30 C
Medan
Tuesday, May 28, 2024

Habibie & Ainun Dibuat Sinetronnya

Syukuran Habibie & Ainun di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, kemarin (11/3). Film itu ditonton lebih dari 4,5 juta orang di Indonesia.
Syukuran Habibie & Ainun di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, kemarin (11/3). Film itu ditonton lebih dari 4,5 juta orang di Indonesia.

SUMUTPOS.CO – Film Habibie & Ainun masih bertahan di posisi teratas film Indonesia terlaris, yakni ditonton lebih dari 4,5 juta orang. Bahkan, hingga saat ini film yang dirilis 20 Desember 2012 itu masih diputar di bioskop kecil di beberapa kota di Indonesia. Bukan hanya di dalam negeri, di mancanegara pun film yang dibintangi Bunga Citra Lestari dan Reza Rahadian itu masih menjadi pembahasan.

Beberapa waktu lalu misalnya, BJ Habibie diundang ke Tiongkok untuk menjadi pembicara film produksi MD Entertainment itu. ”Kemarin saya mendapat undangan dari organisasi pemerintah, seperti RRC. Saya ke Beijing dan Shanghai untuk menerjemahkan (dialog) dengan bahasa Mandarin. Mereka memutar filmnya,” ujar Habibie di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, kemarin (11/3).

Pria berkacamata itu terharu karena kisah cintanya dengan Ainun yang wafat di Munchen, Jerman, 22 Mei 2010 itu menarik warga Tiongkok, sehingga dia harus menerjemahkan dialognya agar mereka mengerti alur ceritanya. ”Saya tanya duta besar, kenapa diterjemahkan film itu” Dia bilang karena indah. Apa indahnya” Karena soal cinta, dia bilang seperti itu,” katanya.

Banyak yang menanti kelanjutan film berdurasi 118 menit itu. Beratnya hidup Habibie selepas kepergian Ainun, dianggap tidak kalah menarik. Hanya saja, pihak rumah produksi tidak berencana membuat sekuelnya. ”Bagi saya Habibie & Ainun itu epic. Kalau epic untung (ditonton banyak orang, Red) sih, pasti.  Tapi untuk part II sudah maksa. Nilai Habibie dan Ainun-nya sudah drop. Ibu Ainun-nya sudah pergi,” tutur Manoj Punjabi, bos MD Entertainment.

”Kalau dilihat dari bukunya memang bisa (dibuat sekuelnya). Tetapi jadinya maksa, dan kami membuat film ini sangat tidak mudah. Buat saya, hanya satu Habibie & Ainun,” tegas Manoj seraya menambahkan, Habibie & Ainun ditonton 4.529.633 orang, belum termasuk di bioskop di luar negeri seperti Singapura, Malaysia, Taiwan, dan Jerman.

”Tadinya waktu Manoj mau buat film ini, mengenai cerita seseorang dari lahir. Tentunya melalui banyak sekali bagiannya, bisa sampai harus buat tujuh film,” timpal Habibie. Rencananya, film itu akan dibawa ke sejumlah festival film internasional untuk menyebarkan virus cinta. Meski tidak akan dibuat sekuelnya, Manoj berencana memproduksi sinetronnya. Itu pun kalau mendapat persetujuan Habibie.

Seperti filmnya, sinetron tentang kisah cinta Habibie dan Ainun diyakini Manoj akan menjaring banyak penonton, alias tinggi ratingnya. Tetapi pria berdarah India itu tidak mau sekadar memikirkan keuntungan, sehingga memaksa Habibie menyetujui penggarapan sinetron itu. ”Kita nunggu perintah dari Pak Habibie. Siapapun pasti bisa (memproduksinya). Kalau (ceritanya diadaptasi) dari buku, bisa menjadi tujuh tema yang berbeda,” terangnya. ”Nggak, nanti dulu saja,” ucap Habibie. (ash)

Syukuran Habibie & Ainun di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, kemarin (11/3). Film itu ditonton lebih dari 4,5 juta orang di Indonesia.
Syukuran Habibie & Ainun di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, kemarin (11/3). Film itu ditonton lebih dari 4,5 juta orang di Indonesia.

SUMUTPOS.CO – Film Habibie & Ainun masih bertahan di posisi teratas film Indonesia terlaris, yakni ditonton lebih dari 4,5 juta orang. Bahkan, hingga saat ini film yang dirilis 20 Desember 2012 itu masih diputar di bioskop kecil di beberapa kota di Indonesia. Bukan hanya di dalam negeri, di mancanegara pun film yang dibintangi Bunga Citra Lestari dan Reza Rahadian itu masih menjadi pembahasan.

Beberapa waktu lalu misalnya, BJ Habibie diundang ke Tiongkok untuk menjadi pembicara film produksi MD Entertainment itu. ”Kemarin saya mendapat undangan dari organisasi pemerintah, seperti RRC. Saya ke Beijing dan Shanghai untuk menerjemahkan (dialog) dengan bahasa Mandarin. Mereka memutar filmnya,” ujar Habibie di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, kemarin (11/3).

Pria berkacamata itu terharu karena kisah cintanya dengan Ainun yang wafat di Munchen, Jerman, 22 Mei 2010 itu menarik warga Tiongkok, sehingga dia harus menerjemahkan dialognya agar mereka mengerti alur ceritanya. ”Saya tanya duta besar, kenapa diterjemahkan film itu” Dia bilang karena indah. Apa indahnya” Karena soal cinta, dia bilang seperti itu,” katanya.

Banyak yang menanti kelanjutan film berdurasi 118 menit itu. Beratnya hidup Habibie selepas kepergian Ainun, dianggap tidak kalah menarik. Hanya saja, pihak rumah produksi tidak berencana membuat sekuelnya. ”Bagi saya Habibie & Ainun itu epic. Kalau epic untung (ditonton banyak orang, Red) sih, pasti.  Tapi untuk part II sudah maksa. Nilai Habibie dan Ainun-nya sudah drop. Ibu Ainun-nya sudah pergi,” tutur Manoj Punjabi, bos MD Entertainment.

”Kalau dilihat dari bukunya memang bisa (dibuat sekuelnya). Tetapi jadinya maksa, dan kami membuat film ini sangat tidak mudah. Buat saya, hanya satu Habibie & Ainun,” tegas Manoj seraya menambahkan, Habibie & Ainun ditonton 4.529.633 orang, belum termasuk di bioskop di luar negeri seperti Singapura, Malaysia, Taiwan, dan Jerman.

”Tadinya waktu Manoj mau buat film ini, mengenai cerita seseorang dari lahir. Tentunya melalui banyak sekali bagiannya, bisa sampai harus buat tujuh film,” timpal Habibie. Rencananya, film itu akan dibawa ke sejumlah festival film internasional untuk menyebarkan virus cinta. Meski tidak akan dibuat sekuelnya, Manoj berencana memproduksi sinetronnya. Itu pun kalau mendapat persetujuan Habibie.

Seperti filmnya, sinetron tentang kisah cinta Habibie dan Ainun diyakini Manoj akan menjaring banyak penonton, alias tinggi ratingnya. Tetapi pria berdarah India itu tidak mau sekadar memikirkan keuntungan, sehingga memaksa Habibie menyetujui penggarapan sinetron itu. ”Kita nunggu perintah dari Pak Habibie. Siapapun pasti bisa (memproduksinya). Kalau (ceritanya diadaptasi) dari buku, bisa menjadi tujuh tema yang berbeda,” terangnya. ”Nggak, nanti dulu saja,” ucap Habibie. (ash)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/