SUMUTPOS.CO – Anggun C Sasmi tidak pernah melupakan asal-usulnya. Di tengah kesibukannya di panggung musik internasional, penyanyi Indonesia berkewarganegaraan Prancis itu selalu meluangkan waktu berbagi pengalaman kepada juniornya. Bukan hanya di bidang musik, tetapi di bidang pertunjukan lainnya.
Dan itu dibuktikan Anggun dengan terlibat dalam ajang pencari bakat Indonesia’s Got Talent yang akan tayang perdana di SCTV pada 5 April mendatang . ”Ini yang kedua kalinya, dan ini sangat berbeda. Pertama kan murni nyanyi, dan yang kedua ini banyak pertunjukan,” ujar Anggun C Sasmi saat jumpa pers di Senayan City, Jakarta Pusat.
Ajang pencarian bakat yang pertama adalah The X Factor Indonesia. Di program itu, Anggun berkolaborasi dengan Ahmad Dani, Rossa, dan Bebi Romeo untuk mencari penyanyi berbakat. Nah, kali ini kemampuan Anggun diuji kembali untuk menelurkan bakat yang berbeda. Bukan hanya menyanyi, menari, dan piawai beraksi di panggung, tetapi talent harus memiliki nilai lebih di panggung hiburan. ”Kalau nyanyi dan tari saja sudah biasa. Aku menunggu sesuatu yang di luar dunia yang sudah aku geluti,” katanya.
Dalam program tersebut, Anggun akan berkolaborasi dengan tiga dewan juri lainnya. Yakni Jay Subiakto, Ari Lasso dan Indy Barens. Meski tidak pernah ketemu, Anggun merasa menemukan chemistry sendiri untuk menghantarkan talenta terbaik dalam program tersebut. ”Kita memang nggak pernah ketemu, tapi kita saling kaget karena bisa klop,” ungkapnya.
Dan selama sebulan penuh mereka pun telah mengaudisi ribuan peserta dari 8 kota di Indonesia. Dalam program yang telah tayang di 50 negara itu, Anggun pun sempat dibuat kaget dengan bakat-bakat yang dimiliki para peserta.
”Sudah dari awal bulan saya di sini. Saya pun pernah melihat program ini di Prancis, tetapi kan nggak sama. Nah, di sini memang sangat beragam. Banyak banget yang wah. Tapi ini nih yang bikin stres, saya stres kalau lihat orang main debus,” tuturnya.
Misalnya, penampilan yang disisipi dengan unsur humor atau ada bobot tertentu dari aksinya. Dengan kata lain, mereka mampu menyampaikan satu misi tertentu dalam penampilannya, sehingga bobot isi dari penampilan akan bertambah. ”Dan inilah yang akan kita cari,” terangnya.
Makanya, tidak hanya kemampuan bermusik, insting entertainer sejati pun harus dikeluarkan dalam menilai satu demi satu peserta. ”Di sini tidak hanya satu otak yang digunakan, tapi semua. Kalau musik memang aku nyaman, tapi di sini saya juga sebagai penonton dan penasehat. Karena kita juga nggak tahu apa yang mereka lakukan,” ucapnya. (ash)