MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kasus dugaan prostitusi online terselubung yang melibatkan artis ibukota berinisial HH (23) masih dalam penyidikan polisi. Pria Medan yang memesannya ternyata bukan karyawan swasta berinisial R, melainkan seorang pengusaha Medan. Adapun R adalah pria yang menjemput HH ke Bandara Kualanamu, dan ikut ditangkap saat menemani HH di kamar hotel.
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Riko Sunarko, mengatakan pria yang memesan Hana melalui jasa muncikari di Jakarta adalah pengusaha berinisial A. “Dari bandara, HH dibawa ke hotel di Kecamatan Medan Barat. Yang memesannya pria berinisial A, seorang pengusaha,” kata Riko di Mapolrestabes Medan, kemarin.
Pengakuan artis HH usai ditangkap di salahsatu hotel di Kota Medan, Minggu (12/7), tujuannya ke Medan untuk melayani tamu yang diduga memesannya. “Dia kemari (untuk) melayani tamu yang memesan. Itu yang disampaikan dia (HH),” kata Riko.
Sebelum terbang dari Jakarta ke Medan, si artis yang juga model itu telah menerima uang dari pemesannya. “Sebelum berangkat ke sini (Medan), dia sudah menerima transferan uang sejumlah Rp20 juta,” kata Riko.
Penyidik masih mendalami transferan uang Rp20 juta, apakah itu besaran tarif HH atau hanya uang muka transaksi prostitusi tersebut. “Kalau nanti semua sudah jelas, akan disampaikan,” ujarnya.
Tentang keterlibatan pria berinisial R yang menjemput HH di bandara, dan mengantarnya ke sebuah hotel, masih didalami pihak kepolisian. “Perannya belum diketahui,” terangnya.
Menurut Kapolrestabes, artis HH, pengusaha berinisial A, dan penjemput berinisial R, diamankan di hotel yang sama. Bedanya, HH dan A diamankan dari satu kamar. Hingga saat ini, status ketiganya masih sebatas saksi. “Untuk muncikari masih didalami. Dugaannya, di Medan ada, di Jakarta juga ada. Ada komunikasi, dan sedang didalami,” sebutnya.
Sebelumnya, Riko mengatakan, saat ditangkap di kamar salah satu hotel di Kota Medan, Minggu (12/7) malam, HH sedang bersama seorang pria. Ia ditemukan tanpa busana lengkap. Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa 1 kotak alat kontrasepsi, 2 handphone, serta kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
Terkait kasus ini, Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Medan telah melakukan gelar perkara. Hingga kemarin, status ketiganya masih sebagai saksi. “Ketiganya masih berstatus saksi, dan masih kita lakukan pemeriksaan,” sebutnya.
Ditanya apakah HH ditahan atau tidak, Riko menjawab singkat: “Nggak ditahan.”
Pengacara, Machi Ahmad, kemarin mengunjungi HH di Mapolrestabes Medan, Jalan HM Said, Kecamatan Medan Perjuangan, Kota Medan. Selain Machi, keluarga HH juga dikabarkan datang mengunjungi gadis cantik tersebut.
Ditanya kondisi HH, Machi mengatakan, kliennya dalam keadaan sehat. (mag-1/net)