Kalau nama Perez tetap dipake, Julia harus bayar royalti Rp1 miliar per tahun ke mantan suami. Dirasa kemahalan, mending ganti nama aja.
Butuh waktu tahunan buat Julia Perez (Jupe) untuk mengurus perceraiannya dengan sang suami, Damien Perez. Setelah menanti enam tahun, bintang film Gending Sriwijaya ini akhirnya resmi menyandang status janda.
”Yang di Prancis sudah selesai. Surat dari Kedubes Prancis di sana udah saya terima, saya enam tahun nunggu surat ini. Saya nggak ngerti lima tahun ngurus surat cerai nggak dapet-dapet,” beber Jupe.
Diungkapkan, selama ini dirinya memang merasa sulit saat memperjuangkan keinginannya untuk berpisah dari Damien. Kini dengan diperolehnya pernyataan cerai secara resmi tersebut, Jupe pun bersyukur.
Selanjutnya, eks napi ini akhirnya menyetujui untuk mengganti nama. Meski belum memilih nama barunya, Jupe mengatakan sesegera mungkin menyiapkan nama dan ritual untuk mengganti namanya yang sudah terkenal itu.
Jupe harus menghilangkan nama Perez di belakang namanya lantaran permintaan sang mantan suami. Damien keberatan jika Jupe masih menyandang nama Perez setelah bercerai pada 2010.
”Iya, nanti ganti nama, tapi kan butuh persiapan juga, bikin nasi kuning dan bubur merah putih,” kata Jupe sebagaimana disiarkan Rakyat Merdeka Online.
Jika tetap memakai nama Perez, ia diwajibkan membayar royalti pada Damien. Tak tanggung-tanggung, Jupe dikenai harga Rp 1 miliar.
”Saya harus bayar Rp1 miliar per tahun, gila, mahal,” sebutnya.
Meski ia mengaku nama Perez membuat pamornya naik, Jupe siap untuk mengganti nama bekennya dengan nama lain. Padahal, menurut Jupe, dulunya Damien sendiri yang meminta ia memakai nama Perez sebagai nama dirinya di industri hiburan.
Kini, Jupe sedang memilih nama yang akan menggantikan kata Perez di belakang namanya. Atau bisa jadi kelak Jupe mamakai nama belakang Castano, karena sebentar lagi Jupe akan menikah dengan kekasihnya, Gaston Castano.
Sempat tak direstui dari ibunda, namun akhirnya Jupe dapat melangsungkan pernikahannya dengan pesepak bola asal Argentina tersebut. Kabarnya, Jupe sibuk mempersiapkan hari besar yang akan diselenggarakan pada bulan depan itu.
Tak tanggung-tanggung, Jupe rencananya akan menggelar resepsi pernikahan di empat negara sekaligus. Di tanah kelahiran Gaston, Argentina, di Indonesia dan dua tempat lagi di Australia dan Brazil. Meski di banyak tempat, Jupe tetap sangat antusias dengan pernikahannya di Argentina.
”Nanti di sana (Argentina) pas lagi ada karnaval, saya pengen juga dirayakan sama warga sana semua. Jangan kalah sama Evita Peron,” jelas pemilik nama asli Yuli Rachmawati ini.
Semuanya sudah dipersiapkan, termasuk tema gaun dan adat yang akan digunakan. Nantinya, Jupe akan menggabungkan beberapa adat sekaligus di pernikahannya itu. Adat Argentina, Jawa dan juga Sunda.
Jupe akan mengenakan total delapan gaun pengantin di empat negara dengan tema sensual, sesuai atas permintaan Gaston.
”Gaston request-nya sensual, saya juga bingung,” selorohnya.
Jupe juga sedang mempersiapkan bentuk undangan yang unik. Ia sedang menyiapkan undangan yang berbentuk barang-barang yang berhubungan dengan sepak bola agar dapat digunakan penerimanya.
”Kan kalau dua ratus ribu jadi pajangan saja, sayang. Mungkin bentuknya bola atau yang berhubungan sama olahraga sepak bola,” cetusnya.
Gosip yang beredar, untuk pesta besarnya tersebut, Jupe harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 10 miliar. Saat dikonfirmasi, Jupe hanya meminta kelancaran untuk pernikahan keduanya itu.
”Doakan saja. Insya Allah, karena ini kan ada sponsornya,” akunya polos.
Tiga tahun lalu, Jupe mendapat gelar kebangsawan dari Keraton Kasunanan Surakarta.
Ia diberi gelar Nimas Ayu Temenggung. Kini, ia lagi-lagi mendapatkan gelar kehormatan dari Suku Dayak.
Jupe diberi gelar Nyai Intan Garinda yang berarti wanita yang sangat cantik’ karena keterlibatannya dalam produksi film yang mengangkat adat istiadat suku Dayak, di Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah.
Media di Kalimantan Barat mengabarkan pemberian gelar itu mengundang penolakan dari sejumlah aliansi organisasi dan tokoh Dayak. Hal ini kembali mengingatkan pemberitaan sebelumnya bahwa gelar dari Keraton Solo untuk Jupe juga dicabut Februari lalu.
Terkait pemberian gelar dari Suku Dayak ini, salah satu tokoh masyarat Kalimantan, Joandrias Hartoyosengo, mengatakan bahwa gelar yang sudah diberikan tak akan dicabut.
Namun, seakan tak ingin mencari masalah, Jupe buru-buru minta izin untuk mengembalikan gelar ini. [kl/ded)