30.6 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Farel Prayoga Diantar Pesawat Pribadi dari Batulicin ke Banyuwangi

Jadwal Manggung Padat, Farel Prayoga Tetap Tak Lupa Sekolah

SUMUTPOS.CO – Agar besoknya tak sampai telat, Farel Prayoga manggung sambil membawa seragam dan tas sekolah. Meski tawaran membanjir sejak tampil di Istana Merdeka, pelajar kelas VI SD itu selalu menyelesaikan tugas-tugas dari guru.

TAWARAN itu sebenarnya sudah ditolak Farel Prayoga. Sebab, dia masih ingat benar pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk tidak pernah menomorduakan sekolah.

Sang pengundang, Andi Syamsuddin Arsyad, seorang pengusaha asal Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, juga bisa memahami alasan tersebut. Acaranya memang Senin (29/8) malam, tapi besok paginya tetaplah hari sekolahn

“Kami sampaikan bahwa Farel mau manggung, asal keesokan paginya tetap bisa sekolah,” kata David Hasrul Harahap, pendamping Farel, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi.

Akhirnya disepakati, Farel akan dijemput di Banyuwangi menggunakan pesawat jet pribadi milik Haji Isam, sapaan akrab Andi Syamsuddin Arsyad. Dan, keesokan paginya (30/8), buyung kelas VI SDN 2 Kepundungan, Kecamatan Srono, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, itu akan diantar pulang menggunakan pesawat yang sama.

Dan, itulah yang terjadi kemudian. Kemarin pukul 06.30, setiba di Bandara Banyuwangi, dengan sudah mengenakan seragam sekolah, putra Joko Suyoto dan Siti Muzayana tersebut langsung menuju sekolah. “Kami selalu berupaya semaksimal mungkin agar Farel tetap bisa belajar seperti teman-teman lainnya,” kata David.

Nama Farel melejit setelah tampil membawakan lagu “Ojo Dibandingke” di Istana Merdeka, Jakarta, setelah selesainya upacara peringatan HUT Ke-77 Kemerdekaan RI. Sehari sebelumnya, di sela geladi resik, dia berkesempatan bertemu Jokowi. Dalam kesempatan itulah, presiden ketujuh Indonesia tersebut berpesan agar Farel tidak pernah melupakan sekolah meskipun bercita-cita menjadi penyanyi sukses.

Setelah penampilan di istana itu, tawaran kepada buyung 12 tahun tersebut membanjir. Ponsel David dalam sehari bisa dihampiri sekitar 800 pesan lewat WhatsApp, sampai-sampai dia harus ganti nomor.

Ratusan chat WhatsApp yang menghubungi nomornya itu mulai fans, sekadar minta kenalan, hingga tawaran manggung ke sejumlah kota. Sejumlah YouTuber terkenal seperti Ria Ricis, Atta Halilintar, dan Baim Wong juga sudah menghubunginya.

Banyak dari tawaran itu yang menawarkan imbalan dengan nilai nominal menggiurkan. Tapi, keputusan akhir tetap ada pada Farel. “Kalau Farel sudah menolak, saya tidak bisa ngapa-ngapain. Kalau dipaksa, Farel malah nangis, kan nggak lucu manggung sambil nangis,” kata David.

Senin lalu saat di sekolah, para guru juga berusaha memproteksi dengan membatasi kehadiran pihak luar. “Ngapunten, kulo pingin serius belajar, mboten pingin diganggu (Maaf, saya ingin serius belajar, tidak ingin diganggu),” kata Farel kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi seusai upacara bendera.

Pada Senin lalu sebelum berangkat ke Tanah Bumbu, Farel masih sempat beristirahat di rumah sepulang sekolah. Pukul 15.30 baru berangkat dari kediaman di Desa Kepundungan menuju Bandara Banyuwangi yang ditempuh dalam waktu 30 menit.

Layaknya anak, Farel yang mengenakan sandal jepit tetap bermain riang sesekali menaiki koper untuk berseluncur di Terminal Bandara. “Kami sampai di Batulicin, ibu kota Kabupaten Tanah Bumbu, sekitar pukul 19.00 Wita (18.00 WIB),” kata David.

Begitu tiba di Bandara Batulicin, Farel yang ditemani David, Gus Zidni, dan Gayuh (pendamping belajar Farel) sudah disambut Haji Isam. Mereka lantas diajak makan malam bersama keluarga besar sang pengundang.

Farel kemudian diajak menuju tempat acara konser dalam rangka hari ulang tahun PT Jhonlin Group. Di tempat konser, ternyata sudah ada Rossa, Fitri Carlina, Ivan Seventeen, dan beberapa artis ibu kota lain. Karena sama-sama dari Banyuwangi, Farel sempat meminta berduet dengan Fitri Carlina. Setelah menyanyi empat lagu, dia berhenti dan beristirahat. “Farel tidak sampai puncak acara, kebetulan kami juga disiapkan ruangan dan langsung istirahat,” terang David.

Selasa (30/8) pukul 03.00 Farel sudah mengenakan seragam putih merah hati plus dasi dan topi. Mereka bersiap pulang ke Banyuwangi dari Batulicin. Perjalanan udara menuju Banyuwangi di ujung timur Pulau Jawa hanya ditempuh 1,5 jam. Pukul 06.00, Farel tiba di Bandara Banyuwangi dan langsung diantar ke sekolah.

Sebelum berangkat ke Batulicin, Farel memang meminta untuk membawa seragam dan tas sekolah. Dia takut terlambat sekolah jika harus mampir ke rumah dulu untuk ganti baju. “Alhamdulillah tiba di sekolah tepat pukul 06.30 dan langsung masuk kelas. Poloknya nggak sampai terlambat,” kata Gus Zidni, pendamping Farel lainnya.

Selama di dalam pesawat jet pribadi, Farel duduk santai dan menikmati perjalanan. Hanya sekali diselingi ke toilet pesawat. “Njajal numpak bus ngono gimana ya,” sahut Farel saat ditanya bagaimana rasanya berangkat sekolah ke Banyuwangi dari Batulicin seperti terlihat dalam video yang didapat Jawa Pos Radar Banyuwangi.

Farel di sekolah tak berbeda seperti Farel sebelum tampil di istana. Senin lalu, yang berubah darinya hanya sepatunya yang terlihat baru. Ambarwati, kepala SDN 2 Kepundungan, menyebut Farel masih fokus dalam belajar. Itu dibuktikan dengan tugas-tugas yang selalu bisa dia selesaikan. ’’Dia biasanya bawa guru privat,” ungkapnya.

Kemarin Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Kabupaten Banyuwangi Suratno juga datang ke SDN 2 Kepundungan untuk memberikan piagam penghargaan atas prestasi Farel saat tampil di Istana Merdeka. “Piagam itu diharapkan bisa membantu Farel saat masuk SMP,” katanya.

Suratno kembali berpesan agar sekolah Farel jangan sampai terbengkalai. Apalagi, lanjut dia, bocah yang dulu mengamen bersama sang ayah itu saat dia temui menyampaikan ingin menjadi pilot. ’’Tentu saya mendukung,” ucapnya. (*/sas/abi/aif/c7/ttg/jpg)

Jadwal Manggung Padat, Farel Prayoga Tetap Tak Lupa Sekolah

SUMUTPOS.CO – Agar besoknya tak sampai telat, Farel Prayoga manggung sambil membawa seragam dan tas sekolah. Meski tawaran membanjir sejak tampil di Istana Merdeka, pelajar kelas VI SD itu selalu menyelesaikan tugas-tugas dari guru.

TAWARAN itu sebenarnya sudah ditolak Farel Prayoga. Sebab, dia masih ingat benar pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk tidak pernah menomorduakan sekolah.

Sang pengundang, Andi Syamsuddin Arsyad, seorang pengusaha asal Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, juga bisa memahami alasan tersebut. Acaranya memang Senin (29/8) malam, tapi besok paginya tetaplah hari sekolahn

“Kami sampaikan bahwa Farel mau manggung, asal keesokan paginya tetap bisa sekolah,” kata David Hasrul Harahap, pendamping Farel, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi.

Akhirnya disepakati, Farel akan dijemput di Banyuwangi menggunakan pesawat jet pribadi milik Haji Isam, sapaan akrab Andi Syamsuddin Arsyad. Dan, keesokan paginya (30/8), buyung kelas VI SDN 2 Kepundungan, Kecamatan Srono, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, itu akan diantar pulang menggunakan pesawat yang sama.

Dan, itulah yang terjadi kemudian. Kemarin pukul 06.30, setiba di Bandara Banyuwangi, dengan sudah mengenakan seragam sekolah, putra Joko Suyoto dan Siti Muzayana tersebut langsung menuju sekolah. “Kami selalu berupaya semaksimal mungkin agar Farel tetap bisa belajar seperti teman-teman lainnya,” kata David.

Nama Farel melejit setelah tampil membawakan lagu “Ojo Dibandingke” di Istana Merdeka, Jakarta, setelah selesainya upacara peringatan HUT Ke-77 Kemerdekaan RI. Sehari sebelumnya, di sela geladi resik, dia berkesempatan bertemu Jokowi. Dalam kesempatan itulah, presiden ketujuh Indonesia tersebut berpesan agar Farel tidak pernah melupakan sekolah meskipun bercita-cita menjadi penyanyi sukses.

Setelah penampilan di istana itu, tawaran kepada buyung 12 tahun tersebut membanjir. Ponsel David dalam sehari bisa dihampiri sekitar 800 pesan lewat WhatsApp, sampai-sampai dia harus ganti nomor.

Ratusan chat WhatsApp yang menghubungi nomornya itu mulai fans, sekadar minta kenalan, hingga tawaran manggung ke sejumlah kota. Sejumlah YouTuber terkenal seperti Ria Ricis, Atta Halilintar, dan Baim Wong juga sudah menghubunginya.

Banyak dari tawaran itu yang menawarkan imbalan dengan nilai nominal menggiurkan. Tapi, keputusan akhir tetap ada pada Farel. “Kalau Farel sudah menolak, saya tidak bisa ngapa-ngapain. Kalau dipaksa, Farel malah nangis, kan nggak lucu manggung sambil nangis,” kata David.

Senin lalu saat di sekolah, para guru juga berusaha memproteksi dengan membatasi kehadiran pihak luar. “Ngapunten, kulo pingin serius belajar, mboten pingin diganggu (Maaf, saya ingin serius belajar, tidak ingin diganggu),” kata Farel kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi seusai upacara bendera.

Pada Senin lalu sebelum berangkat ke Tanah Bumbu, Farel masih sempat beristirahat di rumah sepulang sekolah. Pukul 15.30 baru berangkat dari kediaman di Desa Kepundungan menuju Bandara Banyuwangi yang ditempuh dalam waktu 30 menit.

Layaknya anak, Farel yang mengenakan sandal jepit tetap bermain riang sesekali menaiki koper untuk berseluncur di Terminal Bandara. “Kami sampai di Batulicin, ibu kota Kabupaten Tanah Bumbu, sekitar pukul 19.00 Wita (18.00 WIB),” kata David.

Begitu tiba di Bandara Batulicin, Farel yang ditemani David, Gus Zidni, dan Gayuh (pendamping belajar Farel) sudah disambut Haji Isam. Mereka lantas diajak makan malam bersama keluarga besar sang pengundang.

Farel kemudian diajak menuju tempat acara konser dalam rangka hari ulang tahun PT Jhonlin Group. Di tempat konser, ternyata sudah ada Rossa, Fitri Carlina, Ivan Seventeen, dan beberapa artis ibu kota lain. Karena sama-sama dari Banyuwangi, Farel sempat meminta berduet dengan Fitri Carlina. Setelah menyanyi empat lagu, dia berhenti dan beristirahat. “Farel tidak sampai puncak acara, kebetulan kami juga disiapkan ruangan dan langsung istirahat,” terang David.

Selasa (30/8) pukul 03.00 Farel sudah mengenakan seragam putih merah hati plus dasi dan topi. Mereka bersiap pulang ke Banyuwangi dari Batulicin. Perjalanan udara menuju Banyuwangi di ujung timur Pulau Jawa hanya ditempuh 1,5 jam. Pukul 06.00, Farel tiba di Bandara Banyuwangi dan langsung diantar ke sekolah.

Sebelum berangkat ke Batulicin, Farel memang meminta untuk membawa seragam dan tas sekolah. Dia takut terlambat sekolah jika harus mampir ke rumah dulu untuk ganti baju. “Alhamdulillah tiba di sekolah tepat pukul 06.30 dan langsung masuk kelas. Poloknya nggak sampai terlambat,” kata Gus Zidni, pendamping Farel lainnya.

Selama di dalam pesawat jet pribadi, Farel duduk santai dan menikmati perjalanan. Hanya sekali diselingi ke toilet pesawat. “Njajal numpak bus ngono gimana ya,” sahut Farel saat ditanya bagaimana rasanya berangkat sekolah ke Banyuwangi dari Batulicin seperti terlihat dalam video yang didapat Jawa Pos Radar Banyuwangi.

Farel di sekolah tak berbeda seperti Farel sebelum tampil di istana. Senin lalu, yang berubah darinya hanya sepatunya yang terlihat baru. Ambarwati, kepala SDN 2 Kepundungan, menyebut Farel masih fokus dalam belajar. Itu dibuktikan dengan tugas-tugas yang selalu bisa dia selesaikan. ’’Dia biasanya bawa guru privat,” ungkapnya.

Kemarin Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Kabupaten Banyuwangi Suratno juga datang ke SDN 2 Kepundungan untuk memberikan piagam penghargaan atas prestasi Farel saat tampil di Istana Merdeka. “Piagam itu diharapkan bisa membantu Farel saat masuk SMP,” katanya.

Suratno kembali berpesan agar sekolah Farel jangan sampai terbengkalai. Apalagi, lanjut dia, bocah yang dulu mengamen bersama sang ayah itu saat dia temui menyampaikan ingin menjadi pilot. ’’Tentu saya mendukung,” ucapnya. (*/sas/abi/aif/c7/ttg/jpg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/