24.4 C
Medan
Saturday, October 5, 2024

Dua Eksekutor Ketua IPK Patumbak Ditangkap di Hotel

Kedua eksekutor Ketua IPK Patumbak, Frangky Simatupang alias Frengky Tato, yakni Tison Sinukaban dan Marwan Ginting.
Kedua eksekutor Ketua IPK Patumbak, Frangky Simatupang alias Frengky Tato, yakni Tison Sinukaban dan Marwan Ginting.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Setelah petugas mengamankan Herman Manalu (HM) dan Abdi Manalu (AM), polisi kembali mengamankan dua eksekutor Ketua IPK Patumbak, Frangky Simatupang alias Frengky Tato. Adalah Tison Sinukaban (35) dan Marwan Ginting (30). Kedua Warga Pasar IV Lahan Garapan Selambo, Kec. Patumbak, Kab. Deli Serdang itu diringkus dari Hotel Sehati Jl. Jamin Ginting, Padang Bulan pada Selasa (28/1) malam.

Keduanya pun masih menjalani pemeriksaan, Rabu siang (29/1) guna melakukan pengembangan terhadap keberadaan pelaku lainnya. Berdasarkan keterangan di kepolisian, penangkapan kedua eksekutor pembunuh Frengky Tato bermula dari penangkapan Herman Manalu. Setelah menjalani pemeriksaan, ternyata Herman menyebut jika yang terlihat saksi mata di lokasi rumah Frengky kebetulan mirip dirinya.

Atas keterengan tersebut polisi lantas mengamankan adiknya, Abdi Manalu. Setelah diperiksa, Abdi mengaku bertugas mengantarkan kedua eksekutor ke rumah korban. Namun ia membantah terlibat menghabisi nyawa Frengky.

Petugas Reskrim Polsek Percut Sei Tuan pun berhasil membekuk 2 eksekutor pembunuhan dari Hotel Sehati, Jl. Jamin Ginting. Saat ditangkap, petugas mengamankan sebilah badik dan parang. Tak hanya itu, satu unit sepeda motor Kawasaki KLX 150 BK 4679 ACM yang digunakan keduanya berboncengan saat mendatangi kediaman Ketua IPK Patumbak tersebut.

Kepada petugas Tison Sinukaban mengakui perbuatan membacok Frengky Simatupang. Bukan tak beralasan, dirinya dendam dengan Ketua IPK Patumbak tersebut lantaran lahan garapannya pernah dirusak oleh Frengky. Tak hanya itu, Tison pun dendam karena Frengky pernah memukuli dirinya hingga menderita luka-luka.

“Aku dendam sama dia (Frengky,red) karena ladang jagungku pernah dirusakin. Padahal masih baru pertumbuhan. Uda gitu aku pun dendam karena dulu aku pernah dipukulin sama dia sampai aku luka-luka. Suka-suka dia sama aku bang,” katanya.

Berbeda dengan Tison, rekannya Marwan ketika ditanyai memilih bungkam dan tak mau melontarkan komentar apapun.

Saat ditanyai apakah ada keterlibatan pihak lain atau ada yang menyuruh mereka menghabisi Frengky, lagi-lagi Tison mengatakan karena alasan dendam pribadi. Namun hal tersebut terkesan janggal, pasalnya dari keterangan para saksi sebelumnya, pelaku penyerangan berjumlah 10 orang dengan mengendarai 5 sepeda motor.

Keduanya menjalani pemeriksaan secara intensif di Polsek Percut Sei Tuan. Keduanya tampak didampingi kuasa hukumnya saat menjalani pemeriksaan.

Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Ronald Sipayung, SIK ketika dikonfirmasi mengatakan jika pihaknya masih terus mengembangkan kasus tersebut. “Masih kita kembangkan apakah memang masih ada keterlibatan yang lainnya,” katanya seraya mengaku masih memburu pelaku lainnya.

Informasi lain menyebutkan jika kedua pelaku ditangkap di kamar hotel yang dijadikan sebagai lokasi persembunyian. Diduga, keduanya baru saja pesta narkoba karena saat penggrebekan diamankan pula satu bong (alat hisap sabu,red) dan plastik kecil sisa sabu pakai. “Ada juga diamankan bong, sepertinya baru makai narkoba mereka itu,” tambah salah seorang petugas.

 

DIMAKAMKAN DI SAMPING AYAH

Jenazah Ketua Ikatan Pemuda Karya (IPK) Patumbak, Kabupaten Deli Serdang Frengki Tonni Simatupang (42), akhirnya dikebumikan di samping makam ayahnya di Desa Siborutorop, Kecamatan Paranginan, Humbahas, Rabu (29/1).

Frengki merupakan anak ketiga dari sembilan bersaudara. Semasa hidupnya, ia dikenal sebagai seorang yang bersahabat dalam masyarakat dan keluarga di Paranginan.

Adik kandung korban Sampetua Simatupang yang ditemui di rumah duka mengatakan, seluruh keluarga sangat terpukul atas peristiwa yang merenggut nyawa abangnya tersebut. ”Yang saya tahu, abang saya ini tidak suka dengan konflik. Dia orangnya tegas,” terangnya.

Terkait peristiwa pembantaian itu, mereka hanya tahu kabar dari keluarga setelah Frengki dinyatakan tewas.

Sementara itu, abang korban Ketler Togatorop mengaku sampai saat ini mereka belum yakin adiknya telah meninggal. ”Tidak ada tanda atau kata terakhir dari dia, sebagai tanda kejadian buruk itu akan datang menjemput nyawanya,” ungkap Ketler didampingi istrinya boru Sianturi (70).

Sedangkan istri korban Mak Vera boru Saragih (37) menjelaskan, pengeroyokan yang dilakukan oleh orang tak dikenal dengan senjata tajam terhadap suaminya berlangsung sangat cepat. Saat itu, ia bersama putrinya yang masih berumur 5 tahun, menyaksikan kejadian pembantaian terhadap suaminya.

”Saat itu sekira pukul 12.00 WIB, saya sedang berada di belakang rumah. Tiba-tiba di depan ada suara ribut. sambil berlari dengan putriku, rupanya aku melihat puluhan orang dengan brutal mengayunkan kelewang ke suamiku. Aku spontan teriak minta tolong dan minta ampun, namun tak ada pertolongan. Anakku pun ikut berteriak menjerit dan memanggil bapak. Kemudian para pelaku pun lari mengendarai sepedamotor. Sementara suamiku kupeluk penuh dengan darah dan aku tak sadarkan diri. Ternyata suamiku kini tiada lagi,” terang boru Saragih sembari meneteskan air mata.

Lebih lanjut ia mengatakan, putrinya hingga kini terlihat trauma dan linglung. “Dia menyaksikan bapaknya dibantai. Dia takut ke rumah dan melihat halaman tempat suamiku dibacok. Saat ini dia dibawa ke rumah tetangga untuk istirahat sampai saat ini,” paparnya.

Sedangkan, keluarga Simatupang yang hadir pada acara pemakaman tersebut berharap agar pihak kepolisian segera menangkap para pelaku. Mereka meminta agar pelaku dihukum seberat-beratnya.

Terpisah, Ardiles Togatorop, salah seorang sahabat korban di Paranginan mengatakan, selama ini Frengki merupakan sosok pemuda yang punya sosial dan pemberani. ”Jika tahun baru, dia pulang dari Medan dan mengajak teman-teman di kampung ini untuk marmitu (minum tuak) bersama. Sayangnya, dia harus tewas dikeroyok para pecundang yang beraninya hanya main keroyokan,” ungkapnya. (wel/juan/mua/bud)

Kedua eksekutor Ketua IPK Patumbak, Frangky Simatupang alias Frengky Tato, yakni Tison Sinukaban dan Marwan Ginting.
Kedua eksekutor Ketua IPK Patumbak, Frangky Simatupang alias Frengky Tato, yakni Tison Sinukaban dan Marwan Ginting.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Setelah petugas mengamankan Herman Manalu (HM) dan Abdi Manalu (AM), polisi kembali mengamankan dua eksekutor Ketua IPK Patumbak, Frangky Simatupang alias Frengky Tato. Adalah Tison Sinukaban (35) dan Marwan Ginting (30). Kedua Warga Pasar IV Lahan Garapan Selambo, Kec. Patumbak, Kab. Deli Serdang itu diringkus dari Hotel Sehati Jl. Jamin Ginting, Padang Bulan pada Selasa (28/1) malam.

Keduanya pun masih menjalani pemeriksaan, Rabu siang (29/1) guna melakukan pengembangan terhadap keberadaan pelaku lainnya. Berdasarkan keterangan di kepolisian, penangkapan kedua eksekutor pembunuh Frengky Tato bermula dari penangkapan Herman Manalu. Setelah menjalani pemeriksaan, ternyata Herman menyebut jika yang terlihat saksi mata di lokasi rumah Frengky kebetulan mirip dirinya.

Atas keterengan tersebut polisi lantas mengamankan adiknya, Abdi Manalu. Setelah diperiksa, Abdi mengaku bertugas mengantarkan kedua eksekutor ke rumah korban. Namun ia membantah terlibat menghabisi nyawa Frengky.

Petugas Reskrim Polsek Percut Sei Tuan pun berhasil membekuk 2 eksekutor pembunuhan dari Hotel Sehati, Jl. Jamin Ginting. Saat ditangkap, petugas mengamankan sebilah badik dan parang. Tak hanya itu, satu unit sepeda motor Kawasaki KLX 150 BK 4679 ACM yang digunakan keduanya berboncengan saat mendatangi kediaman Ketua IPK Patumbak tersebut.

Kepada petugas Tison Sinukaban mengakui perbuatan membacok Frengky Simatupang. Bukan tak beralasan, dirinya dendam dengan Ketua IPK Patumbak tersebut lantaran lahan garapannya pernah dirusak oleh Frengky. Tak hanya itu, Tison pun dendam karena Frengky pernah memukuli dirinya hingga menderita luka-luka.

“Aku dendam sama dia (Frengky,red) karena ladang jagungku pernah dirusakin. Padahal masih baru pertumbuhan. Uda gitu aku pun dendam karena dulu aku pernah dipukulin sama dia sampai aku luka-luka. Suka-suka dia sama aku bang,” katanya.

Berbeda dengan Tison, rekannya Marwan ketika ditanyai memilih bungkam dan tak mau melontarkan komentar apapun.

Saat ditanyai apakah ada keterlibatan pihak lain atau ada yang menyuruh mereka menghabisi Frengky, lagi-lagi Tison mengatakan karena alasan dendam pribadi. Namun hal tersebut terkesan janggal, pasalnya dari keterangan para saksi sebelumnya, pelaku penyerangan berjumlah 10 orang dengan mengendarai 5 sepeda motor.

Keduanya menjalani pemeriksaan secara intensif di Polsek Percut Sei Tuan. Keduanya tampak didampingi kuasa hukumnya saat menjalani pemeriksaan.

Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Ronald Sipayung, SIK ketika dikonfirmasi mengatakan jika pihaknya masih terus mengembangkan kasus tersebut. “Masih kita kembangkan apakah memang masih ada keterlibatan yang lainnya,” katanya seraya mengaku masih memburu pelaku lainnya.

Informasi lain menyebutkan jika kedua pelaku ditangkap di kamar hotel yang dijadikan sebagai lokasi persembunyian. Diduga, keduanya baru saja pesta narkoba karena saat penggrebekan diamankan pula satu bong (alat hisap sabu,red) dan plastik kecil sisa sabu pakai. “Ada juga diamankan bong, sepertinya baru makai narkoba mereka itu,” tambah salah seorang petugas.

 

DIMAKAMKAN DI SAMPING AYAH

Jenazah Ketua Ikatan Pemuda Karya (IPK) Patumbak, Kabupaten Deli Serdang Frengki Tonni Simatupang (42), akhirnya dikebumikan di samping makam ayahnya di Desa Siborutorop, Kecamatan Paranginan, Humbahas, Rabu (29/1).

Frengki merupakan anak ketiga dari sembilan bersaudara. Semasa hidupnya, ia dikenal sebagai seorang yang bersahabat dalam masyarakat dan keluarga di Paranginan.

Adik kandung korban Sampetua Simatupang yang ditemui di rumah duka mengatakan, seluruh keluarga sangat terpukul atas peristiwa yang merenggut nyawa abangnya tersebut. ”Yang saya tahu, abang saya ini tidak suka dengan konflik. Dia orangnya tegas,” terangnya.

Terkait peristiwa pembantaian itu, mereka hanya tahu kabar dari keluarga setelah Frengki dinyatakan tewas.

Sementara itu, abang korban Ketler Togatorop mengaku sampai saat ini mereka belum yakin adiknya telah meninggal. ”Tidak ada tanda atau kata terakhir dari dia, sebagai tanda kejadian buruk itu akan datang menjemput nyawanya,” ungkap Ketler didampingi istrinya boru Sianturi (70).

Sedangkan istri korban Mak Vera boru Saragih (37) menjelaskan, pengeroyokan yang dilakukan oleh orang tak dikenal dengan senjata tajam terhadap suaminya berlangsung sangat cepat. Saat itu, ia bersama putrinya yang masih berumur 5 tahun, menyaksikan kejadian pembantaian terhadap suaminya.

”Saat itu sekira pukul 12.00 WIB, saya sedang berada di belakang rumah. Tiba-tiba di depan ada suara ribut. sambil berlari dengan putriku, rupanya aku melihat puluhan orang dengan brutal mengayunkan kelewang ke suamiku. Aku spontan teriak minta tolong dan minta ampun, namun tak ada pertolongan. Anakku pun ikut berteriak menjerit dan memanggil bapak. Kemudian para pelaku pun lari mengendarai sepedamotor. Sementara suamiku kupeluk penuh dengan darah dan aku tak sadarkan diri. Ternyata suamiku kini tiada lagi,” terang boru Saragih sembari meneteskan air mata.

Lebih lanjut ia mengatakan, putrinya hingga kini terlihat trauma dan linglung. “Dia menyaksikan bapaknya dibantai. Dia takut ke rumah dan melihat halaman tempat suamiku dibacok. Saat ini dia dibawa ke rumah tetangga untuk istirahat sampai saat ini,” paparnya.

Sedangkan, keluarga Simatupang yang hadir pada acara pemakaman tersebut berharap agar pihak kepolisian segera menangkap para pelaku. Mereka meminta agar pelaku dihukum seberat-beratnya.

Terpisah, Ardiles Togatorop, salah seorang sahabat korban di Paranginan mengatakan, selama ini Frengki merupakan sosok pemuda yang punya sosial dan pemberani. ”Jika tahun baru, dia pulang dari Medan dan mengajak teman-teman di kampung ini untuk marmitu (minum tuak) bersama. Sayangnya, dia harus tewas dikeroyok para pecundang yang beraninya hanya main keroyokan,” ungkapnya. (wel/juan/mua/bud)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/