31.7 C
Medan
Sunday, May 26, 2024

Tuntas Jelajahi Sumatera Utara

Atiqah Hasiholan
Atiqah Hasiholan

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Salah satu keuntungan menjadi aktris adalah bisa traveling gratis. Itulah yang diungkapkan Atiqah Hasiholan, 32, ketika berkunjung ke redaksi Jawa Pos di Jakarta kemarin (23/9).

Atiqah sudah membintangi belasan judul film. Beberapa di antaranya berlokasi syuting di luar pulau hingga luar negeri. Misalnya, film The Mirror Never Lies dengan lokasi syuting di Wakatobi. Atau, film Hello Goodbye yang syuting di Korea.

Dalam film terbarunya, 3 Nafas Likas, istri Rio Dewanto tersebut juga harus syuting di dalam dan luar negeri. Di dalam negeri, Atiqah harus mengambil adegan di Sumatera Utara. ‘Bisa dibilang, aku hampir mengelilingi Sumatera Utara ya. Sebab, syutingnya pindah-pindah ke beberapa kota,’ ungkapnya.

Putri Ratna Sarumpaet itu menyatakan, selama syuting di Sumatera Utara pada 26 April lalu, dirinya harus pindah sampai lebih dari lima daerah. Antara lain, Kampung Bakara, Dolok Sanggul, Berastagi, Kabanjahe, Tebing Tinggi, dan Medan. Perjalanan dari satu daerah ke daerah lain memakan waktu 4-5 jam dengan mobil.

‘Nanti di Berastagi berapa hari, terus pindah ke Namu Sira-Sira. Lumayan bisa lihat-lihat pemandangan. Gitu saja aku udah seneng kok. Soalnya, belum pernah ke sana,’ ujarnya.

Menurut Atiqah, peran utama di film tersebut sangat menantang. Dia harus pandai-pandai menjaga kesehatan dan kekuatan fisik agar tidak drop di tengah-tengah syuting. Sebab, menurut Atiqah, medan yang harus dilalui sangat berat. Belum lagi cuaca yang sedang tidak bersahabat membuat dirinya kurang nyaman.

Matahari di lokasi syuting film 3 Nafas Likas saat itu sedang terik-teriknya. Belum lagi, Atiqah harus menjalani adegan berlari di lapangan terbang mengejar pesawat untuk menitipkan surat bagi suaminya yang tengah perang. Dia harus berlari sambil mengenakan kebaya lengkap dengan selop dan selendang.

‘Lumayan jauh itu larinya. Aku harus pakai kebaya, bawahan, lengkap dengan korset, selop, dan selendang gitu. Ribet. Jadinya, aku pusing dan lemas,’ ungkapnya penuh semangat.

Film tersebut merupakan film pertama Atiqah yang memerankan tokoh nyata. Dia berharap film itu bisa mengingatkan betapa banyak pengorbanan perempuan untuk mendukung suaminya.

‘Ingat istilah di balik keberhasilan laki-laki ada peran wanita yang hebat” Itulah yang tepat untuk menggambarkan film ini. Semoga film ini bisa jadi bahan untuk introspeksi diri,’ tegasnya. (yas/jan)

Atiqah Hasiholan
Atiqah Hasiholan

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Salah satu keuntungan menjadi aktris adalah bisa traveling gratis. Itulah yang diungkapkan Atiqah Hasiholan, 32, ketika berkunjung ke redaksi Jawa Pos di Jakarta kemarin (23/9).

Atiqah sudah membintangi belasan judul film. Beberapa di antaranya berlokasi syuting di luar pulau hingga luar negeri. Misalnya, film The Mirror Never Lies dengan lokasi syuting di Wakatobi. Atau, film Hello Goodbye yang syuting di Korea.

Dalam film terbarunya, 3 Nafas Likas, istri Rio Dewanto tersebut juga harus syuting di dalam dan luar negeri. Di dalam negeri, Atiqah harus mengambil adegan di Sumatera Utara. ‘Bisa dibilang, aku hampir mengelilingi Sumatera Utara ya. Sebab, syutingnya pindah-pindah ke beberapa kota,’ ungkapnya.

Putri Ratna Sarumpaet itu menyatakan, selama syuting di Sumatera Utara pada 26 April lalu, dirinya harus pindah sampai lebih dari lima daerah. Antara lain, Kampung Bakara, Dolok Sanggul, Berastagi, Kabanjahe, Tebing Tinggi, dan Medan. Perjalanan dari satu daerah ke daerah lain memakan waktu 4-5 jam dengan mobil.

‘Nanti di Berastagi berapa hari, terus pindah ke Namu Sira-Sira. Lumayan bisa lihat-lihat pemandangan. Gitu saja aku udah seneng kok. Soalnya, belum pernah ke sana,’ ujarnya.

Menurut Atiqah, peran utama di film tersebut sangat menantang. Dia harus pandai-pandai menjaga kesehatan dan kekuatan fisik agar tidak drop di tengah-tengah syuting. Sebab, menurut Atiqah, medan yang harus dilalui sangat berat. Belum lagi cuaca yang sedang tidak bersahabat membuat dirinya kurang nyaman.

Matahari di lokasi syuting film 3 Nafas Likas saat itu sedang terik-teriknya. Belum lagi, Atiqah harus menjalani adegan berlari di lapangan terbang mengejar pesawat untuk menitipkan surat bagi suaminya yang tengah perang. Dia harus berlari sambil mengenakan kebaya lengkap dengan selop dan selendang.

‘Lumayan jauh itu larinya. Aku harus pakai kebaya, bawahan, lengkap dengan korset, selop, dan selendang gitu. Ribet. Jadinya, aku pusing dan lemas,’ ungkapnya penuh semangat.

Film tersebut merupakan film pertama Atiqah yang memerankan tokoh nyata. Dia berharap film itu bisa mengingatkan betapa banyak pengorbanan perempuan untuk mendukung suaminya.

‘Ingat istilah di balik keberhasilan laki-laki ada peran wanita yang hebat” Itulah yang tepat untuk menggambarkan film ini. Semoga film ini bisa jadi bahan untuk introspeksi diri,’ tegasnya. (yas/jan)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/