Hal itu ikut diamini Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Esthy Reko Astuti. Saat didampingi Kabid Promosi Wisata Buatan, Ni Putu G. Gayatri, Esthy menjelaskan, dipilihnya Wali Band merupakan hasil analisa dan survei yang sangat matang. Siapa yang tidak kenal dengan tembang-tembang hits Wali? Dari mulai Dik, Cari Jodoh, Jodi, Tomat (Tobat Maksiat), Aku Bukan Bang Thoyib, hingga Baik Baik Sayang, sudah sering merajai tangga musik di Singapura dan Malaysia.
Saking hitsnya, album keempat Wali yang bertajuk ‘Doain Ya Penonton’ dirilis di dua negara, Malaysia, dan Singapura.
Ditambah lagi, prestasinya sudah seabrek jumlahnya. Dari mulai Penghargaan 13 th AMI Awards untuk I-Ring Terbanyak tahun 2010, SCTV Music Award untuk Lagu Paling Ngetop tahun 2010, Penghargaan 15 th TELKOMSEL untuk The Best Artist Of Digital Music 2009-2010, hingga Penghargaan Museum Rekor Dunia-Indonesia atas rekor Perolehan RBT terbanyak dalam waktu 4 bulan pada Maret 2010, sudah berhasil disambar Wali.
“Wali memang sudah sangat dikenal di Malaysia dan Singapura. Itu bisa menjadi starting point untuk menumbuhkan gairah pariwisata ke border area,” jelas Esthy yang ikut diamini Gayatri.
Di event crossborder ini, Esthy tidak bekerja sendirian. Selain tim Kementerian Pariwisata, Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) Singapore dan Sahar Travel Singapore, juga ikut membantu terlaksananya even tersebut. “Kalau tahun lalu bisa mendatangkan 635 wisman Singapura, di edisi 2017 bidikannya naik jadi 900 wisman. Dukungan band Wali ini bisa menjadi endorser untuk menarik orang-orang Melayu Singapore datang ke Batam,” timpal Sulaiman Shehdek, VITO Singapura. (rel)
Hal itu ikut diamini Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Esthy Reko Astuti. Saat didampingi Kabid Promosi Wisata Buatan, Ni Putu G. Gayatri, Esthy menjelaskan, dipilihnya Wali Band merupakan hasil analisa dan survei yang sangat matang. Siapa yang tidak kenal dengan tembang-tembang hits Wali? Dari mulai Dik, Cari Jodoh, Jodi, Tomat (Tobat Maksiat), Aku Bukan Bang Thoyib, hingga Baik Baik Sayang, sudah sering merajai tangga musik di Singapura dan Malaysia.
Saking hitsnya, album keempat Wali yang bertajuk ‘Doain Ya Penonton’ dirilis di dua negara, Malaysia, dan Singapura.
Ditambah lagi, prestasinya sudah seabrek jumlahnya. Dari mulai Penghargaan 13 th AMI Awards untuk I-Ring Terbanyak tahun 2010, SCTV Music Award untuk Lagu Paling Ngetop tahun 2010, Penghargaan 15 th TELKOMSEL untuk The Best Artist Of Digital Music 2009-2010, hingga Penghargaan Museum Rekor Dunia-Indonesia atas rekor Perolehan RBT terbanyak dalam waktu 4 bulan pada Maret 2010, sudah berhasil disambar Wali.
“Wali memang sudah sangat dikenal di Malaysia dan Singapura. Itu bisa menjadi starting point untuk menumbuhkan gairah pariwisata ke border area,” jelas Esthy yang ikut diamini Gayatri.
Di event crossborder ini, Esthy tidak bekerja sendirian. Selain tim Kementerian Pariwisata, Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) Singapore dan Sahar Travel Singapore, juga ikut membantu terlaksananya even tersebut. “Kalau tahun lalu bisa mendatangkan 635 wisman Singapura, di edisi 2017 bidikannya naik jadi 900 wisman. Dukungan band Wali ini bisa menjadi endorser untuk menarik orang-orang Melayu Singapore datang ke Batam,” timpal Sulaiman Shehdek, VITO Singapura. (rel)