26.7 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

Berusaha Kabur, Pelaku Nyaris Dihakimi Massa

F : Gatha Ginting/PM Mobil Mercy BK 1 NC milik Hagania Sinukaban, putri ketua Komisi A DPDRD Sumut menabrak seorang supir taxi hingga tewas di Jl Gatot Subroto, Medan.
F : Gatha Ginting/PM
Mobil Mercy BK 1 NC milik Hagania Sinukaban, putri ketua Komisi A DPDRD Sumut menabrak seorang supir taxi hingga tewas di Jl Gatot Subroto, Medan.

 

SUMUTPOS.CO – Selain menewaskan Marjan, kecelakaan maut yang terjadi di Jl. Gatot Subroto persimpangan Jl. Iskandar Muda Medans itu juga menyebabkan dua dua orang parbetor yakni Lukas Samosir (31) warga Jl. Pasar III Sei Brantas, Darussalam dan Herman Saragih (53) warga Jl. Pelajar Gang Keluarga, Kel. Teladan Timur, kritis. Info yang dihimpun, saat kejadian mobil Marcedez Benz yang dikemudikan Hagania melaju kencang dari arah Bundaran Myjestik.

Tepat di depan Carrefour, mobil itu tiba-tiba oleng dan masuk ke lajur kanan lalu menabrak Honda Vario BK 4438 AEL yang dikendarai Marjan. Pasca kejadian, Hagania yang diduga panic malah terus tancap gas meski telah diteriaki warga sekitar.

Tak pelak, beberapa puluh meter kemudian, mobilnya kembali menabrak becak BK 1249 XR yang dikendarai Lukas Samosir. Meski telah menabrak untuk kedua kalinya, tapi Hagania yang diduga berusaha kabur itu tetap melajukan mobilnya, hingga kembali menabrak becak BK 1983 CF yang dikendarai Herman Saragih.

Mobil baru berhenti setelah menabrak angkot jurusan Binjai BK 1120 PW yang dikemudikan Adi (27) warga Binjai. Begitu mobil berhenti, Hagania juga masih berusaha kabur tapi berhasil digagalkan warga, dan selanjutnya diserahkan ke Polsek Medan Baru. Sementara para korban dilarikan ke RS Advent, tak jauh dari TKP.

“Mobil itu sudah kelihatan kencang pas di depan Carrefour. Satu becak yang ditabrak sedang parkir, sedangkan 1 lagi melaju lambat. Berhentinya karena nabrak angkot yang lagi nungu sewa,” ungkap Safia (40), pedagang di sekitar lokasi.

Saksi mata dalam peristiwa kecelakaan tersebut, Syaiful, mengatakan, saat diamankan warga usai tabrakan, pelaku yang turun dari mobilnya sempat menyebut jika ayahnya adalah seorang pejabat di daerah ini. “Aku anak Layari Sinukaban. Bapakku orang penting di sini,” kata Syaiful menirukan ucapan pelaku.

Syaiful mengaku, ungkapan Hagania itu sempat membuat warga emosi dan hampir meluapkannya dengan aksi massa. Beruntung polisi cepat hadir di lokasi untuk mengamankan Adenia.

“Makin marah tadi warga. Kalau enggak cepat polisi datang, mungkin sudah dihajar massa dia karena bicara seperti itu. Akhirnya warga melampiaskan kekesalan ke mobilnya saja,” tambah Syaiful.

Sementara korban, sekitar tiga jam menjalani masa kritis di IGD RS Advent, Herman Saragih dan Lukas Samosir akhirnya lolos dari maut. Namun naas bagi Marjan, dia meninggal dunia karena luka pada kepalanya cukup parah. Oleh keluarga, jenazah langsung dibawa ke rumah duka.

Ditemui di ruang Tulip II RS Advent, Herman Saragih yang menderita patah kaki kiri menyebutkan, saat kejadian dirinya sedang melaju lambat di jalur kiri. “Aku melaju lambat karena mencari sewa. Tapi kalau mobil itu kurasa lari 180 km/jam,” ujarnya. Terpisah, walau berhasil lolos dari masa kritis, Lukas Samosir masih belum bisa diwawancarai. Pasalnya, bibirnya koyak dan giginya tanggal akibat kuatnya benturan saat ditabrak.

“Belum tau aku kejadiannya seperti apa bang, karena suamiku pun masih belum sadar. Cuma kata dokter dia mengalami benturan di dada sama giginya copot,” ungkap Silvina Oppusunggu (30), istri Lukas saat kru minta ijin mewawancarai suaminya. (wel/deo)

F : Gatha Ginting/PM Mobil Mercy BK 1 NC milik Hagania Sinukaban, putri ketua Komisi A DPDRD Sumut menabrak seorang supir taxi hingga tewas di Jl Gatot Subroto, Medan.
F : Gatha Ginting/PM
Mobil Mercy BK 1 NC milik Hagania Sinukaban, putri ketua Komisi A DPDRD Sumut menabrak seorang supir taxi hingga tewas di Jl Gatot Subroto, Medan.

 

SUMUTPOS.CO – Selain menewaskan Marjan, kecelakaan maut yang terjadi di Jl. Gatot Subroto persimpangan Jl. Iskandar Muda Medans itu juga menyebabkan dua dua orang parbetor yakni Lukas Samosir (31) warga Jl. Pasar III Sei Brantas, Darussalam dan Herman Saragih (53) warga Jl. Pelajar Gang Keluarga, Kel. Teladan Timur, kritis. Info yang dihimpun, saat kejadian mobil Marcedez Benz yang dikemudikan Hagania melaju kencang dari arah Bundaran Myjestik.

Tepat di depan Carrefour, mobil itu tiba-tiba oleng dan masuk ke lajur kanan lalu menabrak Honda Vario BK 4438 AEL yang dikendarai Marjan. Pasca kejadian, Hagania yang diduga panic malah terus tancap gas meski telah diteriaki warga sekitar.

Tak pelak, beberapa puluh meter kemudian, mobilnya kembali menabrak becak BK 1249 XR yang dikendarai Lukas Samosir. Meski telah menabrak untuk kedua kalinya, tapi Hagania yang diduga berusaha kabur itu tetap melajukan mobilnya, hingga kembali menabrak becak BK 1983 CF yang dikendarai Herman Saragih.

Mobil baru berhenti setelah menabrak angkot jurusan Binjai BK 1120 PW yang dikemudikan Adi (27) warga Binjai. Begitu mobil berhenti, Hagania juga masih berusaha kabur tapi berhasil digagalkan warga, dan selanjutnya diserahkan ke Polsek Medan Baru. Sementara para korban dilarikan ke RS Advent, tak jauh dari TKP.

“Mobil itu sudah kelihatan kencang pas di depan Carrefour. Satu becak yang ditabrak sedang parkir, sedangkan 1 lagi melaju lambat. Berhentinya karena nabrak angkot yang lagi nungu sewa,” ungkap Safia (40), pedagang di sekitar lokasi.

Saksi mata dalam peristiwa kecelakaan tersebut, Syaiful, mengatakan, saat diamankan warga usai tabrakan, pelaku yang turun dari mobilnya sempat menyebut jika ayahnya adalah seorang pejabat di daerah ini. “Aku anak Layari Sinukaban. Bapakku orang penting di sini,” kata Syaiful menirukan ucapan pelaku.

Syaiful mengaku, ungkapan Hagania itu sempat membuat warga emosi dan hampir meluapkannya dengan aksi massa. Beruntung polisi cepat hadir di lokasi untuk mengamankan Adenia.

“Makin marah tadi warga. Kalau enggak cepat polisi datang, mungkin sudah dihajar massa dia karena bicara seperti itu. Akhirnya warga melampiaskan kekesalan ke mobilnya saja,” tambah Syaiful.

Sementara korban, sekitar tiga jam menjalani masa kritis di IGD RS Advent, Herman Saragih dan Lukas Samosir akhirnya lolos dari maut. Namun naas bagi Marjan, dia meninggal dunia karena luka pada kepalanya cukup parah. Oleh keluarga, jenazah langsung dibawa ke rumah duka.

Ditemui di ruang Tulip II RS Advent, Herman Saragih yang menderita patah kaki kiri menyebutkan, saat kejadian dirinya sedang melaju lambat di jalur kiri. “Aku melaju lambat karena mencari sewa. Tapi kalau mobil itu kurasa lari 180 km/jam,” ujarnya. Terpisah, walau berhasil lolos dari masa kritis, Lukas Samosir masih belum bisa diwawancarai. Pasalnya, bibirnya koyak dan giginya tanggal akibat kuatnya benturan saat ditabrak.

“Belum tau aku kejadiannya seperti apa bang, karena suamiku pun masih belum sadar. Cuma kata dokter dia mengalami benturan di dada sama giginya copot,” ungkap Silvina Oppusunggu (30), istri Lukas saat kru minta ijin mewawancarai suaminya. (wel/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/