SUMUTPOS.CO – Butet (nama samaran) melayangkan gugatan cerainya. Ini merupakan yang kali keempat dia gagal membina mahligai rumah tangganya. Wanita berusia 35 tahun itu pengin tobat. Setelah 14 tahun dia menjadi pekerja seks komersial.
Salah satu kesimpulan yang diperoleh Butet selama menjadi PSK adalah orang yang hobi bicara mesum biasanya keok dulu di ranjang. Dengan pemikiran itu, kini dia cukup jeli mencari suami yang cenderung diam dan cool.
Anti-nggedabrus, pamer ganteng dan sok gaya. Butet tak pernah memperhatikan fisik calon suami-suami barunya.
“Saya jijik kalau lihat lelaki banyak ngomong seperti burung. Orang laki harus pendiam,” kata Butet di sela-sela proses gugatan suami keempatnya.
Tak berbeda dengan kasus-kasus sebelumnya, gugatan Butet kali keempat ini karena tidak puas dengan urusan ranjang suami. Dia memutuskan untuk sendiri dan mencari suami lagi. “Saya ingin mencari suami idaman saya. Meski jelek, ompong, yang penting perkasa,” jelas dia.
Mendengar ucapan itu, beberapa pengacara hanya tersenyum. Beberapa orang malah menanggap omongan Butet hanya bualan. Dengan cukup percaya diri, Butet yang sudah mencicipi ratusan pria bercerita pengalamannya.
Dia mengaku kalau dirinya sudah bosan menjadi wanita nakal. Dia ingin taubat dan mencari suami yang baik dan perkasa.
“Mengapa harus perkasa? Kalau tidak perkasa dan tidak mampu menandingi saya, ya nanti takutnya saya selingkuh dan jadi wanita nakal lagi,” jelas dia.
Apalagi, dengan latar belakang dia yang pernah menjadi pekerja esekesek, maka sangat mudah kembali ke dunia itu bila kepepet. “Kepepet urusan ranjang,” tandas dia sembari tertawa.
Bagi dia, keperkasaan pria itu di atas segalanya. Karena, Butet sadar dirinya memiliki kelainan, hiperseks. Karena itu, dia harus cari pria yang menandingi kehiperseksnya. Namun, tak mudah mencari pria yang seimbang dengannya.
Ibarat mencari kutu di rambut, Sephia harus terjun ke dunia esekesek untuk mencari suami yang perkasa. Dengan mencoba terlebih dahulu dia akan mendapatkan apa yang diinginkan.
Terutama, pria yang perkasa. Dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, Butet mengakui kalau pria yang diam dan jelek lebih perkasa daripada pria yang banyak omongnya.
“Suami pertama saya nggedabrus. Suka bicara mesum di depan orang. Eh ternyata kalau di atas ranjang sering keok duluan,” jelas dia. Keadaan itulah yang membuat dia menjadi PSK. Dia tidak puas dengan urusan ranjang suaminya.
Akhirnya, pernikahan pertamanya hanya berlangsung dua tahun. Empat tahun menjanda, Butet menemukan suami baru yang merupakan pelanggannya. Menurutnya, wajah suami kedua lebih rupawan dari sebelumnya.
“Yang kedua saya juga tertipu. Dia suka ngomong nakal di telepon atau kalau jumpa darat. Kadang ngajak nonton bokep. Eh kok sama aja ternyata di ranjang keok. Usia pernikahan saya cuma tiga bulan,” jelas dia.
Dengan pengalaman sebelum-sebelumnya itu, Butet mulai mencari calon suami diam dan jelek. Menurutnya, orang jelek dan diam lebih perkasa. Karena itu, suami ketiga dan keempatnya juga tergolong pria diam.
Untuk suami ketiganya, Butet harus rela berpisah karena keluarga suami tak merestui hubungan mereka.
Akhirnya, Butet menikah dengan pelangganya yang jadi suami keempatnya. Sebut Tongat (45). “Ini lho fotonya. Jelek ya?,” kata Butet menunjukkan fotonya.
Dari foto yang ditunjukkan, wajah Tongat memang tergolong jelek. Bibirnya mrongos dan berkulit hitam. “Cuma dia kurang binal. Kalau di ranjang terlalu banyak mendesah. Bikin ndak konsentrasi,” kata Butet. (jpg)