26.7 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Astaga… Ternyata Saiful Tak Pernah Sentuh Dewi Persik

Dewi Perssik dan Saiful Jamil.
Dewi Perssik dan Saiful Jamil.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Selama menikah, Saipul Jamil ternyata tak pernah sekalipun menyentuh tubuh mantan istrinya, Dewi Persik (DePe). Hal ini diungkap pengacara kondang yang saat ini menjabat sebagai anggota DPR-RI, Ruhut Sitompul.

Pria yang akrab disapa Bang Poltak itu mengaku sudah mengetahui orientasi seks menyimpang Saipul, berdasarkan cerita langsung dari mantan istrinya, Dewi Persik (DePe).

“Pernah di suatu daerah Maluku sampai dua minggu, jadi DePe cerita semua sama saya. Wah dalam hati saya yang bener DePe.”
Iya bang”,” tutur Ruhut menirukan ucapan DePe di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (19/2).

“Nggak pernah dijamah kawan itu, padahal cantiknya Dewi Persik,” lanjut politikus nyentrik asal Partai Demokrat itu. Ruhut pun berharap DePe mengakui penyimpangan seksual Saipul. “Itu true story. Hey DePe pernah nggak kau cerita sama bang Ruhut. Pasti dia jawab pernah beberapa tahun yang lalu,” pungkasnya.

Sementara itu, Pengamat Kriminal dan Psikolog Forensik, Reza Indragiri Amriel mengungkapkan, kejahatan seksual bukan masalah hormon, tetapi kondisi kejiwaan pelaku. “Kejahatan seksual bukan persoalan alat vital dan hormon, melainkan lebih pada mindset (psikis),” kata Indra.

Menurut dia, ancaman hukuman kebiri bagi predator anak yang diwanacanakan Kementerian Sosial (Kemensos), tidak efektif. Sebab, melihat dari kasus ini, hukuman pidana dan sanksi sosial sudah cukup bagi pelaku pelecehan anak. “Pidana dan sanksi sosial berupa penutupan akses ke dunia keartisan,” beber dosen psikologi forensik di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) itu. Meski begitu, Reza belum bisa berpendapat apakah dalam kasus ini Saipul tergolong pedofilia atau tidak. Sebab, dalam kategorinya, pelaku pedofilia menyasar mangsanya ketika korban masih puber. “Sulit menyebutnya pedofilia, karena pedofilia dikenakan ketika korban berusia maksimal pubertas. Namun, merujuk UU Perlindungan Anak, memang bisa disebut pedofilia,” tandas master psikologi forensik pertama di Indonesia itu.

POLISI TUNGGU KORBAN LAIN
Setelah diperiksa selama seharian penuh, Saipul Jamil akhirnya resmi ditahan polisi atas kasus pencabulan siswa SMA berinisial DS (17). Ipul pun kini dipindah ke tempat lebih aman. Hal tersebut diungkapkan Kapolsek Kelapa Gading, Kompol Ari, Jumat (19/2). Menurutnya, Ipul kini dipindah dari ruangan khusus ke sel tahanan.

“Agenda hari ini, kemungkinan akan kami pindahkan dia ke tempat lebih aman. Status SJ sudah kami tahan, akan dipindah dari ruangan khusus ke sel tahanan,” ungkapnya. Sementara, soal kabar dugaan ada korban lain, Kompol Ari belum bisa memastikan. Akan tetapi, ia berharap jika memang benar, maka sebaiknya yang bersangkutan segera melapor.

“Pengalaman kami, tak ada tersangka yang mengakui jumlah korbannya. Kita tak mengejar pengakuan tersangka. Makanya kami butuh korban lain untuk buka tabir,” tuturnya. Sementara itu, saat diperiksa Ipul mengaku khilaf. “Tersangka mengaku khilaf. Tapi kalau berbicara modus seperti ini biasanya berulang,” terang Ari. Dipaparkan Ari, dalam setiap kesempatan itu, Ipul selalu mengiming-imingi korban dengan sejumlah uang.

“Ada iming-iming sejumlah uang, tetapi korban menolak,” katanya.Sebelum peristiwa pencabulan itu, Ipul pernah mengajak korban untuk menginap di hotel. “Korban pernah diajak ke hotel, tetapi dia menolak,” imbuhnya. Sampai akhirnya di pertemuan ketiga, Ipul mencoba merayu korban dengan meminta tolong dipijat oleh korban. “Kamu mau duit enggak, mau duit enggak. Pijitin saya kalau mau,” rayu Ipul pada korban.

Polisi juga menegaskan DS benar-benar korban, bukan orang yang ingin ngetop. Polisi juga mengapresiasi korban yang berani melapor. “Ataupun mau ngetop, itu tidak ada. Ini murni korban,” beber Ari. Dia menjelaskan, peristiwa pencabulan terjadi pada Kamis (18/2). Korban pada dini hari saat terbangun di kamar melihat Ipul di sampingnya dan melakukan pencabulan. Korban langsung keluar ke kamar dan melapor ke satpam kemudian diantarkan ke polisi.

“Kami harus yakinkan terhadap laporan yang diberikan korban. Apakah laporan ini benar atau tidak. Karena laporan sebelumnya kan ada yang cuma ingin menumpang tenar. Dan kami juga tidak mau terjadi fitnah. Mengingat saudara SJ merupakan publik figur,” tegas Ari. Kemudian juga saat dijemput polisi, Ipul sempat bertanya-tanya, namun akhirnya manut dibawa ke Polsek. (bbs)

Dewi Perssik dan Saiful Jamil.
Dewi Perssik dan Saiful Jamil.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Selama menikah, Saipul Jamil ternyata tak pernah sekalipun menyentuh tubuh mantan istrinya, Dewi Persik (DePe). Hal ini diungkap pengacara kondang yang saat ini menjabat sebagai anggota DPR-RI, Ruhut Sitompul.

Pria yang akrab disapa Bang Poltak itu mengaku sudah mengetahui orientasi seks menyimpang Saipul, berdasarkan cerita langsung dari mantan istrinya, Dewi Persik (DePe).

“Pernah di suatu daerah Maluku sampai dua minggu, jadi DePe cerita semua sama saya. Wah dalam hati saya yang bener DePe.”
Iya bang”,” tutur Ruhut menirukan ucapan DePe di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (19/2).

“Nggak pernah dijamah kawan itu, padahal cantiknya Dewi Persik,” lanjut politikus nyentrik asal Partai Demokrat itu. Ruhut pun berharap DePe mengakui penyimpangan seksual Saipul. “Itu true story. Hey DePe pernah nggak kau cerita sama bang Ruhut. Pasti dia jawab pernah beberapa tahun yang lalu,” pungkasnya.

Sementara itu, Pengamat Kriminal dan Psikolog Forensik, Reza Indragiri Amriel mengungkapkan, kejahatan seksual bukan masalah hormon, tetapi kondisi kejiwaan pelaku. “Kejahatan seksual bukan persoalan alat vital dan hormon, melainkan lebih pada mindset (psikis),” kata Indra.

Menurut dia, ancaman hukuman kebiri bagi predator anak yang diwanacanakan Kementerian Sosial (Kemensos), tidak efektif. Sebab, melihat dari kasus ini, hukuman pidana dan sanksi sosial sudah cukup bagi pelaku pelecehan anak. “Pidana dan sanksi sosial berupa penutupan akses ke dunia keartisan,” beber dosen psikologi forensik di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) itu. Meski begitu, Reza belum bisa berpendapat apakah dalam kasus ini Saipul tergolong pedofilia atau tidak. Sebab, dalam kategorinya, pelaku pedofilia menyasar mangsanya ketika korban masih puber. “Sulit menyebutnya pedofilia, karena pedofilia dikenakan ketika korban berusia maksimal pubertas. Namun, merujuk UU Perlindungan Anak, memang bisa disebut pedofilia,” tandas master psikologi forensik pertama di Indonesia itu.

POLISI TUNGGU KORBAN LAIN
Setelah diperiksa selama seharian penuh, Saipul Jamil akhirnya resmi ditahan polisi atas kasus pencabulan siswa SMA berinisial DS (17). Ipul pun kini dipindah ke tempat lebih aman. Hal tersebut diungkapkan Kapolsek Kelapa Gading, Kompol Ari, Jumat (19/2). Menurutnya, Ipul kini dipindah dari ruangan khusus ke sel tahanan.

“Agenda hari ini, kemungkinan akan kami pindahkan dia ke tempat lebih aman. Status SJ sudah kami tahan, akan dipindah dari ruangan khusus ke sel tahanan,” ungkapnya. Sementara, soal kabar dugaan ada korban lain, Kompol Ari belum bisa memastikan. Akan tetapi, ia berharap jika memang benar, maka sebaiknya yang bersangkutan segera melapor.

“Pengalaman kami, tak ada tersangka yang mengakui jumlah korbannya. Kita tak mengejar pengakuan tersangka. Makanya kami butuh korban lain untuk buka tabir,” tuturnya. Sementara itu, saat diperiksa Ipul mengaku khilaf. “Tersangka mengaku khilaf. Tapi kalau berbicara modus seperti ini biasanya berulang,” terang Ari. Dipaparkan Ari, dalam setiap kesempatan itu, Ipul selalu mengiming-imingi korban dengan sejumlah uang.

“Ada iming-iming sejumlah uang, tetapi korban menolak,” katanya.Sebelum peristiwa pencabulan itu, Ipul pernah mengajak korban untuk menginap di hotel. “Korban pernah diajak ke hotel, tetapi dia menolak,” imbuhnya. Sampai akhirnya di pertemuan ketiga, Ipul mencoba merayu korban dengan meminta tolong dipijat oleh korban. “Kamu mau duit enggak, mau duit enggak. Pijitin saya kalau mau,” rayu Ipul pada korban.

Polisi juga menegaskan DS benar-benar korban, bukan orang yang ingin ngetop. Polisi juga mengapresiasi korban yang berani melapor. “Ataupun mau ngetop, itu tidak ada. Ini murni korban,” beber Ari. Dia menjelaskan, peristiwa pencabulan terjadi pada Kamis (18/2). Korban pada dini hari saat terbangun di kamar melihat Ipul di sampingnya dan melakukan pencabulan. Korban langsung keluar ke kamar dan melapor ke satpam kemudian diantarkan ke polisi.

“Kami harus yakinkan terhadap laporan yang diberikan korban. Apakah laporan ini benar atau tidak. Karena laporan sebelumnya kan ada yang cuma ingin menumpang tenar. Dan kami juga tidak mau terjadi fitnah. Mengingat saudara SJ merupakan publik figur,” tegas Ari. Kemudian juga saat dijemput polisi, Ipul sempat bertanya-tanya, namun akhirnya manut dibawa ke Polsek. (bbs)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/