MEDAN, SUMUTPOS.CO – Warga Jl Cemara, Desa Sampali, Percut Seituan dihebohkan dengan temuan mayat pria tanpa identitas di lahan kosong depan komplek Perumahan Cemara Asri, Minggu (28/9) pagi. Kuat dugaan korban yang ditaksir berusia 32 tahun itu adalah korban pembunuhan. Apalagi ditemukan luka tikaman tepat di ulu hati kanannya.
Info dihimpun dari lokasi, jasad korban yang mengenakan baju biru motif garis hitam dan putih itu pertama kali ditemukan oleh seorang pria yang akrab disapa Dede Bedeng.
“Kebetulan tadi pagi kan warga di sini gotong royong. Enggak lama, si Dede itu teriak-teriak. Katanya ada mayat,” kata salah seorang warga yang enggan menyebutkan namanya di lokasi kejadian.
Mendengar teriakan itu, warga yang tadinya sibuk membersihkan parit di sekitar lokasi lantas mendatangi tanah kosong yang dipenuhi tumpukan tembok bangunan tersebut. “Dia (Dede) ini tukang kutip angkot Kenari bang. Setelah menemukan mayat itu, terus dia pergi entah kemana,” kata pria berkumis tebal yang mengenakan kaos berwarna merah itu.
Mengetahui ada korban pembunuhan, warga berusaha mencari identitas pria yang memiliki tato di lengan kanannya yang bertuliskan Moct Ficking tersebut. Guna menindaklanjuti penemuan mayat ini, warga kemudian menghubungi petugas kepolisian.
Berselang 15 menit kemudian, personel Polsek Percut Seituan bersama tim Identifikasi Polresta Medan turun ke lokasi dan memeriksa jasad korban. Saat pemeriksaan, hanya ditemukan luka tusuk di bagian ulu hati sedalam 3 cm. Namun, salah seorang warga lainnya mengaku sempat mendengar suara ribut sekitar temuan pukul 04.00 WIB.
“Pas dinihari itu, ada kami dengar orang teriak-teriak. Sepertinya yang teriak-teriak itu naik kereta RX King,” ujar pria mengaku bermarga Guru Singa. Setelah itu, pria yang diduga pelaku pembunuhan itu pergi meninggalkan lokasi.
“Sepertinya mayat ini sengaja dibuang. Belum tau, apakah dirampok atau tewas karena berkelahi,” ujar warga.
Ditanya apakah warga mengenal korban, beberapa di antaranya kompak mengaku tak kenal. Kemungkinan besar, kata warga, korban tinggal di kampung sebelah. “Dari daerah Saentis sana mungkin ini bang. Setelah dibunuh, dibuang ke sini,” timpal beberapa warga.
Selain melakukan pemeriksaan terhadap warga, sejumlah petugas Unit Reskrim Polsekta Percut Seituan tampak memintai keterangan sejumlah sekuriti perumahan Cemara Asri.
Kanit Reskrim Polsek Percut Seituan, Iptu Bambang Gunanti Hutabarat yang ditemui di lokasi kejadian mengaku masih menyelidiki kasus ini. Namun, ia memastikan bahwa korban memang dibunuh oleh seseorang. “Dugaan sementara korban dibunuh. Apakah dirampok atau karena berkelahi, kita belum tahu. Ini kita masih berupaya mengumpulkan sejumlah saksi-saksi yang berada di sekitar lokasi kejadian,” katanya. (wel/mri/deo)