SUMUTPOS.CO – Sidang perceraian antara Farhat Abbas dengan Nia Daniati makin memanas. Farhat yang sebelumnya menyatakan hanya mampu memberikan nafkah Rp 7 juta per bulan, tidak bisa diterima oleh Nia.
Wanita kelahiran 17 April 1964 itu keukeuh meminta ketegasan dari Farhat soal uang nafkah dan juga harta gono gini pasca bercerai nanti.
“Kita hanya minta ketegasan Farhat yang menyatakan 100 Juta per bulan dan rumah, berikut uang,” ujar Abd. Rahim Hasibuan, kuasa hukum Nia di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Rabu (19/3).
Nia menagih janji nafkah Rp 100 juta per bulan pada Farhat bukan tanpa alasan. Itu karena suaminya sendiri yang pada 2006 lampau menyetujuinya dan sudah ditanda tangani di atas materai. “Tuntutan itu tidak mengada-ada karena sudah ditanda tangani Farhat,” katanya.
Dalam sidang cerai yang sudah memasuki agenda replik (tanggapan dari pihak Farhat), sudah tidak ada masalah lagi, karena Farhat sudah menerima perceraian terjadi. “Sekarang hanya gono gono dan uang nafkah,” pungkasnya. (NET)
SUMUTPOS.CO – Sidang perceraian antara Farhat Abbas dengan Nia Daniati makin memanas. Farhat yang sebelumnya menyatakan hanya mampu memberikan nafkah Rp 7 juta per bulan, tidak bisa diterima oleh Nia.
Wanita kelahiran 17 April 1964 itu keukeuh meminta ketegasan dari Farhat soal uang nafkah dan juga harta gono gini pasca bercerai nanti.
“Kita hanya minta ketegasan Farhat yang menyatakan 100 Juta per bulan dan rumah, berikut uang,” ujar Abd. Rahim Hasibuan, kuasa hukum Nia di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Rabu (19/3).
Nia menagih janji nafkah Rp 100 juta per bulan pada Farhat bukan tanpa alasan. Itu karena suaminya sendiri yang pada 2006 lampau menyetujuinya dan sudah ditanda tangani di atas materai. “Tuntutan itu tidak mengada-ada karena sudah ditanda tangani Farhat,” katanya.
Dalam sidang cerai yang sudah memasuki agenda replik (tanggapan dari pihak Farhat), sudah tidak ada masalah lagi, karena Farhat sudah menerima perceraian terjadi. “Sekarang hanya gono gono dan uang nafkah,” pungkasnya. (NET)