25 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Tepis Imej Negatif, Jajal Horor

Masayu Anastasia
Masayu Anastasia

SUMUTPOS.CO – Tak sedikit film horor Indonesia yang dibumbui adegan vulgar atau menampilkan keseksian pemainnya. Itu yang membuat beberapa aktris anti membintangi film bergenre horor. Tetapi tidak dengan Masayu Anastasia yang menerima tawaran berlakon dalam Mengejar Setan. ”Ini film horor pertama aku,” ujar Masayu Anastasia di Planet Hollywood, Jakarta Selatan, Senin malam (16/12).

Beradu akting dengan Donita, Adi Nugroho, dan Evan Sanders, dia memastikan tidak mengumbar keseksian tubuhnya dalam film besutan Nayato Fio Nuala itu. ”Memang film horor (Indonesia) identik dengan seks. Tetapi di sini tidak ada (adegan) seks sama sekali, tidak ada baju seksi juga. Don’t judge a book by its cover, nggak semua film horor harus ada seksnya,” katanya.

Sebagai bukti, dia tidak sungkan mengajak putri semata wayangnya, Samara Anaya Amandari yang baru berusia 4 tahun, menyaksikan debutnya di film horor. Harapannya cuma satu, sang buah hati tahu pekerjaan dan aktivitas ibunya saat tidak berada di rumah. Sejak kecil, Samara diakuinya sudah terbiasa dengan suasana di lokasi syuting karena dia kerap membawanya saat bekerja.

”Aku ajak ke sini karena mama aku lagi ke Melbourne. Dari dia (Samara) masih kecil, aku selalu bawa dia (kerja). Kalau sekarang kan anak sudah sekolah, sudah ada jam tidurnya, jadi nggak mungkin aku bawa,” tutur istri Lembu Wiworo Jati itu. Malam itu, kedatangan Masayu bersama sang suami sekaligus menepis kabar keretakan rumah tangga mereka.

Selain suami dan puteri kecilnya, Masayu mengajak nenek dan keponakannya menonton film yang akan tayang mulai besok itu. ”Pada ketakutan sih, cuma pada mau ikut. Apa boleh buat, ya aku bawa juga,” ungkapnya lalu tersenyum. Menurutnya, cukup menyenangkan terlibat dalam film horor. Ke depan, kalau ada tawaran lagi, dia tidak mau melewatkannya begitu saja.

Asalkan, ceritanya berbeda dengan film yang pernah dibintanginya. ”Kalau ketagihan, nggak. Aku orangnya pilih-pilih, kalau main film harus dipikirin dulu. Kalau cerita yang sama, aku nggak mau,” terang perempuan kelahiran Jakarta, 19 Januari 1984 itu. Prinsipnya, dia harus mencoba dan mendapatkan pengalaman baru saat menerima sebuah tawaran.

”Selama ceritanya menarik dan memberikan pengalaman baru buat aku, aku pasti mau. Berlakon apapun akan aku terima, kayak kemarin di film thriller aku menjadi perempuan pshyco,” ucapnya. Hanya saja, untuk tahun ini dia ‘tutup buku’ dulu. Bersama keluarganya, aktris yang mengawali karirnya di dunia film dengan membintangi Buruan Cium Gue pada 2004 itu akan ke Melbourne, Australia.

Selain liburan akhir tahun dan merayakan pergantian tahun, Masayu akan menghadiri wisuda adiknya yang meraih gelar S2 dari salah satu universitas ternama di sana. ”Tadinya nggak ada rencana ke sana, tetapi karena kakak dan mama memaksa, jadi aku harus ke sana,” pungkas Masayu. (ash/jpnn)

Masayu Anastasia
Masayu Anastasia

SUMUTPOS.CO – Tak sedikit film horor Indonesia yang dibumbui adegan vulgar atau menampilkan keseksian pemainnya. Itu yang membuat beberapa aktris anti membintangi film bergenre horor. Tetapi tidak dengan Masayu Anastasia yang menerima tawaran berlakon dalam Mengejar Setan. ”Ini film horor pertama aku,” ujar Masayu Anastasia di Planet Hollywood, Jakarta Selatan, Senin malam (16/12).

Beradu akting dengan Donita, Adi Nugroho, dan Evan Sanders, dia memastikan tidak mengumbar keseksian tubuhnya dalam film besutan Nayato Fio Nuala itu. ”Memang film horor (Indonesia) identik dengan seks. Tetapi di sini tidak ada (adegan) seks sama sekali, tidak ada baju seksi juga. Don’t judge a book by its cover, nggak semua film horor harus ada seksnya,” katanya.

Sebagai bukti, dia tidak sungkan mengajak putri semata wayangnya, Samara Anaya Amandari yang baru berusia 4 tahun, menyaksikan debutnya di film horor. Harapannya cuma satu, sang buah hati tahu pekerjaan dan aktivitas ibunya saat tidak berada di rumah. Sejak kecil, Samara diakuinya sudah terbiasa dengan suasana di lokasi syuting karena dia kerap membawanya saat bekerja.

”Aku ajak ke sini karena mama aku lagi ke Melbourne. Dari dia (Samara) masih kecil, aku selalu bawa dia (kerja). Kalau sekarang kan anak sudah sekolah, sudah ada jam tidurnya, jadi nggak mungkin aku bawa,” tutur istri Lembu Wiworo Jati itu. Malam itu, kedatangan Masayu bersama sang suami sekaligus menepis kabar keretakan rumah tangga mereka.

Selain suami dan puteri kecilnya, Masayu mengajak nenek dan keponakannya menonton film yang akan tayang mulai besok itu. ”Pada ketakutan sih, cuma pada mau ikut. Apa boleh buat, ya aku bawa juga,” ungkapnya lalu tersenyum. Menurutnya, cukup menyenangkan terlibat dalam film horor. Ke depan, kalau ada tawaran lagi, dia tidak mau melewatkannya begitu saja.

Asalkan, ceritanya berbeda dengan film yang pernah dibintanginya. ”Kalau ketagihan, nggak. Aku orangnya pilih-pilih, kalau main film harus dipikirin dulu. Kalau cerita yang sama, aku nggak mau,” terang perempuan kelahiran Jakarta, 19 Januari 1984 itu. Prinsipnya, dia harus mencoba dan mendapatkan pengalaman baru saat menerima sebuah tawaran.

”Selama ceritanya menarik dan memberikan pengalaman baru buat aku, aku pasti mau. Berlakon apapun akan aku terima, kayak kemarin di film thriller aku menjadi perempuan pshyco,” ucapnya. Hanya saja, untuk tahun ini dia ‘tutup buku’ dulu. Bersama keluarganya, aktris yang mengawali karirnya di dunia film dengan membintangi Buruan Cium Gue pada 2004 itu akan ke Melbourne, Australia.

Selain liburan akhir tahun dan merayakan pergantian tahun, Masayu akan menghadiri wisuda adiknya yang meraih gelar S2 dari salah satu universitas ternama di sana. ”Tadinya nggak ada rencana ke sana, tetapi karena kakak dan mama memaksa, jadi aku harus ke sana,” pungkas Masayu. (ash/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/