MEDAN, SUMUTPOS.CO – Warga sekitar tak menduga Sigiro tega menghabisi Dedi. Sebeb mereka tahu kalau keduanya akrab. Sejak Sigiro masih lajang, keduanya sudah berteman, bahkan bisa dibilang sobat karib.
Sigiro juga sering berkunjung ke rumah Dedi yang tinggal di rumah itu sejak lima tahun lalu. Bahkan ketika sudah menikahpun, Sigiro yang memiliki anak semata wayang yang masih berusia sekira dua bulan itu, sering berkunjung ke rumah Dedi.
“Si Giro itu sering datang ke rumah Dedi. Nanti tak berapa lama keduanya pergi bersama mengendarai sepedamotor masing-masing. Kalau Dedi naik Smash warna biru,” sebut seorang pria paruh baya yang tinggal sekira tiga rumah dari rumah Dedi.
Siang itupun warga mengaku mendengar suara letusan hingga empat kali namun ada warga yang mengira jika letusan berasal dari ban mobil yang pecah. Barulah ketika mendengar tembakan tiga kali sebagian warga yang saat kejadian menghadiri acara pesta di tempat lain berhamburan ke arah suara letusan.
Namun ketika letusan yang keempat, warga pun takut mendekat ke belakang rumah Dedi. “Tiga hari lalu Dedi dan Giro masih terlihat berboncengan ke arah Pantai Cermin,” tambah seorang wanita.
Terpisah Kapolres Sergai AKBP Guntur Agung Supono MSi SIk dalam keterangan persnya menyebutkan masih melakukan penyelidikan terkait motif Giro menembak Dedi. Dari hasil penyelidikan dan olah TKP dilokasi kejadian, empat butir selongsongan peluru ditemukan dilokasi kejadian.
“Setelah menembak Dedi, Giro menembak keningnya tembus hingga kepala dengan senjata laras panjang yang ada ditangannya. Peluru berasal dari senjata api yang sama yaitu laras panjang V2 sedangkan senjata revolver milik Dedi ditemukan dalam lipatan kain lemari pakaiannya dan dalam keadaan tidak digunakan,” pungkasnya. (man/trg)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Warga sekitar tak menduga Sigiro tega menghabisi Dedi. Sebeb mereka tahu kalau keduanya akrab. Sejak Sigiro masih lajang, keduanya sudah berteman, bahkan bisa dibilang sobat karib.
Sigiro juga sering berkunjung ke rumah Dedi yang tinggal di rumah itu sejak lima tahun lalu. Bahkan ketika sudah menikahpun, Sigiro yang memiliki anak semata wayang yang masih berusia sekira dua bulan itu, sering berkunjung ke rumah Dedi.
“Si Giro itu sering datang ke rumah Dedi. Nanti tak berapa lama keduanya pergi bersama mengendarai sepedamotor masing-masing. Kalau Dedi naik Smash warna biru,” sebut seorang pria paruh baya yang tinggal sekira tiga rumah dari rumah Dedi.
Siang itupun warga mengaku mendengar suara letusan hingga empat kali namun ada warga yang mengira jika letusan berasal dari ban mobil yang pecah. Barulah ketika mendengar tembakan tiga kali sebagian warga yang saat kejadian menghadiri acara pesta di tempat lain berhamburan ke arah suara letusan.
Namun ketika letusan yang keempat, warga pun takut mendekat ke belakang rumah Dedi. “Tiga hari lalu Dedi dan Giro masih terlihat berboncengan ke arah Pantai Cermin,” tambah seorang wanita.
Terpisah Kapolres Sergai AKBP Guntur Agung Supono MSi SIk dalam keterangan persnya menyebutkan masih melakukan penyelidikan terkait motif Giro menembak Dedi. Dari hasil penyelidikan dan olah TKP dilokasi kejadian, empat butir selongsongan peluru ditemukan dilokasi kejadian.
“Setelah menembak Dedi, Giro menembak keningnya tembus hingga kepala dengan senjata laras panjang yang ada ditangannya. Peluru berasal dari senjata api yang sama yaitu laras panjang V2 sedangkan senjata revolver milik Dedi ditemukan dalam lipatan kain lemari pakaiannya dan dalam keadaan tidak digunakan,” pungkasnya. (man/trg)