28 C
Medan
Friday, July 5, 2024

Tiga Penyanyi Lawas Bernostalgia di Medan

Suasana kian hangat saat Dian Piesesha menaiki panggung. Memakai gaun biru langit dan hijab, wanita berparas cantik itu tak mau ketinggalan membawakan tembang-tembang andalannya. Salah satunya berjudul Satukanlah Hati Kami. Dian juga begitu interaktif, menyapa penonton di meja VIP satu persatu. Ia mengajak penonton bernyanyi bersama dan melayani permintaan foto. Aksi yang sama ditunjukkan Obbie dan Ermy Kullit pada malam itu.

“Saya dulu sering diundang senior-senior saya ke Medan. Yang saya sering cari pas ke Medan adalah makan. Setiap saya keluar kota, memang senangnya cari makan,” kata Dian saat ditanya pembawa acara, apa yang ia sukai ketika berada di Kota Medan.

Ketua Panitia Konser Lawas, Dicky Ginting mengatakan pihaknya memang sengaja ingin menjawab kerinduan penikmat musik era 70, 80, dan 90-an. “Kami melihat saat ini lagi tren konser tembang-tembang kenangan, dan bisa membuat orang tua yang sekarang sekalian bernostalgia,” katanya.

Disamping itu, katanya, menjadi wadah silaturahmi bagi ketiga penyanyi kondang di eranya tersebut. “Kalau artis-artis sekarang kan, masih sering ketemu. Jadi bagi artis di era 70 dan 80 ini, ibaratnya reunian mini,” ujar Dicky.

Konser lawas ini akan berlanjut lagi di Medan. Panitia sedang mengemas panggung lainnya untuk menjawab kerinduan penikmat musik April mendatang. “Ya, sudah ada rencana lagi. Tetapi ganti venue (tempat). Acaranya bakalan seru banget, dan ayo ramai-ramai nanti datang,” katanya.

Konser lawas ini terselenggara berkat dukungan Bank Sumut Priority, Sumo, Calais dan Sumut Pos. Kesempatan itu turut diberikan hadiah kepada penonton yang berhasil menjawab tantangan dari panitia. Dandim 0201/BS Bambang Herqutanto, termasuk yang berhasil membawa pulang bingkisan. Ia sukses menjawab salah satu judul lagu Ermy Kullit. (prn/ril)

Suasana kian hangat saat Dian Piesesha menaiki panggung. Memakai gaun biru langit dan hijab, wanita berparas cantik itu tak mau ketinggalan membawakan tembang-tembang andalannya. Salah satunya berjudul Satukanlah Hati Kami. Dian juga begitu interaktif, menyapa penonton di meja VIP satu persatu. Ia mengajak penonton bernyanyi bersama dan melayani permintaan foto. Aksi yang sama ditunjukkan Obbie dan Ermy Kullit pada malam itu.

“Saya dulu sering diundang senior-senior saya ke Medan. Yang saya sering cari pas ke Medan adalah makan. Setiap saya keluar kota, memang senangnya cari makan,” kata Dian saat ditanya pembawa acara, apa yang ia sukai ketika berada di Kota Medan.

Ketua Panitia Konser Lawas, Dicky Ginting mengatakan pihaknya memang sengaja ingin menjawab kerinduan penikmat musik era 70, 80, dan 90-an. “Kami melihat saat ini lagi tren konser tembang-tembang kenangan, dan bisa membuat orang tua yang sekarang sekalian bernostalgia,” katanya.

Disamping itu, katanya, menjadi wadah silaturahmi bagi ketiga penyanyi kondang di eranya tersebut. “Kalau artis-artis sekarang kan, masih sering ketemu. Jadi bagi artis di era 70 dan 80 ini, ibaratnya reunian mini,” ujar Dicky.

Konser lawas ini akan berlanjut lagi di Medan. Panitia sedang mengemas panggung lainnya untuk menjawab kerinduan penikmat musik April mendatang. “Ya, sudah ada rencana lagi. Tetapi ganti venue (tempat). Acaranya bakalan seru banget, dan ayo ramai-ramai nanti datang,” katanya.

Konser lawas ini terselenggara berkat dukungan Bank Sumut Priority, Sumo, Calais dan Sumut Pos. Kesempatan itu turut diberikan hadiah kepada penonton yang berhasil menjawab tantangan dari panitia. Dandim 0201/BS Bambang Herqutanto, termasuk yang berhasil membawa pulang bingkisan. Ia sukses menjawab salah satu judul lagu Ermy Kullit. (prn/ril)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/