KERJA keras, inovasi dan adaptasi membuat produsen film dewasa raksasa di Amerika Vivid Adult Entertainment masih eksis hingga saat ini. Beberapa waktu lalu wartawan Jawa Pos (Induk JPNN) Kardono Setyorakhmadi berkunjung ke markas pembuat film dewasa itu di Los Angeles, AS.
Tak tanggung-tanggung, Kardono pun bertemu dengan CEO Vivid Adult Entertainment Steve Hirsch.
Sejatinya tak mudah untuk bertemu Hirsch atau mendapat akses ke perusahaannya.
Sebelum melakukan wawancara, Jawa Pos harus menjalani sejumlah interview dengan juru bicara Vivid, Jackie Markham.
Korespondensi berlangsung sampai 10 kali sebelum Vivid membuka diri. Akhirnya….
Di kantor yang berlokasi di Cahuenga Boulevard, Los Angeles, Amerika Serikat, itulah Hirsch menemui Jawa Pos dan menceritakan liku-liku perusahaan yang dipimpinnya itu.
Kisah Vivid menjadi raksasa di sektor adult entertainment bermula pada 1984. Terlahir dari keluarga yang berkecimpung di bisnis serupa, Hirsch mulai bekerja di perusahaan ayahnya.
“Lalu, saya bertemu dengan David James dan Bill Asher,” katanya.
Nah, setelah bertemu David James dan Bill Asher, Hirsch pun membentuk brand sendiri. Dia pun menceritakan mengapa akhirnya memilih nama Vivid.
“Karena video, saya cari nama perusahaan yang ada kata videonya dan gampang diucapkan. Jadilah ketemu nama Vivid itu,” imbuh pria yang lahir pada 25 Mei 54 tahun silam tersebut.
Simpel bukan…. (ano/ttg/mas)