjai. Ditegaskan Sugianto, tindakan persalinan tanpa kelengkapan administrasi resmi harus tetap dilakukan demi menyelamatkan nyawa pasien.

Namun menurut Sugianto ada kekeliruan. Sebab, pasien dibolehkan pulang walau tidak melunasi sepenuhnya tagihan.

Terpisah, MES membenarkan KTP yang menjadi jaminan di RSUD Djoelham adalah miliknya. MES mengaku, baru mengenal Fauziah saat Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari kampus mereka sejak 23 Juni 2018.

“Sering tiap libur hari minggu, dia sama cowoknya terus. Kalau sudah begini, bingung dan kecewa sekali saya,” tutur EMS. (ted/ala)

MEDAN,SUMUTPOS.CO-Pasangan yang membuang bayinya Sabtu (25/8) lalu, akhirnya dibekuk. Pasangan di luar nikah ini yang tega membuang bayi perempuannya di depan Pesantren Dar Fatimah Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Cengkeh Turi, Binjai Utara.

KEDUANYA diamankan petugas Unit Reskrim Polsek Binjai Utara, Senin (28/8) dinihari. Pasangan itu adalah Dwi Ibnu Fajar (25) warga Jalan Tani Asli, Desa Tanjung Gusta, Sunggal, Deliserdang dan Fauziah (21) warga Jalan HAH Hasan, Kelurahan Limau Sundai, Binjai Barat.

“Mulanya yang ditangkap Fauziah di rumah. Kemudian orangtua Fauziah memanggil pacarnya (Dwi Ibnu Fajar). Setelah itu keduanya dibawa ke Polsek,” jelas Kanit Reskrim Polsek Binjai Utara, Iptu Rubenta Tarigan di RSUD Djoelham Binjai, Selasa (28/8).

Mengenakan jaket kuning dan jilbab merah jambu, Fauziah kemudian diboyong menuju Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RSUD Djoelham. Menurut Rubenta, usai membuang bayi, sepasang kekasih tersebut pulang ke rumah masing-masing.

“Tidak ada motif lain, yakni hasil hubungan di luar nikah,” sambung mantan Kanit Tipiter Polres Binjai ini seperti diakui Fauziah.

Kepada polisi, Fauziah mengaku dirinya sudah tahu diburon. Sebab, pelaku berpapasan dengan Rubenta dan tim saat melarikan diri.

“Orang tua perempuan tidak tahu kalau Fauziah sudah hamil. Karena memang tidak nampak. Sebab, dia selalu pakai jilbab dan baju panjang,” jelasnya.

Rubenta mengatakan, Fauziah masuk di RSUD dr Djoelham Binjai menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) milik temannya berinisial EMS. Kepada petugas medis, Fauziah berdalih ingin mengurus BPJS Kesehatan menggunakan KTP milik temannya situ.

“Nah, KTP itu lah yang tertinggal di RSUD Djoelham,” tutur Rubenta.

Proses persalinan mahasiswi semester akhir Jurusan Tarbiyah pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sumut itu diduga maladministrasi. Sebab, menggunakan identitas lain yang diloloskan petugas medis.

Selain itu, Fauziah menjalani perawatan medis selama 5 hari di RSUD Djoelham. Terhitung sejak 20 Agustus 2018 hingga 25 Agustus 2018.

Menanggapi dugaan maladministrasi, Direktur RSUD Djoelham Binjai, dr Sugianto mengatakan, tak perlu data Kartu Keluarga (KK) jika pasien umum. Dia juga mengaku, foto KTP EMS mirip dengan Fauziah.

“Kita enggak tahu, tapi itu mukanya kayaknya mirip. Kalau dia pasien BPJS, baru kita minta Kartu Keluarga dan sinkronkan. Mukanya mirip (Fauziah dan EMS),” kata Sugianto melalui telepon selular.

Sugianto mengaku tengah berada di Jakarta. Kamis (30/8), pria yang juga Direktur RS Slyvani itu baru mendarat di Binjai. Ditegaskan Sugianto, tindakan persalinan tanpa kelengkapan administrasi resmi harus tetap dilakukan demi menyelamatkan nyawa pasien.

Namun menurut Sugianto ada kekeliruan. Sebab, pasien dibolehkan pulang walau tidak melunasi sepenuhnya tagihan.

Terpisah, MES membenarkan KTP yang menjadi jaminan di RSUD Djoelham adalah miliknya. MES mengaku, baru mengenal Fauziah saat Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari kampus mereka sejak 23 Juni 2018.

“Sering tiap libur hari minggu, dia sama cowoknya terus. Kalau sudah begini, bingung dan kecewa sekali saya,” tutur EMS. (ted/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/