24 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Ungkap Polah Artis di Balik Layar

tamara-geraldine

SUMUTPOS.CO – Presenter Tamara Geraldine baru saja merilis buku bertajuk Indo’5 Super Twenty Sories di Ritz -Carlton, SCBD, Jakarta Selatan. Di buku itu, ia mengemas kisah-kisah menarik dari balik panggung hiburan dalam 20 cerpen.

Cerita Tamara merujuk pada kinerja dan perilaku artis terhadap Event Organizer (EO). Menurutnya, banyak hal yang tidak terlihat mata dari tingkah laku para artis yang tak pantas pada EO.

“Yang aku tulis adalah realita yang luput dari lampu alias mata dan bagian depan kita di panggung artis,” ujar Tamara.

“Sudah lebih dari 20 tahun tekuni dunia hiburan, aku banyak menemukan cerita-cerita yang tak sesuai sama hatiku. Ya, timbullah berbagai pertanyaan. Dari itu, aku pun tergelitik untuk bercerita dalam bentuk tulisan,” tambahnya.

Di buku kumpulan cerpennya, Tamara menggambarkan artis sebagai Ballerina dan ‘EO’ menjadi Benitez alias pengatur. Menutur Tamara, menguak fakta itu sangat penting untuk memberi pembelajaran moral bagi para pembaca.

“Siapa yang merasa di-bully dalam dunia entertaiment, Balerina atau Benitez? Ya, sikap artis yang merasa superstar inilah ternyata sering mencederai hati pekerja seni di belakang panggung, EO. Tapi, aku tetap tak bermaksud menyinggung artis, tetap ada moral of stories,” ujar Tamara.

Selama penulisan buku ini, Tamara melakukan berbagai riset yang matang. Ia menyajikan tulisan ini dengan sentuhan yang menarik. “Ya, aku banyak ngobrol juga dengan EO dan artis seperti Jeffry Woworuntu serta Krisdayanti. Namun, tulisan ini 75 persen dari kisah yang aku alami. Pastinya menarik dengan sentuhan yang beragam drama dan intrik lelucon,” tutupnya. (bbs)

tamara-geraldine

SUMUTPOS.CO – Presenter Tamara Geraldine baru saja merilis buku bertajuk Indo’5 Super Twenty Sories di Ritz -Carlton, SCBD, Jakarta Selatan. Di buku itu, ia mengemas kisah-kisah menarik dari balik panggung hiburan dalam 20 cerpen.

Cerita Tamara merujuk pada kinerja dan perilaku artis terhadap Event Organizer (EO). Menurutnya, banyak hal yang tidak terlihat mata dari tingkah laku para artis yang tak pantas pada EO.

“Yang aku tulis adalah realita yang luput dari lampu alias mata dan bagian depan kita di panggung artis,” ujar Tamara.

“Sudah lebih dari 20 tahun tekuni dunia hiburan, aku banyak menemukan cerita-cerita yang tak sesuai sama hatiku. Ya, timbullah berbagai pertanyaan. Dari itu, aku pun tergelitik untuk bercerita dalam bentuk tulisan,” tambahnya.

Di buku kumpulan cerpennya, Tamara menggambarkan artis sebagai Ballerina dan ‘EO’ menjadi Benitez alias pengatur. Menutur Tamara, menguak fakta itu sangat penting untuk memberi pembelajaran moral bagi para pembaca.

“Siapa yang merasa di-bully dalam dunia entertaiment, Balerina atau Benitez? Ya, sikap artis yang merasa superstar inilah ternyata sering mencederai hati pekerja seni di belakang panggung, EO. Tapi, aku tetap tak bermaksud menyinggung artis, tetap ada moral of stories,” ujar Tamara.

Selama penulisan buku ini, Tamara melakukan berbagai riset yang matang. Ia menyajikan tulisan ini dengan sentuhan yang menarik. “Ya, aku banyak ngobrol juga dengan EO dan artis seperti Jeffry Woworuntu serta Krisdayanti. Namun, tulisan ini 75 persen dari kisah yang aku alami. Pastinya menarik dengan sentuhan yang beragam drama dan intrik lelucon,” tutupnya. (bbs)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/