25.6 C
Medan
Tuesday, May 14, 2024

Pilem Agak Laen, Patenkan Kuartet Komika Medan, Film yang Berawal dari ’’Jebakan’’

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Berawal dari siniar, kuartet komika Medan Agak Laen –yang terdiri atas Boris Bokir, Bene Dion, Indra Jegel, dan Oki Rengga– kini merambah layar lebar. Akhir pekan lalu, rumah produksi Imajinari mengumumkan Pilem Agak Laen. Ernest Prakasa dan Dipa Andika, duo founder rumah produksi tersebut, bakal menjadi produser eksekutif.

PROYEK film itu pun disambut antusias oleh empat sekawan Agak Laen. Bene menyebut “jebakan” mereka berhasil. Dia menceritakan, untuk meyakinkann

tim Imajinari, Agak Laen sengaja mengajak Ernest untuk kolaborasi konten YouTube. “Nah, di sana kami berusaha membujuk Ernest. Kami bilang lah, ’Ko (Ernest), bikinlah film tentang kami’. Eh, dia kemakan,” ujar komika yang juga sineas itu dalam jumpa pers di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (1/9) lalu.

Usai “terjebak”, tim Imajinari dan Agak Laen langsung melakukan diskusi. Muhadkly Acho didapuk sebagai penulis naskah dan sutradara. Ernest menyatakan, dirinya menggaet Acho –sapaan Muhadkly– tak lama setelah serial karya sang komika, Induk Gajah, rilis. “Kenapa Acho? Karena dia kebetulan ada jadwal senggang setelah Induk Gajah. Selain itu, Bene yang kita tahu juga sutradara-penulis naskah, menolak merangkap akting sekaligus di balik layar,” ucap Ernest.

Di Pilem Agak Laen, keempat anggota kuartet bakal memerankan diri sendiri. Tim produser memutuskan, Bene dan kawan-kawan akan mendapat “perlakuan” layaknya trio Warkop. “Kami berencana membuat Agak Laen ini menjadi IP (properti intelektual) seperti Om Indro dan kawan-kawan. Doakan saja, mereka bisa lanjut sampai 100 film,’’ kelakar Dipa.

Keempat anggota dikisahkan menjadi pegawai rumah hantu yang nyaris bangkrut. Gara-garanya, wahana itu tak seram sama sekali. Tiba-tiba suatu hari, ada pengunjung yang meninggal di sana karena kaget. “Mereka lalu berusaha menutupi hal itu. Tapi, di satu sisi, setelah insiden tadi, rumah mereka jadi seram betulan dan laris,’’ terang Acho.

Dia menegaskan, horor hanya jadi pengantar cerita. Garis besar film bakal berisi komedi. Kisah itu diakui keempat personel Agak Laen apik. “Nggak perlu revisi,” tukas Jegel.

Direncanakan sejak awal tahun, pengembangan Pilem Agak Laen terbilang cepat. Setelah diumumkan bulan lalu, tahap pengambilan gambar dimulai kemarin (3/9). Produksi sudah diawali di Pantai Kelingking, Nusa Penida.

Untuk mengawal proyek itu, tim Imajinari merancang rencana promosi yang matang. “Tiap hari, sejak hari pertama syuting, kami akan merilis diari produksi. Durasinya hanya sekitar 60 detik. Isinya sneak peek sekaligus pengumuman cast baru,” imbuh Dipa.

Dia menargetkan Pilem Agak Laen bisa tayang pada Februari mendatang. ’’Doakan bisa rilis bareng pemilu, ya, teman-teman. Biar rame,’’ canda Boris. (fam/c18/len/jpg)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Berawal dari siniar, kuartet komika Medan Agak Laen –yang terdiri atas Boris Bokir, Bene Dion, Indra Jegel, dan Oki Rengga– kini merambah layar lebar. Akhir pekan lalu, rumah produksi Imajinari mengumumkan Pilem Agak Laen. Ernest Prakasa dan Dipa Andika, duo founder rumah produksi tersebut, bakal menjadi produser eksekutif.

PROYEK film itu pun disambut antusias oleh empat sekawan Agak Laen. Bene menyebut “jebakan” mereka berhasil. Dia menceritakan, untuk meyakinkann

tim Imajinari, Agak Laen sengaja mengajak Ernest untuk kolaborasi konten YouTube. “Nah, di sana kami berusaha membujuk Ernest. Kami bilang lah, ’Ko (Ernest), bikinlah film tentang kami’. Eh, dia kemakan,” ujar komika yang juga sineas itu dalam jumpa pers di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (1/9) lalu.

Usai “terjebak”, tim Imajinari dan Agak Laen langsung melakukan diskusi. Muhadkly Acho didapuk sebagai penulis naskah dan sutradara. Ernest menyatakan, dirinya menggaet Acho –sapaan Muhadkly– tak lama setelah serial karya sang komika, Induk Gajah, rilis. “Kenapa Acho? Karena dia kebetulan ada jadwal senggang setelah Induk Gajah. Selain itu, Bene yang kita tahu juga sutradara-penulis naskah, menolak merangkap akting sekaligus di balik layar,” ucap Ernest.

Di Pilem Agak Laen, keempat anggota kuartet bakal memerankan diri sendiri. Tim produser memutuskan, Bene dan kawan-kawan akan mendapat “perlakuan” layaknya trio Warkop. “Kami berencana membuat Agak Laen ini menjadi IP (properti intelektual) seperti Om Indro dan kawan-kawan. Doakan saja, mereka bisa lanjut sampai 100 film,’’ kelakar Dipa.

Keempat anggota dikisahkan menjadi pegawai rumah hantu yang nyaris bangkrut. Gara-garanya, wahana itu tak seram sama sekali. Tiba-tiba suatu hari, ada pengunjung yang meninggal di sana karena kaget. “Mereka lalu berusaha menutupi hal itu. Tapi, di satu sisi, setelah insiden tadi, rumah mereka jadi seram betulan dan laris,’’ terang Acho.

Dia menegaskan, horor hanya jadi pengantar cerita. Garis besar film bakal berisi komedi. Kisah itu diakui keempat personel Agak Laen apik. “Nggak perlu revisi,” tukas Jegel.

Direncanakan sejak awal tahun, pengembangan Pilem Agak Laen terbilang cepat. Setelah diumumkan bulan lalu, tahap pengambilan gambar dimulai kemarin (3/9). Produksi sudah diawali di Pantai Kelingking, Nusa Penida.

Untuk mengawal proyek itu, tim Imajinari merancang rencana promosi yang matang. “Tiap hari, sejak hari pertama syuting, kami akan merilis diari produksi. Durasinya hanya sekitar 60 detik. Isinya sneak peek sekaligus pengumuman cast baru,” imbuh Dipa.

Dia menargetkan Pilem Agak Laen bisa tayang pada Februari mendatang. ’’Doakan bisa rilis bareng pemilu, ya, teman-teman. Biar rame,’’ canda Boris. (fam/c18/len/jpg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/