25 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Masih Trauma Perceraian Orangtua

Ayudia Bing Slamet
Ayudia Bing Slamet

SUMUTPOS.CO – Sudah tiga tahun Ayudia Bing Slamet menjalin asmara dengan Ibnu, teman sekelasnya semasa kuliah di Universitas Bina Nusantara. Diakui serius, tetapi keponakan Adi Bing Slamet itu belum memikirkan pernikahan. Perceraian orangtua dan keengganan melangkahi kakak keduanya menjadi alasan.

Setahun terakhir, Ibnu bekerja di luar kota sehingga memaksa Ayudia menjalani hubungan jarak jauh. Menggeluti bidang consumer goods, Ibnu sempat bertugas di Medan, Sumatera Utara, sebelum akhirnya ditempatkan di Garut, Jawa Barat. Sejak di Garut, Ibnu bisa pulang seminggu sekali ke Jakarta untuk menemui Ayudia.

”Garut-Jakarta nggak sejauh Medan-Jakarta, jadi seminggu sekali dia bisa pulang ke Jakarta,” ungkapnya. Baginya sangat menyenangkan memiliki pasangan beda profesi. Sebab, lebih mudah mengatur waktu bertemu.

”Misalnya saya selesai syuting jam 6 sore, gampang mencocokkan waktu (ketemuan), karena saya tahu jam 4 (sore) dia sudah selesai kerja. Kalau sama-sama artis, harus cek dia dipanggil syuting jam berapa, dan nggak ketebak selesainya jam berapa,” tuturnya.

Meski menemukan banyak kecocokan, perempuan kelahiran Jakarta, 13 September 1990 itu belum berencana membawa hubungannya dengan Ibnu ke pelaminan. Dulu, dia memang punya keinginan mengakhiri masa lajang saat berusia 20 tahun.

Begitu targetnya menikah muda lewat, dia santai menjalankan hubungannya. Restu orangtua pun tidak lantas membuatnya terburu-buru merencanakan pernikahan. Rupanya, Ayudia masih terus memantapkan hati untuk membina rumah tangga.

Tak bisa dipungkiri, perceraian orangtuanya meninggalkan trauma. Bintang sinetron Bidadari-Bidadari Surga itu tidak mau mengalami kegagalan yang sama. ”Saya terlahir dari keluarga yang bercerai,” ucap Ayudia lirih.

Menyatukan dua sosok berbeda karakter dalam sebuah rumah tangga dinilainya bukan perkara mudah. Banyak persoalan yang akan muncul, dan Ayudia merasa belum siap menghadapinya. Jadi, untuk saat ini dia memilih pacaran dulu.

”Konsekuensi pernikahan tidak mudah. Mengurus pasangan, membesarkan anak, itu berat, tidak bisa dengan emosi negatif. Saya mau belajar dulu,” kata pasangan Hilmansyah Bing Slamet dan Susi Seniwati itu.

Alasan lain yang membuat Ayudia belum mau menikah adalah keengganan melangkahi kakaknya. Terlahir sebagai bungsu dari tiga bersaudara, baru kakak tertuanya saja yang sudah punya suami. ”Kalau kakak kedua sudah menikah, baru giliran saya. Saya tidak mau melangkahi kakak saya,” terangnya. (ash)

Ayudia Bing Slamet
Ayudia Bing Slamet

SUMUTPOS.CO – Sudah tiga tahun Ayudia Bing Slamet menjalin asmara dengan Ibnu, teman sekelasnya semasa kuliah di Universitas Bina Nusantara. Diakui serius, tetapi keponakan Adi Bing Slamet itu belum memikirkan pernikahan. Perceraian orangtua dan keengganan melangkahi kakak keduanya menjadi alasan.

Setahun terakhir, Ibnu bekerja di luar kota sehingga memaksa Ayudia menjalani hubungan jarak jauh. Menggeluti bidang consumer goods, Ibnu sempat bertugas di Medan, Sumatera Utara, sebelum akhirnya ditempatkan di Garut, Jawa Barat. Sejak di Garut, Ibnu bisa pulang seminggu sekali ke Jakarta untuk menemui Ayudia.

”Garut-Jakarta nggak sejauh Medan-Jakarta, jadi seminggu sekali dia bisa pulang ke Jakarta,” ungkapnya. Baginya sangat menyenangkan memiliki pasangan beda profesi. Sebab, lebih mudah mengatur waktu bertemu.

”Misalnya saya selesai syuting jam 6 sore, gampang mencocokkan waktu (ketemuan), karena saya tahu jam 4 (sore) dia sudah selesai kerja. Kalau sama-sama artis, harus cek dia dipanggil syuting jam berapa, dan nggak ketebak selesainya jam berapa,” tuturnya.

Meski menemukan banyak kecocokan, perempuan kelahiran Jakarta, 13 September 1990 itu belum berencana membawa hubungannya dengan Ibnu ke pelaminan. Dulu, dia memang punya keinginan mengakhiri masa lajang saat berusia 20 tahun.

Begitu targetnya menikah muda lewat, dia santai menjalankan hubungannya. Restu orangtua pun tidak lantas membuatnya terburu-buru merencanakan pernikahan. Rupanya, Ayudia masih terus memantapkan hati untuk membina rumah tangga.

Tak bisa dipungkiri, perceraian orangtuanya meninggalkan trauma. Bintang sinetron Bidadari-Bidadari Surga itu tidak mau mengalami kegagalan yang sama. ”Saya terlahir dari keluarga yang bercerai,” ucap Ayudia lirih.

Menyatukan dua sosok berbeda karakter dalam sebuah rumah tangga dinilainya bukan perkara mudah. Banyak persoalan yang akan muncul, dan Ayudia merasa belum siap menghadapinya. Jadi, untuk saat ini dia memilih pacaran dulu.

”Konsekuensi pernikahan tidak mudah. Mengurus pasangan, membesarkan anak, itu berat, tidak bisa dengan emosi negatif. Saya mau belajar dulu,” kata pasangan Hilmansyah Bing Slamet dan Susi Seniwati itu.

Alasan lain yang membuat Ayudia belum mau menikah adalah keengganan melangkahi kakaknya. Terlahir sebagai bungsu dari tiga bersaudara, baru kakak tertuanya saja yang sudah punya suami. ”Kalau kakak kedua sudah menikah, baru giliran saya. Saya tidak mau melangkahi kakak saya,” terangnya. (ash)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/