30 C
Medan
Monday, June 24, 2024

Selamat Karena Pura-pura Tewas

Foto: Yusra/PM Gunawan, Ketua SPSI, saat dirawat di rumah sakit.
Foto: Yusra/PM
Gunawan, Ketua SPSI, saat dirawat di rumah sakit.

SUMUTPOS.CO – Aksi penculikan dan perampokan yang dialami Satia dan Desi menyisakan trauma berat bagi keduanya. Diakui Satia, jika saat kejadian ia mengaku begitu panik dan sempat ketakutan atas ulah para pelaku.

Satia yang berpura-pura telah tewas usai disiksa mengatakan jika para pelaku mengambil dompet dan handphone miliknya. Bahkan selembar kertas yang ada di saku celananya juga turut diambil pelaku.

Karena tak tahan terus dipukuli, Satia akhirnya berpura-pura telah tewas. Mulai dari Jl. Halat hingga Pasar V Medan Estate, korban memilih diam di dalam mobil Xenia warna hitam itu. “Melawan pun aku tidak guna bang, karena mereka semakin membabi buta memukuliku dengan gagang yang mirip dengan pistol. Akhirnya, aku pura-pura tewas dan terdiam dengan kepala masuk ke bangku sopir. Mereka pun berhenti memukuliku hingga ke dekat Tol Belmera,” katanya.

“Berhenti dulu lae, uda mati kayaknya kawan ini. Ambil aja semua identitasnya dan buangkan saja, biar jadi Mr X dia,” kata Satia menirukan ucapan pelaku temannya kala itu. Pelaku yang diduga sudah mengincarnya itu diduga memang ingin menghabisi nyawanya.

Hal itu dikatakan Satia karena pelaku sudah berkali-kali mengatakan jika dirinya sudah menjadi target karena sudah membuat mereka susah. “Katanya aku target. Itu berkali-kali dibilang orang itu samaku di mobil. Cuma aku bilang aja kalau aku tak ngerti apa maksud orang itu,” katanya.

Dilanjutkan korban, para pelaku juga nyaris memerkosa sepupunya Desi yang bagian mulut dan tangannya dilakban. Saat didalam mobil, para pelaku menuduh Desi sebagai ‘gendak’ dari Satia. “Dibilang pula si Desi gendakku. Padahal dia sepupuku yang mau ngawani aku beli susu anakku. Mau diperkosa dia, tapi karena aku dikira sudah mati ya mereka milih membuang kami di lokasi gelap itu,” tandas pria berkulit sawo matang itu. (wel/gib/deo)

Foto: Yusra/PM Gunawan, Ketua SPSI, saat dirawat di rumah sakit.
Foto: Yusra/PM
Gunawan, Ketua SPSI, saat dirawat di rumah sakit.

SUMUTPOS.CO – Aksi penculikan dan perampokan yang dialami Satia dan Desi menyisakan trauma berat bagi keduanya. Diakui Satia, jika saat kejadian ia mengaku begitu panik dan sempat ketakutan atas ulah para pelaku.

Satia yang berpura-pura telah tewas usai disiksa mengatakan jika para pelaku mengambil dompet dan handphone miliknya. Bahkan selembar kertas yang ada di saku celananya juga turut diambil pelaku.

Karena tak tahan terus dipukuli, Satia akhirnya berpura-pura telah tewas. Mulai dari Jl. Halat hingga Pasar V Medan Estate, korban memilih diam di dalam mobil Xenia warna hitam itu. “Melawan pun aku tidak guna bang, karena mereka semakin membabi buta memukuliku dengan gagang yang mirip dengan pistol. Akhirnya, aku pura-pura tewas dan terdiam dengan kepala masuk ke bangku sopir. Mereka pun berhenti memukuliku hingga ke dekat Tol Belmera,” katanya.

“Berhenti dulu lae, uda mati kayaknya kawan ini. Ambil aja semua identitasnya dan buangkan saja, biar jadi Mr X dia,” kata Satia menirukan ucapan pelaku temannya kala itu. Pelaku yang diduga sudah mengincarnya itu diduga memang ingin menghabisi nyawanya.

Hal itu dikatakan Satia karena pelaku sudah berkali-kali mengatakan jika dirinya sudah menjadi target karena sudah membuat mereka susah. “Katanya aku target. Itu berkali-kali dibilang orang itu samaku di mobil. Cuma aku bilang aja kalau aku tak ngerti apa maksud orang itu,” katanya.

Dilanjutkan korban, para pelaku juga nyaris memerkosa sepupunya Desi yang bagian mulut dan tangannya dilakban. Saat didalam mobil, para pelaku menuduh Desi sebagai ‘gendak’ dari Satia. “Dibilang pula si Desi gendakku. Padahal dia sepupuku yang mau ngawani aku beli susu anakku. Mau diperkosa dia, tapi karena aku dikira sudah mati ya mereka milih membuang kami di lokasi gelap itu,” tandas pria berkulit sawo matang itu. (wel/gib/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/